Rancang bangun heat sebagai alat pendingin processor komputer

Main Author: Andri Nainggolan
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Teknik , 2016
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=737
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/FKIP.jpg.jpg
ctrlnum slims-737
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Rancang bangun heat sebagai alat pendingin processor komputer</title><creator>Andri Nainggolan</creator><subject>pipa</subject><subject>aseton</subject><subject>heat pipe</subject><publisher>Fak. Teknik</publisher><date>2016</date><language>ind</language><type>Book:Book</type><identifier>http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&amp;id=737</identifier><description>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh etanol dan aseton sebagai fluida kerja pada pipa kalor dengan orientasi posisi horizontal, 30&#x2070;, 45&#x2070;, 60&#x2070;, dan 90&#x2070; terhadap penurunan temperatur dan mengkaji pengaruh variasi orientasi posisi pipa kalor terhadap laju perpindahan kalor pada pipa kalor dengan menggunakan metode eksperimental dengan membuat perangkat uji.Pengujian heat pipe dilakukan dengan memberikan beban panas (Q) pada pipa kalor dengan menggunakan pemanas elektrik yang dihubungkan dengan voltage meter untuk mengatur daya output. Selanjutnya dilakukan pengambilan data temperatur pada titik pengukuran (T1,T2, T3, T4, T5, T6, T7, T8, T9, T10, Tsumber) dengan menggunakan termokopel tipe K. Pengambilan data dilakukan mulai dari 5 menit pertama dengan tetap mempertahankan temperatur sumber pada 70 &#x2070;C. Kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.Dari hasil analisan dan pembahasan ternyata pengujian heat pipe dengan menggunakan aseton sebagai fluida kerja menunjukkan hasil yang lebih baik dalam hal penurunan temperatur pada pipa kalor dibandingkan dengan menggunakan fluida kerja etanol. Hal ini ditunjukkan pada rata-rata beban panas yang mampu direduksi oleh pipa kalor dengan menggunakan fluida kerja aseton lebih besar dibandingkan dengan menggunakan fluida kerja etanol, yaitu sebesar 20,8 W dengan temperatur maksimal pada sumber panas 68 &#x2070;C. Untuk pengujian pipa kalor pada berbagai orientasi posisi dengan menggunakan fluida kerja aseton terjadi pada posisi horizontal, 30&#x2070;, 45&#x2070;, 60&#x2070;, dan 90&#x2070;. Sedangkan dengan menggunakan fluida kerja etanol hanya terjadi pada posisi horizontal.</description><geographic>Inderalaya</geographic><identifier>http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/FKIP.jpg.jpg</identifier><description>xviii, 49 hlm. : ilus.</description><subject>671.832</subject><recordID>slims-737</recordID></dc>
language ind
format Book:Book
Book
author Andri Nainggolan
title Rancang bangun heat sebagai alat pendingin processor komputer
publisher Fak. Teknik
publishDate 2016
topic pipa
aseton
heat pipe
671.832
url http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=737
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/FKIP.jpg.jpg
contents Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh etanol dan aseton sebagai fluida kerja pada pipa kalor dengan orientasi posisi horizontal, 300, 450, 600, dan 900 terhadap penurunan temperatur dan mengkaji pengaruh variasi orientasi posisi pipa kalor terhadap laju perpindahan kalor pada pipa kalor dengan menggunakan metode eksperimental dengan membuat perangkat uji.Pengujian heat pipe dilakukan dengan memberikan beban panas (Q) pada pipa kalor dengan menggunakan pemanas elektrik yang dihubungkan dengan voltage meter untuk mengatur daya output. Selanjutnya dilakukan pengambilan data temperatur pada titik pengukuran (T1,T2, T3, T4, T5, T6, T7, T8, T9, T10, Tsumber) dengan menggunakan termokopel tipe K. Pengambilan data dilakukan mulai dari 5 menit pertama dengan tetap mempertahankan temperatur sumber pada 70 0C. Kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.Dari hasil analisan dan pembahasan ternyata pengujian heat pipe dengan menggunakan aseton sebagai fluida kerja menunjukkan hasil yang lebih baik dalam hal penurunan temperatur pada pipa kalor dibandingkan dengan menggunakan fluida kerja etanol. Hal ini ditunjukkan pada rata-rata beban panas yang mampu direduksi oleh pipa kalor dengan menggunakan fluida kerja aseton lebih besar dibandingkan dengan menggunakan fluida kerja etanol, yaitu sebesar 20,8 W dengan temperatur maksimal pada sumber panas 68 0C. Untuk pengujian pipa kalor pada berbagai orientasi posisi dengan menggunakan fluida kerja aseton terjadi pada posisi horizontal, 300, 450, 600, dan 900. Sedangkan dengan menggunakan fluida kerja etanol hanya terjadi pada posisi horizontal.
xviii, 49 hlm. : ilus.
id IOS4546.slims-737
institution Universitas Sriwijaya
institution_id 177
institution_type library:university
library
library UPT Perpustakaan Universitas Sriwijaya
library_id 1098
collection Digilib UNSRI
repository_id 4546
city OGAN ILIR
province SUMATERA SELATAN
repoId IOS4546
first_indexed 2017-08-28T10:27:16Z
last_indexed 2017-08-28T10:27:16Z
recordtype dc
_version_ 1640616290362064896
score 17.610468