Ke_GENIUS_an Masyarakat Jawa dalam Penentuan Lokasi Berhuni
Main Author: | Adiyanto, Johannes |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unsri.ac.id/3674/1/UNS_8_Maret_2014.pdf http://eprints.unsri.ac.id/3674/ |
ctrlnum |
3674 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Ke_GENIUS_an Masyarakat Jawa dalam Penentuan Lokasi Berhuni</title><creator>Adiyanto, Johannes</creator><subject>NA Architecture</subject><description>Lokasi berhuni merupakan tempat bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya. Berhuni dapat dipahami sebagai tempat rumah, permukiman atau bahkan sebuah kota. Kertas kerja ini menjelajahi bagaimana masyarakat Jawa menentukan tempat berhuninya? Apa dasar bertindaknya? Jelajah pemahaman dilakukan terhadap penentuan tempat berdirinya rumah, kampung dan kota. Dengan ruang lingkup rumah (mikro), kampung (messo) dan kota (makro) diharapkan pemahaman penentuan tempat oleh masyarakat Jawa menjadi mendalam dan menyeluruh (holistik). 
Kajian rumah, kampung dan kota menggunakan sumber sekunder dari penelitian / tulisan ilmiah yang sudah dilakukan peneliti sebelumnya. Kajian pemilihan lokasi dan lahan pernah dilakukan Totok Roesmanto (1999) dengan mengacu pada primbon Betaljemur dan Adammakna. Sedangkan untuk sejarah kota mengacu pada kerja Jo Santoso (2008) dengan mengambil pada bagian mitologi penentuan kota Jawa kuno. Dengan mengacu pada penelitian sebelumnya, kertas kerja ini melanjutkan dan melakukan pendalaman materi penentuan lokasi berhuni masyarakat Jawa. 
Metode kajian dalam kertas kerja ini menggunakan kritik normatif (Attoe, 1978) dengan mengubah konteks kajian dari konteks bangunan menjadi konteks 'naskah'. Teori genius loci dari Norberg_Schulz (1979) ditempatkan sebagai teori normatif pada kertas kerja ini menghadapi pemahaman masyarakat Jawa dalam penentuan lokasi berhuninya. 
Dengan jelajah pemahaman itu didapatkan bahwa masyarakat mempunyai ke_genius_an (kecerdasan berpikir) dalam menentukan lokasi berhuninya. Simpulan tersebut didapatkan karena masyarakat Jawa mampu memahami karakter 'tempat' secara luar biasa cerdas dengan memahami aspek fisik dan metafisiknya. 
</description><date>2014-03-08</date><type>Journal:Proceeding</type><type>PeerReview:PeerReviewed</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.unsri.ac.id/3674/1/UNS_8_Maret_2014.pdf</identifier><identifier>Adiyanto, Johannes (2014) Ke_GENIUS_an Masyarakat Jawa dalam Penentuan Lokasi Berhuni. In: Seminar Nasional “Membangun Karakter Kota Berbasis Lokalitas”.</identifier><relation>http://eprints.unsri.ac.id/3674/</relation><recordID>3674</recordID></dc>
|
format |
Journal:Proceeding Journal PeerReview:PeerReviewed PeerReview File:application/pdf File |
author |
Adiyanto, Johannes |
title |
Ke_GENIUS_an Masyarakat Jawa dalam Penentuan Lokasi Berhuni |
publishDate |
2014 |
topic |
NA Architecture |
url |
http://eprints.unsri.ac.id/3674/1/UNS_8_Maret_2014.pdf http://eprints.unsri.ac.id/3674/ |
contents |
Lokasi berhuni merupakan tempat bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya. Berhuni dapat dipahami sebagai tempat rumah, permukiman atau bahkan sebuah kota. Kertas kerja ini menjelajahi bagaimana masyarakat Jawa menentukan tempat berhuninya? Apa dasar bertindaknya? Jelajah pemahaman dilakukan terhadap penentuan tempat berdirinya rumah, kampung dan kota. Dengan ruang lingkup rumah (mikro), kampung (messo) dan kota (makro) diharapkan pemahaman penentuan tempat oleh masyarakat Jawa menjadi mendalam dan menyeluruh (holistik).
Kajian rumah, kampung dan kota menggunakan sumber sekunder dari penelitian / tulisan ilmiah yang sudah dilakukan peneliti sebelumnya. Kajian pemilihan lokasi dan lahan pernah dilakukan Totok Roesmanto (1999) dengan mengacu pada primbon Betaljemur dan Adammakna. Sedangkan untuk sejarah kota mengacu pada kerja Jo Santoso (2008) dengan mengambil pada bagian mitologi penentuan kota Jawa kuno. Dengan mengacu pada penelitian sebelumnya, kertas kerja ini melanjutkan dan melakukan pendalaman materi penentuan lokasi berhuni masyarakat Jawa.
Metode kajian dalam kertas kerja ini menggunakan kritik normatif (Attoe, 1978) dengan mengubah konteks kajian dari konteks bangunan menjadi konteks 'naskah'. Teori genius loci dari Norberg_Schulz (1979) ditempatkan sebagai teori normatif pada kertas kerja ini menghadapi pemahaman masyarakat Jawa dalam penentuan lokasi berhuninya.
Dengan jelajah pemahaman itu didapatkan bahwa masyarakat mempunyai ke_genius_an (kecerdasan berpikir) dalam menentukan lokasi berhuninya. Simpulan tersebut didapatkan karena masyarakat Jawa mampu memahami karakter 'tempat' secara luar biasa cerdas dengan memahami aspek fisik dan metafisiknya.
|
id |
IOS4554.3674 |
institution |
Universitas Sriwijaya |
institution_id |
177 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Sriwijaya |
library_id |
596 |
collection |
Repository Universitas Sriwijaya |
repository_id |
4554 |
city |
KOTA PALEMBANG |
province |
SUMATERA SELATAN |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4554 |
first_indexed |
2017-08-30T23:44:24Z |
last_indexed |
2017-08-30T23:44:24Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1686139582164238336 |
score |
17.203505 |