Pengaruh Pemberian Urin Kelinci Dan Pupuk Kalium Pada Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt)
Main Author: | Winata, FerdyBudhi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129154/1/ferdy_budhi_winata.pdf http://repository.ub.ac.id/129154/ |
ctrlnum |
129154 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/129154/</relation><title>Pengaruh Pemberian Urin Kelinci Dan Pupuk Kalium Pada Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt)</title><creator>Winata, FerdyBudhi</creator><subject>338.1 Agriculture</subject><description>Jagung manis ( Zea mays Saccharata Sturt ) ialah komoditas pertanian yang mempunyai prospek yang cukup besar untuk dikembangkan di indonesia. Jagung manis memiliki kadar gula yang cukup tinggi yaitu 5-6 % sedangkan kadar pati 10-11 %, sehingga rasanya lebih manis dibandingkan dengan jagung biasa. Ada banyak jenis pupuk, tetapi dari sekian jenis pupuk kandang, pupuk kelinci yang terdiri dari tahi (feses) dan kencing (urin) dipadukan maka akan menjadi pupuk yang tinggi unsur hara untuk meningkatkan produksi tanaman. Di dalam kandungan pupuk tersebut kandungan 3,70% Nitrogen, 87% Fosfor , 2,30% Potassium, 3,6 %Sulfur, 1,26% Kalsium, 40% Magnesium. ( Manshur, 2009). Pada tanaman unsur kalium merupakan hara utama ketiga setelah N dan P. Secara fisiologi K mempunyai fungsi mengatur pergerakan stomata dan hal-hal yang berhubungan dengan cairan sel. Unsur K berperan dalam mengatur membuka dan menutupnya stomata tanaman, sehingga mempengaruhi transpirasi ( Wuryaningsih, dkk, 1997 ) . Tujuan penelitian ini ialah mempelajari respon tanaman jagung manis terhadap pemberian urine kelinci dan pupuk kalium serta interaksi keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Hipotesis yang diajukan ialah terjadi interaksi antara pemberian pupuk urin kelinci dan pupuk kalium yang berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai Agustus 2011 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan. Ketinggian tempat 303 m dpl, suhu 18 – 210C dan curah hujan 100 mm/bln. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah cangkul, penggaris, roll meter, Leaf Area Meter (LAM), timbangan, oven, hand refraktometer dan kamera. Bahan yang digunakan ialah benih jagung manis var. SUPER sweet , Pupuk KCl (60% K2O), pupuk urea (46% N) dan pupuk SP-36 (36% P2O5), pupuk urine kelinci dan furadan 3G. Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terbagi (RPT) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor 3 kali ulangan. Petak utama ialah urine kelinci terdiri dari 4 level dan anak petak pupuk kalium terdiri dari 3 level. Terdapat 12 plot perlakuan dan di ulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 36 plot penelitian.perlakuan tersebut meliputi: tanpa pemberian urin kelinci + pupuk kalium 50 kgha-1(P1), pemberian urin kelinci konsentrasi 25% + pupuk kalium 50 kg ha-1 (P2), pemberian urin kelinci konsentrasi 50% + pupuk kalium 50 kg ha-1(P3), pemberian urin kelinci konsentrasi 75% + pupuk kalium 50 kg ha-1(P4), tanpa pemberian urin kelinci + pupuk kalium 100 kg ha-1 (P5), pemberian urin kelinci konsentrasi 25% + pupuk kalium 100 kg ha-1 (P6), pemberian urin kelinci konsentrasi 50% + pupuk kalium 100 kg ha-1(P7), pemberian urin kelinci konsentrasi 50% + pupuk kalium 100 kg ha-1 (P8), tanpa pemberian urin kelinci + pupuk kalium 150 kg ha-1 (P9), pemberian urin kelinci konsentrasi 25% + pupuk kalium 150 kg ha-1 (P10), pemberian urin kelinci konsentrasi 50% + pupuk kalium 150 kg h-1(P11), dan pemberian urin kelinci konsentrasi 75% + pupuk kalium 150 kg h-1 (P12). Pengamatan terhadap tanaman jagung manis dilakukan secara non destruktif dan destruktif. Pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Sedangkan parameter pertumbuhan yang lain dilakukan pengamatan secara destruktif yaitu dengan menimbang bobot kering tanaman. Pengamatan destruktif yaitu dengan cara mengambil 2 tanaman contoh untuk setiap kombinasi perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 15 hst. Pengamatan dilakukan dengan interval waktu pengamatan 15 hari sekali yaitu pada saat tanaman berumur 15, 30, 45, 60 hst dan pengamatan panen dilakukan saat tanaman jagung manis berumur 80 hst. Tanaman jagung manis memberikan respon beragam pada tiap –tiap perlakuan pemberian urin kelinci dan pupuk kalium. Interaksi pemberian urin kelinci dan pupuk kalium pada komponen hasil terjadi pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot kering. Sedangkan pada komponen hasil meliputi diameter tongkol dan kadar gula. Pada perlakuan pemberian urin kelinci kosentrasi 75% disertai pemberian pupuk kalium 100 kg ha-1 memberikan rata – rata hasil panen dan kualitas yang lebih tinggi bila dibandingkan perlakuaan lain. Pada rata – rata bobot tongkol pemberian 100 kg ha-1 kalium memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan pemberian 150 kg ha-1. Pada tingkat kemanisan jagung manis memberikan tingkat kemanisan yang lebih tinggi 21,87 % bila dibandingkan dengan kontrol.</description><date>2012-02-10</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129154/1/ferdy_budhi_winata.pdf</identifier><identifier> Winata, FerdyBudhi (2012) Pengaruh Pemberian Urin Kelinci Dan Pupuk Kalium Pada Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2012/41/051200813</relation><recordID>129154</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Winata, FerdyBudhi |
title |
Pengaruh Pemberian Urin Kelinci Dan Pupuk Kalium Pada Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt) |
publishDate |
2012 |
topic |
338.1 Agriculture |
url |
http://repository.ub.ac.id/129154/1/ferdy_budhi_winata.pdf http://repository.ub.ac.id/129154/ |
contents |
Jagung manis ( Zea mays Saccharata Sturt ) ialah komoditas pertanian yang mempunyai prospek yang cukup besar untuk dikembangkan di indonesia. Jagung manis memiliki kadar gula yang cukup tinggi yaitu 5-6 % sedangkan kadar pati 10-11 %, sehingga rasanya lebih manis dibandingkan dengan jagung biasa. Ada banyak jenis pupuk, tetapi dari sekian jenis pupuk kandang, pupuk kelinci yang terdiri dari tahi (feses) dan kencing (urin) dipadukan maka akan menjadi pupuk yang tinggi unsur hara untuk meningkatkan produksi tanaman. Di dalam kandungan pupuk tersebut kandungan 3,70% Nitrogen, 87% Fosfor , 2,30% Potassium, 3,6 %Sulfur, 1,26% Kalsium, 40% Magnesium. ( Manshur, 2009). Pada tanaman unsur kalium merupakan hara utama ketiga setelah N dan P. Secara fisiologi K mempunyai fungsi mengatur pergerakan stomata dan hal-hal yang berhubungan dengan cairan sel. Unsur K berperan dalam mengatur membuka dan menutupnya stomata tanaman, sehingga mempengaruhi transpirasi ( Wuryaningsih, dkk, 1997 ) . Tujuan penelitian ini ialah mempelajari respon tanaman jagung manis terhadap pemberian urine kelinci dan pupuk kalium serta interaksi keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Hipotesis yang diajukan ialah terjadi interaksi antara pemberian pupuk urin kelinci dan pupuk kalium yang berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai Agustus 2011 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan. Ketinggian tempat 303 m dpl, suhu 18 – 210C dan curah hujan 100 mm/bln. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah cangkul, penggaris, roll meter, Leaf Area Meter (LAM), timbangan, oven, hand refraktometer dan kamera. Bahan yang digunakan ialah benih jagung manis var. SUPER sweet , Pupuk KCl (60% K2O), pupuk urea (46% N) dan pupuk SP-36 (36% P2O5), pupuk urine kelinci dan furadan 3G. Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terbagi (RPT) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor 3 kali ulangan. Petak utama ialah urine kelinci terdiri dari 4 level dan anak petak pupuk kalium terdiri dari 3 level. Terdapat 12 plot perlakuan dan di ulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 36 plot penelitian.perlakuan tersebut meliputi: tanpa pemberian urin kelinci + pupuk kalium 50 kgha-1(P1), pemberian urin kelinci konsentrasi 25% + pupuk kalium 50 kg ha-1 (P2), pemberian urin kelinci konsentrasi 50% + pupuk kalium 50 kg ha-1(P3), pemberian urin kelinci konsentrasi 75% + pupuk kalium 50 kg ha-1(P4), tanpa pemberian urin kelinci + pupuk kalium 100 kg ha-1 (P5), pemberian urin kelinci konsentrasi 25% + pupuk kalium 100 kg ha-1 (P6), pemberian urin kelinci konsentrasi 50% + pupuk kalium 100 kg ha-1(P7), pemberian urin kelinci konsentrasi 50% + pupuk kalium 100 kg ha-1 (P8), tanpa pemberian urin kelinci + pupuk kalium 150 kg ha-1 (P9), pemberian urin kelinci konsentrasi 25% + pupuk kalium 150 kg ha-1 (P10), pemberian urin kelinci konsentrasi 50% + pupuk kalium 150 kg h-1(P11), dan pemberian urin kelinci konsentrasi 75% + pupuk kalium 150 kg h-1 (P12). Pengamatan terhadap tanaman jagung manis dilakukan secara non destruktif dan destruktif. Pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Sedangkan parameter pertumbuhan yang lain dilakukan pengamatan secara destruktif yaitu dengan menimbang bobot kering tanaman. Pengamatan destruktif yaitu dengan cara mengambil 2 tanaman contoh untuk setiap kombinasi perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 15 hst. Pengamatan dilakukan dengan interval waktu pengamatan 15 hari sekali yaitu pada saat tanaman berumur 15, 30, 45, 60 hst dan pengamatan panen dilakukan saat tanaman jagung manis berumur 80 hst. Tanaman jagung manis memberikan respon beragam pada tiap –tiap perlakuan pemberian urin kelinci dan pupuk kalium. Interaksi pemberian urin kelinci dan pupuk kalium pada komponen hasil terjadi pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot kering. Sedangkan pada komponen hasil meliputi diameter tongkol dan kadar gula. Pada perlakuan pemberian urin kelinci kosentrasi 75% disertai pemberian pupuk kalium 100 kg ha-1 memberikan rata – rata hasil panen dan kualitas yang lebih tinggi bila dibandingkan perlakuaan lain. Pada rata – rata bobot tongkol pemberian 100 kg ha-1 kalium memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan pemberian 150 kg ha-1. Pada tingkat kemanisan jagung manis memberikan tingkat kemanisan yang lebih tinggi 21,87 % bila dibandingkan dengan kontrol. |
id |
IOS4666.129154 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-25T02:03:00Z |
last_indexed |
2021-10-28T07:18:35Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751453882662256640 |
score |
17.610487 |