PERAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PEREMPUAN DALAM FORMULASI KEBIJAKAN RESPONSIF GENDER: Studi Pada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Perempuan dalam Formulasi Peraturan Daerah No.12 Tahun 2015 Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Di Kota Malang

Main Author: Thalitha,Septy Amelia Nur
Format: Book
Terbitan: Program Magister,Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya , 2018
Subjects:
Online Access: http://fia.ub.ac.id:80/katalog/index.php?p=show_detail&id=8197
ctrlnum ai:slims-8197
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>PERAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PEREMPUAN DALAM FORMULASI KEBIJAKAN RESPONSIF GENDER: Studi Pada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Perempuan dalam Formulasi Peraturan Daerah No.12 Tahun 2015 Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Di Kota Malang.</title><creator>Thalitha,Septy Amelia Nur</creator><publisher>Program Magister,Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya</publisher><date>2018</date><hasVersion>1</hasVersion><language/><medium>Texts</medium><type>Book:Book</type><extent>xx, 294 halaman : ilus ; 29 cm.</extent><description>Fenomena penindasan perempuan, ketidak adilan gender, subordinasi, dsb yang terjadi dalam struktur sosial ekonomi maupun politik di seluruh belahan dunia dibentuknya suatu pergerakan perempuan yang tidak hanya bergerak dibidang internal suatu negara namun juga menjadi penggerak lintas negara. kesadaran mengenai kesetaraan ini bertansformasi pada sebuah bentuk kebijakan publik yang dikeluarkan oleh PBB bernama Women in Development (WID). dalam perjalanan 1 tahun ternyata WID dianggap gagal dalam mewujudkan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. kemudian diubah menjadi Women and Devolopment (WAD) diharapkan bahwa kesetaraan antara laki-laki dan perempuan lebih penting dalam bentuk kualitas dibanding dengan kuantitas.</description><abstract>Fenomena penindasan perempuan, ketidak adilan gender, subordinasi, dsb yang terjadi dalam struktur sosial ekonomi maupun politik di seluruh belahan dunia dibentuknya suatu pergerakan perempuan yang tidak hanya bergerak dibidang internal suatu negara namun juga menjadi penggerak lintas negara. kesadaran mengenai kesetaraan ini bertansformasi pada sebuah bentuk kebijakan publik yang dikeluarkan oleh PBB bernama Women in Development (WID). dalam perjalanan 1 tahun ternyata WID dianggap gagal dalam mewujudkan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. kemudian diubah menjadi Women and Devolopment (WAD) diharapkan bahwa kesetaraan antara laki-laki dan perempuan lebih penting dalam bentuk kualitas dibanding dengan kuantitas.</abstract><subject>Women Workers</subject><subject>Publik Administration</subject><subject>TESIS</subject><subject>354.908.2</subject><identifier>http://fia.ub.ac.id:80/katalog/index.php?p=show_detail&amp;id=8197</identifier><identifier/><identifier>TES 354.908.2 TAL p 2018</identifier><hasPart>20190258</hasPart><recordID>ai:slims-8197</recordID></dc>
format Book:Book
Book
author Thalitha,Septy Amelia Nur
title PERAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PEREMPUAN DALAM FORMULASI KEBIJAKAN RESPONSIF GENDER: Studi Pada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Perempuan dalam Formulasi Peraturan Daerah No.12 Tahun 2015 Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Di Kota Malang
publisher Program Magister,Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
publishDate 2018
topic Women Workers
Publik Administration
TESIS
354.908.2
url http://fia.ub.ac.id:80/katalog/index.php?p=show_detail&id=8197
contents Fenomena penindasan perempuan, ketidak adilan gender, subordinasi, dsb yang terjadi dalam struktur sosial ekonomi maupun politik di seluruh belahan dunia dibentuknya suatu pergerakan perempuan yang tidak hanya bergerak dibidang internal suatu negara namun juga menjadi penggerak lintas negara. kesadaran mengenai kesetaraan ini bertansformasi pada sebuah bentuk kebijakan publik yang dikeluarkan oleh PBB bernama Women in Development (WID). dalam perjalanan 1 tahun ternyata WID dianggap gagal dalam mewujudkan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. kemudian diubah menjadi Women and Devolopment (WAD) diharapkan bahwa kesetaraan antara laki-laki dan perempuan lebih penting dalam bentuk kualitas dibanding dengan kuantitas.
id IOS4426.ai:slims-8197
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Fakultas Ilmu Administrasi
library_id 1068
collection OPAC Faculty Of Administration Science
repository_id 4426
subject_area Faculty of administration science
Library and Information Sciences/Perpustakaan dan Ilmu Informasi
Personnel Administration/Personalia Perpustakaan
city KOTA MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4426
first_indexed 2019-10-01T05:56:52Z
last_indexed 2019-10-01T05:56:52Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1686341211275657216
score 17.60897