Dinamika Total Organic Matter (Tom) Pada Air Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus) Di Upt Ptpbp2kp Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur

Main Author: Putra, Chandrica Dwipa Gautama
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11628/
ctrlnum 11628
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/11628/</relation><title>Dinamika Total Organic Matter (Tom) Pada Air Budidaya Ikan Lele&#xD; Sangkuriang (Clarias Gariepinus) Di Upt Ptpbp2kp Kepanjen,&#xD; Kabupaten Malang, Jawa Timur</title><creator>Putra, Chandrica Dwipa Gautama</creator><subject>597.4 Miscellaneous superorders of Actinopterygii</subject><description>menurunkan kualitas perairan disekitarnya, jika air limbah tersebut tidak diolah&#xD; terlebih dahulu. Budidaya ikan lele seringkali dilakukan dengan sistem intensif&#xD; yang akan menimbulkan limbah organik dari sisa pakan dan feses ikan. Tujuan&#xD; dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika bahan organik total (TOM)&#xD; pada hasil kegiatan budidaya ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) di UPT&#xD; PTPBP2KP Kepanjen. Penelitian ini dilakukan dalam metode survei dan&#xD; penjelasan secara deskriptif. Pengambilan sampel dibagi kedalam 3 stasiun,&#xD; yaitu inlet (stasiun 1), kolam pemebesaran ikan lele (stasiun 2) dan outlet&#xD; (stasiun 3). Kadar bahan organik total (TOM) pada inlet berkisar antara 17,46-&#xD; 34,13 mg/l, pada kolam pembesaran ikan lele berkisar antara 42,53-116,29 mg/l,&#xD; sedangkan pada outlet berkisar antara 69,97-107,44 mg/l. Kadar bahan organik&#xD; total (TOM) meningkat mulai dari inlet menuju ke outlet. Peningkatan bahan&#xD; organik ini disebabkan oleh adanya kegiatan budidaya yang mana bahan organik&#xD; berasal dari sisa pakan yang tidak termakan dan feses ikan lele. Rata-rata kadar&#xD; bahan organik total (TOM) pada kolam pembesaran ikan lele meningkat&#xD; sebanyak 311,4%, yang mulanya pada inlet 28,01 mg/l menjadi 87,29 mg/l di&#xD; kolam pembesaran ikan lele. Bahan organik pada outlet mengalami peningkatan&#xD; sebanyak 1,02% yang mulanya pada kolam pembesaran 87,29 mg/l menjadi&#xD; 89,23 mg/l di outlet. Peningkatan kadar bahan organik total dari kolam budidaya&#xD; menuju ke outlet tidak terlalu signifikan, karena air sisa pada kolam pembesaran&#xD; ikan lele dialirkan langsung menuju ke outlet tanpa melalui proses pengolahan&#xD; terlebih dahulu. Sedangkan peningkatan kadar bahan organik total dari inlet&#xD; menuju ke outlet mengalami peningkatan sebesar 318,88% yang mulanya 28,01&#xD; mg/l menjadi 89,33 mg/l. Peningkatan kadar bahan organik pada outlet karena&#xD; adanya pengaruh buangan air sisa kolam pembesaran ikan lele yang langsung di&#xD; alirkan menuju outlet. Kadar bahan organik pada kolam pemeliharaan di&#xD; sarankan kurang dari 40 mg/L agar tidak mengganggu proses budidaya ikan.&#xD; Dengan demikian kadar bahan organik hasil penelitian ini telah melebihi ambang&#xD; batas aman untuk bahan organik di perairan. Hasil pengukuran parameter&#xD; kualitas air yang lain seperti suhu berkisar antara 26-300C, pH berkisar antara 6-&#xD; 8, oksigen terlarut (DO) berkisar antara 3,3-8,4 mg/l dan amonia berkisar antara&#xD; 0,014-0,550 mg/l. Parameter kualitas air (suhu, pH, DO dan amonia) mendukung&#xD; untuk kegiatan budidaya ikan lele. Sedangkan, untuk perairan umum kadar&#xD; amonia dari air sisa buangan budidaya ikan lele telah melebihi ambang batas&#xD; yaitu sebesar &lt;0,2 mg/L, yang dipengaruhi oleh bahan organik total yang tinggi.&#xD; Peningkatan rata-rata bahan organik di kolam pembesaran ikan lele mencapai&#xD; 311,4% yang mulanya pada inlet sebesar 28,01 mg/l menjadi 87,23 mg/l.&#xD; Sedangkan kadar bahan organik pada outlet mengalami peningkatan menjadi&#xD; 318,88% dari inlet yang semula 28,01 mg/l menjadi 89,33 mg/l. Dengan&#xD; bertambahnya kadar bahan organik total (TOM) pada outlet, maka disarankan&#xD; untuk adanya pengolahan air buangan sisa budidaya ikan lele terlebih dahulu&#xD; sebelum air sisa tersebut dikeluarkan ke perairan umum.</description><date>2018-05-21</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Putra, Chandrica Dwipa Gautama (2018) Dinamika Total Organic Matter (Tom) Pada Air Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus) Di Upt Ptpbp2kp Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPR/2018/207/051804362</relation><recordID>11628</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Putra, Chandrica Dwipa Gautama
title Dinamika Total Organic Matter (Tom) Pada Air Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus) Di Upt Ptpbp2kp Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur
publishDate 2018
topic 597.4 Miscellaneous superorders of Actinopterygii
url http://repository.ub.ac.id/11628/
contents menurunkan kualitas perairan disekitarnya, jika air limbah tersebut tidak diolah terlebih dahulu. Budidaya ikan lele seringkali dilakukan dengan sistem intensif yang akan menimbulkan limbah organik dari sisa pakan dan feses ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika bahan organik total (TOM) pada hasil kegiatan budidaya ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) di UPT PTPBP2KP Kepanjen. Penelitian ini dilakukan dalam metode survei dan penjelasan secara deskriptif. Pengambilan sampel dibagi kedalam 3 stasiun, yaitu inlet (stasiun 1), kolam pemebesaran ikan lele (stasiun 2) dan outlet (stasiun 3). Kadar bahan organik total (TOM) pada inlet berkisar antara 17,46- 34,13 mg/l, pada kolam pembesaran ikan lele berkisar antara 42,53-116,29 mg/l, sedangkan pada outlet berkisar antara 69,97-107,44 mg/l. Kadar bahan organik total (TOM) meningkat mulai dari inlet menuju ke outlet. Peningkatan bahan organik ini disebabkan oleh adanya kegiatan budidaya yang mana bahan organik berasal dari sisa pakan yang tidak termakan dan feses ikan lele. Rata-rata kadar bahan organik total (TOM) pada kolam pembesaran ikan lele meningkat sebanyak 311,4%, yang mulanya pada inlet 28,01 mg/l menjadi 87,29 mg/l di kolam pembesaran ikan lele. Bahan organik pada outlet mengalami peningkatan sebanyak 1,02% yang mulanya pada kolam pembesaran 87,29 mg/l menjadi 89,23 mg/l di outlet. Peningkatan kadar bahan organik total dari kolam budidaya menuju ke outlet tidak terlalu signifikan, karena air sisa pada kolam pembesaran ikan lele dialirkan langsung menuju ke outlet tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Sedangkan peningkatan kadar bahan organik total dari inlet menuju ke outlet mengalami peningkatan sebesar 318,88% yang mulanya 28,01 mg/l menjadi 89,33 mg/l. Peningkatan kadar bahan organik pada outlet karena adanya pengaruh buangan air sisa kolam pembesaran ikan lele yang langsung di alirkan menuju outlet. Kadar bahan organik pada kolam pemeliharaan di sarankan kurang dari 40 mg/L agar tidak mengganggu proses budidaya ikan. Dengan demikian kadar bahan organik hasil penelitian ini telah melebihi ambang batas aman untuk bahan organik di perairan. Hasil pengukuran parameter kualitas air yang lain seperti suhu berkisar antara 26-300C, pH berkisar antara 6- 8, oksigen terlarut (DO) berkisar antara 3,3-8,4 mg/l dan amonia berkisar antara 0,014-0,550 mg/l. Parameter kualitas air (suhu, pH, DO dan amonia) mendukung untuk kegiatan budidaya ikan lele. Sedangkan, untuk perairan umum kadar amonia dari air sisa buangan budidaya ikan lele telah melebihi ambang batas yaitu sebesar <0,2 mg/L, yang dipengaruhi oleh bahan organik total yang tinggi. Peningkatan rata-rata bahan organik di kolam pembesaran ikan lele mencapai 311,4% yang mulanya pada inlet sebesar 28,01 mg/l menjadi 87,23 mg/l. Sedangkan kadar bahan organik pada outlet mengalami peningkatan menjadi 318,88% dari inlet yang semula 28,01 mg/l menjadi 89,33 mg/l. Dengan bertambahnya kadar bahan organik total (TOM) pada outlet, maka disarankan untuk adanya pengolahan air buangan sisa budidaya ikan lele terlebih dahulu sebelum air sisa tersebut dikeluarkan ke perairan umum.
id IOS4666.11628
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2018-07-10T05:58:41Z
last_indexed 2021-10-18T02:16:12Z
recordtype dc
_version_ 1751453674148724736
score 17.60897