Analisis Hubungan Kekerabatan 20 Spesies Anggrek Dendrobium Berdasarkan Karakter Morfologi
ctrlnum |
130813 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/130813/</relation><title>Analisis Hubungan Kekerabatan 20 Spesies Anggrek Dendrobium Berdasarkan Karakter Morfologi.</title><creator>Hidayati, NoerZein</creator><subject>631.5 Cultivation and harvesting</subject><description>Anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi karena berbunga indah dengan warna-warna yang menarik. Anggrek Dendrobium merupakan salah satu genus dari famili Orchidaceae terbesar ketiga yang mencapai sekitar 1184 spesies di dunia, (Leitch et al., 2009 dalam Bhupendra et al., 2012). Di Indonesia genus anggrek ini merupakan kekayaan sumber daya genetik yang banyak terdapat di kawasan Timur, seperti Papua dan Maluku. Sumber daya genetik tersebut belum dimanfaatkan secara optimal sebagai tetua dalam persilangan untuk menghasilkan keturunan yang memiliki karakteristik sesuai dengan yang diinginkan konsumen (Widiastoety, Solvia, dan Soedarjo, 2010). Antara spesies Dendrobium yang satu dengan yang lain tentu memiliki perbedaan yang menunjukkan keunikan atau ciri khas masing-masing, salah satunya dari segi morfologi. Karakterisasi membantu dalam memahami perbedaan tersebut. Menurut Hidayat et al., (2012) hingga saat ini karakter morfologi merupakan dasar utama sebagai alat identifikasi tanaman. Amelia (2013) menyatakan bahwa karakter morfologi mempunyai peran penting di dalam sistematika. Walaupun banyak pendekatan yang dipakai dalam sistem klasifikasi, namun semuanya berpangkal pada karakter morfologi. Hubungan kekerabatan berdasarkan sifat morfologi bisa dijadikan dasar dalam perakitan genotip yang lebih potensial. Julisaniah et al., (2008) menyatakan bahwa semakin jauh hubungan kekerabatan antar sampel, maka semakin kecil keberhasilan persilangan, tetapi kemungkinan untuk memperoleh genotip unggul lebih besar jika persilangan berhasil. Keadaan yang terjadi saat ini di Indonesia, walaupun anggrek Dendrobium sangat potensial di Negara ini, namun di pasaran untuk anggrek tersebut masih didominasi oleh Thailand (Harahap, 1996 dalam Widiastoety et. al., 2010). Oleh karena itu, untuk mengembangkan anggrek di masa mendatang, anggrek-alam yang potensial tersebut dapat dimanfaatkan sebagai induk silangan, sehingga kajian mendalam terkait potensi keragaman genetik dan hubungan kekerabatan plasma nutfah anggrek Dendrobium menjadi penting untuk menunjang keberhasilan perakitan varietas baru dalam persilangan. Penelitian karakter morfologi spesies anggrek dilaksanakan di Handoyo Budi Orchid yang terletak di Jalan Bondowoso 9A, Malang dan DD Nursery yang terletak di Jl. Dadaprejo No. 48, Batu, yaitu pada bulan April dan Mei 2014. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 spesies anggrek Dendrobium. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengamatan langsung terhadap 20 spesies Dendrobium dengan melihat karakteristik morfologi spesies dengan menggunakan panduan karakterisasi tanaman hias anggrek kemudian diolah menjadi data biner dan dikomputasikan dalam program Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System (NTSYS) Spc 21 hingga diperoleh dendrogram hubungan kekerabatan. Hasil pengklasteran didapatkan bahwa pengelompokan berdasarkan karakter morfologi 20 spesies anggrek Dendrobium membentuk dua klaster besar yaitu klaster A dan B yang berdekatatan sesuai dengan banyaknya karakter yang dimiliki bersama. Pada dendrogram variabel karakter umum, pseudobulb, dan daun memiliki pola pengelompokan yang sama, namun dengan jarak koefisien yang berbeda yaitu variabel karakter umum mengelompok pada koefisien kemiripan 0.64-1.00, variabel karakter pseudobulb pada koefisien 0.70-1.00, dan pada variabel karakter daun pada koefisien 0.76-1.00. Pada variabel karakter bunga untuk karakter pembungaan, sepal dan petal membentuk pola dendrogram yang sama dengan koefisien yang sama yaitu 0.28-1.00, namun untuk karakter labellum membentuk pola yang berbeda dengan koefisien kemiripan 0.07-0.27, yang menunjukkan bahwa karakter labellum pada bunga merupakan karakter yang unik yang membedakan antar spesies tersebut.</description><date>2015-01-05</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/1/bab_2.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/2/bab_3.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/3/bab_5.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/4/bab_4.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/5/KATA_PENGANTAR.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/6/RINGKASAN.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/7/RIWAYAT_HIDUP.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/8/1._COVER..pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/9/2._COVER_DALAM.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/10/3._PERNYATAAN.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/11/4._HALAMAN_PERSETUJUAN.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/12/5._LEMBAR_PENGESAHAN.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/13/Bab_1.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/14/DAFTAR_ISI.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130813/15/DAFTAR_PUSTAKA.pdf</identifier><identifier> Hidayati, NoerZein (2015) Analisis Hubungan Kekerabatan 20 Spesies Anggrek Dendrobium Berdasarkan Karakter Morfologi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2015/78/051501765 no 78</relation><recordID>130813</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Hidayati, NoerZein |
title |
Analisis Hubungan Kekerabatan 20 Spesies Anggrek Dendrobium Berdasarkan Karakter Morfologi |
publishDate |
2015 |
topic |
631.5 Cultivation and harvesting |
url |
http://repository.ub.ac.id/130813/1/bab_2.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/2/bab_3.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/3/bab_5.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/4/bab_4.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/5/KATA_PENGANTAR.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/6/RINGKASAN.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/7/RIWAYAT_HIDUP.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/8/1._COVER..pdf http://repository.ub.ac.id/130813/9/2._COVER_DALAM.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/10/3._PERNYATAAN.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/11/4._HALAMAN_PERSETUJUAN.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/12/5._LEMBAR_PENGESAHAN.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/13/Bab_1.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/14/DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/15/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/130813/ |
contents |
Anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi karena berbunga indah dengan warna-warna yang menarik. Anggrek Dendrobium merupakan salah satu genus dari famili Orchidaceae terbesar ketiga yang mencapai sekitar 1184 spesies di dunia, (Leitch et al., 2009 dalam Bhupendra et al., 2012). Di Indonesia genus anggrek ini merupakan kekayaan sumber daya genetik yang banyak terdapat di kawasan Timur, seperti Papua dan Maluku. Sumber daya genetik tersebut belum dimanfaatkan secara optimal sebagai tetua dalam persilangan untuk menghasilkan keturunan yang memiliki karakteristik sesuai dengan yang diinginkan konsumen (Widiastoety, Solvia, dan Soedarjo, 2010). Antara spesies Dendrobium yang satu dengan yang lain tentu memiliki perbedaan yang menunjukkan keunikan atau ciri khas masing-masing, salah satunya dari segi morfologi. Karakterisasi membantu dalam memahami perbedaan tersebut. Menurut Hidayat et al., (2012) hingga saat ini karakter morfologi merupakan dasar utama sebagai alat identifikasi tanaman. Amelia (2013) menyatakan bahwa karakter morfologi mempunyai peran penting di dalam sistematika. Walaupun banyak pendekatan yang dipakai dalam sistem klasifikasi, namun semuanya berpangkal pada karakter morfologi. Hubungan kekerabatan berdasarkan sifat morfologi bisa dijadikan dasar dalam perakitan genotip yang lebih potensial. Julisaniah et al., (2008) menyatakan bahwa semakin jauh hubungan kekerabatan antar sampel, maka semakin kecil keberhasilan persilangan, tetapi kemungkinan untuk memperoleh genotip unggul lebih besar jika persilangan berhasil. Keadaan yang terjadi saat ini di Indonesia, walaupun anggrek Dendrobium sangat potensial di Negara ini, namun di pasaran untuk anggrek tersebut masih didominasi oleh Thailand (Harahap, 1996 dalam Widiastoety et. al., 2010). Oleh karena itu, untuk mengembangkan anggrek di masa mendatang, anggrek-alam yang potensial tersebut dapat dimanfaatkan sebagai induk silangan, sehingga kajian mendalam terkait potensi keragaman genetik dan hubungan kekerabatan plasma nutfah anggrek Dendrobium menjadi penting untuk menunjang keberhasilan perakitan varietas baru dalam persilangan. Penelitian karakter morfologi spesies anggrek dilaksanakan di Handoyo Budi Orchid yang terletak di Jalan Bondowoso 9A, Malang dan DD Nursery yang terletak di Jl. Dadaprejo No. 48, Batu, yaitu pada bulan April dan Mei 2014. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 spesies anggrek Dendrobium. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengamatan langsung terhadap 20 spesies Dendrobium dengan melihat karakteristik morfologi spesies dengan menggunakan panduan karakterisasi tanaman hias anggrek kemudian diolah menjadi data biner dan dikomputasikan dalam program Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System (NTSYS) Spc 21 hingga diperoleh dendrogram hubungan kekerabatan. Hasil pengklasteran didapatkan bahwa pengelompokan berdasarkan karakter morfologi 20 spesies anggrek Dendrobium membentuk dua klaster besar yaitu klaster A dan B yang berdekatatan sesuai dengan banyaknya karakter yang dimiliki bersama. Pada dendrogram variabel karakter umum, pseudobulb, dan daun memiliki pola pengelompokan yang sama, namun dengan jarak koefisien yang berbeda yaitu variabel karakter umum mengelompok pada koefisien kemiripan 0.64-1.00, variabel karakter pseudobulb pada koefisien 0.70-1.00, dan pada variabel karakter daun pada koefisien 0.76-1.00. Pada variabel karakter bunga untuk karakter pembungaan, sepal dan petal membentuk pola dendrogram yang sama dengan koefisien yang sama yaitu 0.28-1.00, namun untuk karakter labellum membentuk pola yang berbeda dengan koefisien kemiripan 0.07-0.27, yang menunjukkan bahwa karakter labellum pada bunga merupakan karakter yang unik yang membedakan antar spesies tersebut. |
id |
IOS4666.130813 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-25T02:05:03Z |
last_indexed |
2021-10-28T07:20:09Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751453810386010112 |
score |
17.610285 |