Uji daya simpan mikroba antagonis asal rizosfer karet pencegah bau tidak sedap pada bokar

Main Author: Latifah Kausari
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Pertanian , 2015
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=8851
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/PERTANIAN.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Lateks merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh tanaman karet. Lateks akan mengalami penggumpalan secara alami yang disebabkan oleh timbulnya asam- asam lemak hasil hidrolisi lipid dalam karet oleh aktivitas mikroorganisme. Sehingga mengakibatkan lateks menjadi bau, hal ini terjadi pada lateks kebun. Latek yang sudah mengalami pengolahan atau sering disebut dengan bokar merupakan lateks segar atau slab/koagulasi yang diperdagangkan oleh masyarakat. Proses pengolahan bokar menimbulkan masalah terutama disebabkan oleh aktivitas mikroba perombak lateks (bersifat Proteolitik) yang menghasilkan bau tidak sedap di sekitar pabrik. Kadar air yang tinggi dalam pengolahan juga dapat mendorong tingginya aktivitas mikroorganisme tersebut. Mikroba antagonis asal rizosfer diduga dapat menekan aktivitas bakteri proteolitik pada bokar. Senyawa sekunder yang dihasilkan dari mikroba antagonis asal rizosfer mempunyai kemampuan baik dalam menekan pertumbuhan maupun membunuh mikroorganisme lainnya. Pengembangan bakteri dan fungi antagonis tersebut mebutuhkan penelitian mengenai bahan pembawa dan masa simpan produk bahan pembawa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan umur simpan mikroba antagonis asal rizosfer karet yang di simpan dalam medium pembawa dengan bahan pembawa gambut dan bahan pembawa cair. Percobaan ini menggunakan dua perlakuan yang yaitu : dua isolat baketri (kode AU1U1B dan D1U1B) dan satu isolat fungi (kode isolat R2U2J) dengan Bahan pembawa gambut (t1), dan berbahan pembawa cair (dengan komposisi C:N:P:K = 10: 1 : 2,5 : 2,5) (t2). Hasil analisis uji beda antara populasi akhir dari bakteri dan fungi pada tiap medium pembawa berbeda tidak nyata dengan populasi awalnya. Hal ini dikarenakan nutrisi yang diperlukan oleh mikroba untuk kebutuhan energinya tersedia dalam medium. Rerata populasi mikroba penghilang bau bokar di dalam medium gambut pada masa simpan minggu keenam belas, bernilai 2,35 x 108 spk/g pada bakteri dan fungi (1,78 x 108 spk/g), sedangkan pada medium cair populasi bakteri bernilai 1,61 x 108 spkl/mL dan fungi 9,57 x107 spkl/mL. Berdasarkan syarat teknis minimal mikroba pada pupuk hayati majemuk yang ditentukan oleh Menteri Pertanian No.70/ Permentan/SR.140/10/2011, populasi mikroba pada kedua medium masih mengalami persyaratan mutu populasi hayati. Pendugaan masa simpan produk penghilang bau pada bokar adalah 18 bulan jika disimpan dalam medium pembawa gambut dan 44 bulan jika disimpan dalam medium cair.
  • xiv, 33 hlm. : ilus.