Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir) Dan Bayam Hijau (Amaranthus sp.) Organik yang Ditanam Secara Berkelanjutan

Main Author: Siswanto, BagusDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128735/1/bagian_awal.pdf
http://repository.ub.ac.id/128735/2/bagian_akhir.pdf
http://repository.ub.ac.id/128735/3/bagian_isi.pdf
http://repository.ub.ac.id/128735/
Daftar Isi:
  • Sayuran daun organik misalnya kangkung dan bayam hijau saat ini memiliki prospek pengembangan sangat cerah, karena menghasilkan tanaman bebas bahan kimia dengan kandungan gizi tinggi menjadi andalan masyarakat luas untuk menerapkan pola hidup sehat. Dalam prosesnya, penanaman sayuran organik diupayakan terhindar dari zat-zat kimia, diproduksi secara alami dengan menggunakan pupuk kandang dan agar terhindar dari hama, digunakan pengusir hama yellow trap. Penanaman secara organik tidak terlepas dari peranan media tanam yang digunakan. Masing-masing media memiliki kandungan unsur hara yang berbeda-beda. Media tanam yang digunakan secara terus-menerus dalam beberapa kali musim tanam akan mengalami penurunan unsur hara. Kandungan unsur hara yang terdapat pada media akan habis akibat terserap oleh tanaman. Pergantian media pada awal penanaman akan berpengaruh pada hasil pada dua jenis sayur daun. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil terbaik dua jenis sayur daun organik secara berkelanjutan. Hipotesis yang diajukan ialah penanaman secara organik pada media di polibag yang diganti pada masa tanam kedua dan ditambahkan paitan akan memberikan hasil terbaik pada dua jenis sayur daun. Penelitian dilaksanakan di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Malang. Ketinggian tempat 600 mdpl, kelembaban 60–70 % serta suhu rata-rata berkisar 22–24 o C. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Agustus 2008 sampai dengan Oktober 2008. Alat yang digunakan meliputi gembor, potray, bambu sebagai penyangga, mistar, polybag ukuran diameter 30 cm dan tinggi 30 cm, Leaf Area Meter (LAM), timbangan analitik, dan paranet Screen house . Bahan yang digunakan adalah benih dua jenis sayuran daun yaitu kangkung dan Bayam hijau dan media tanam organik. Media tanam menggunakan kombinasi kotoran kambing : arang sekam : katel (1:1:1). Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Petak Terbagi. Faktor pertama atau petak utama adalah dua jenis sayuran daun, faktor kedua atau anak petak adalah tingkat keberlanjutan media tanam. Petak utama yaitu dua jenis sayur daun, terdiri dari : T 1 = Kangkung ( Ipomoea reptans Poir) ;T 2 = Bayam hijau ( Amaranthus sp . ). Sedangkan, anak petak yaitu, terdiri dari : M 1 = Media tidak diganti selama 3 musim tanam; M 2 = Media tidak diganti selama 3 musim tanam dan ditambahkan paitan (pada setiap awal musim tanam) ; M 3 = Media diganti pada tanam ketiga; M 4 = Media diganti pada tanam ketiga dan ditambahkan paitan (pada setiap awal musim tanam). Rancangan terdiri dari 8 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan. Kombinasi perlakuan adalah sebagai berikut : M 1 T 1 = Media tidak diganti selama 3 musim tanam, ditanami kangkung; M 1 T 2 = Media tidak diganti selama 3 musim tanam, ditanami bayam hijau; M 2 T 1 = Media tidak diganti selama 3 musim tanam dan ditambahkan paitan (pada setiap awal musim tanam), ditanami kangkung; M2T2 = Media tidak diganti selama 3 musim tanam dan ditambahkan paitan (pada setiap awal musim tanam), ditanami bayam hijau; M 3 T 1 = Media diganti pada tanam ketiga, ditanami kangkung; M 3 T 2