Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)
Main Author: | Sakti, Intan Talitha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13198/7/INTAN%20TALITHA%20SAKTI.pdf http://repository.ub.ac.id/13198/ |
ctrlnum |
13198 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/13198/</relation><title>Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Dan Jarak Tanam
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)</title><creator>Sakti, Intan Talitha</creator><subject>631.861 Farm manure</subject><description>Pupuk anorganik merupakan salah satu input wajib bagi mayoritas petani
yang ada di Indonesia. Bahkan sebagian mereka memberikan pupuk dalam jumlah
yang melebihi dosis anjuran. Jika hal ini terus dilakukan, maka yang terjadi adalah
kesuburan tanah menjadi menurun. Pupuk anorganik dapat menurunkan
kesuburan tanah karena dapat membuat tanah menjai lebih masam, semakin padat
dan mengurangi populasi mikroorganisme dalam tanah. Jika hal ini terjadi maka
produksi tanaman budidaya tidak akan maksimal. Oleh sebab itu diperlukan input
bahan organik dalam dosis yang tepat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan
meningkatkan produksi tanaman bawang merah. Salah satu pupuk organik yang
dapat digunakan yaitu pupuk kandang sapi. Bawang merah (Allium ascalonicum
L.) ialah salah satu komoditas hortikultura yang memiliki tingkat konsumsi cukup
tinggi di Indonesia. Masyarakat Indonesia memanfaatkan bawang merah sebagai
bumbu pada masakan, obat tradisional dan pelengkap makanan. Jumlah penduduk
Indonesia cenderung mengalami peningkatan selama kurun waktu 2014 – 2019.
Proyeksi jumlah penduduk di Indonesia mengalami peningkatan dari 252.165.000
jiwa menjadi 267.974.00 jiwa. Seiring dengan pertambahan penduduk, tingkat
konsumsi bawang merah juga terus meningkat. Berdasarkan proyeksi tingkat
konsumsi bawang merah pada tahun 2014 hingga tahun 2019 tingkat konsumsi
bawang merah nasional meningkat dari 627.890 ton menjadi 684.028 ton. Namun
luas lahan pertanian terus mengalami penyusutan akibat konversi lahan pertanian
menjadi non pertanian. Laju konversi lahan sawah ke lahan non pertanian
mencapai 100 ribu hektar pertahun. Untuk dapat memenuhi kebutuhan bawang
merah di masyarakat, maka dibutuhkan cara budidaya yang tepat. Untuk dapat
mengoptimalkan penggunaan lahan maka diperlukan pengaturan jarak tanam yang
sesuai. Dengan jarak tanam yang tepat maka diharapkan dapat memaksimalkan
penggunaan lahan serta dapat menciptakan ikim mikro yang sesuai bagi
pertumbuhan tanaman bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang sapi
dan jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang
merah. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat interaksi/hubungan pengaruh antara
dosis pupuk kandang sapi dan jarak tanam dan pada dosis pupuk kandang sapi
yang tinggi diperlukan jarak tanam yang lebar.
Percobaan ini dilaksanakan di desa Dadaprejo, kecamatan Dau, kota Batu
dengan ketinggian tempat ± 650 mdpl, suhu berkisar 25-30oC. Penelitian
dilakukan pada bulan Februari-April 2018. Alat yang digunakan adalah cangkul,
tugal, meteran, timbangan analitik, alat tulis, kamera, tali rafia, cutter, dan papan
nama, Leaf area meter, oven, jangka sorong dan lux meter. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah bawang merah varietas Batu Ijo, pupuk kandang sapi, fungisida
dan pestisida. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial
(RAKF) diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang
i
sapi terdiri dari 3 taraf yaitu P0 : tanpa pupuk kandang, P1 : 15 ton ha-1, P2 : 30
ton ha-1. Faktor kedua adalah jarak tanam yang terdiri dari 4 taraf yaitu J1 : 10 x
10 cm, J2 : 10 x 15 cm, J3 : 10 x 20 cm, J4 : 10 x 25 cm. Parameter pengamatan
pertumbuhan meliputi berat kering total (g) dan luas daun (cm2), parameter
kompetisi yaitu efisiensi intersepsi radiasi matahari (%). Sedangkan parameter
komponen hasil meliputi jumlah umbi (buah), diameter umbi (cm), dan bobot
segar umbi per hektar (Ton ha-1). Data dianalisis dengan menggunakan analisis
ragam (uji F) dengan taraf 5%. Apabila hasil berbeda nyata maka dilakukan uji
lanjut dengan beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara perlakuan dosis
pupuk kandang dan jarak tanam terhadap laju pertumbuhan tanaman, efisiensi
intersepsi radasi matahari dan jumlah umbi. Pemberian pupuk kandang 30 t ha-1
dengan jarak tanam 10 cm x 20 cm mampu meningkatkan laju pertumbuhan
tanaman dan jumlah umbi tanaman bawang merah. Pupuk kandang 15 t ha-1
mampu meningkatkan indeks luas daun, diameter umbi, dan bobot segar umbi per
tanaman serta per hektar. Pupuk kandang 15 t ha-1 dan 30 t ha-1 tidak berbeda
nyata dalam menghasilkan bobot segar umbi per tanaman dan per hektar. Jarak
tanam 10 cm x 25 cm mampu meningkatkan diameter umbi bawang merah dan
bobot umbi segar per tanaman.</description><date>2018-08-02</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/13198/7/INTAN%20TALITHA%20SAKTI.pdf</identifier><identifier> Sakti, Intan Talitha (2018) Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2018/635/051809924</relation><recordID>13198</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Sakti, Intan Talitha |
title |
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Dan Jarak Tanam
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) |
publishDate |
2018 |
topic |
631.861 Farm manure |
url |
http://repository.ub.ac.id/13198/7/INTAN%20TALITHA%20SAKTI.pdf http://repository.ub.ac.id/13198/ |
contents |
Pupuk anorganik merupakan salah satu input wajib bagi mayoritas petani
yang ada di Indonesia. Bahkan sebagian mereka memberikan pupuk dalam jumlah
yang melebihi dosis anjuran. Jika hal ini terus dilakukan, maka yang terjadi adalah
kesuburan tanah menjadi menurun. Pupuk anorganik dapat menurunkan
kesuburan tanah karena dapat membuat tanah menjai lebih masam, semakin padat
dan mengurangi populasi mikroorganisme dalam tanah. Jika hal ini terjadi maka
produksi tanaman budidaya tidak akan maksimal. Oleh sebab itu diperlukan input
bahan organik dalam dosis yang tepat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan
meningkatkan produksi tanaman bawang merah. Salah satu pupuk organik yang
dapat digunakan yaitu pupuk kandang sapi. Bawang merah (Allium ascalonicum
L.) ialah salah satu komoditas hortikultura yang memiliki tingkat konsumsi cukup
tinggi di Indonesia. Masyarakat Indonesia memanfaatkan bawang merah sebagai
bumbu pada masakan, obat tradisional dan pelengkap makanan. Jumlah penduduk
Indonesia cenderung mengalami peningkatan selama kurun waktu 2014 – 2019.
Proyeksi jumlah penduduk di Indonesia mengalami peningkatan dari 252.165.000
jiwa menjadi 267.974.00 jiwa. Seiring dengan pertambahan penduduk, tingkat
konsumsi bawang merah juga terus meningkat. Berdasarkan proyeksi tingkat
konsumsi bawang merah pada tahun 2014 hingga tahun 2019 tingkat konsumsi
bawang merah nasional meningkat dari 627.890 ton menjadi 684.028 ton. Namun
luas lahan pertanian terus mengalami penyusutan akibat konversi lahan pertanian
menjadi non pertanian. Laju konversi lahan sawah ke lahan non pertanian
mencapai 100 ribu hektar pertahun. Untuk dapat memenuhi kebutuhan bawang
merah di masyarakat, maka dibutuhkan cara budidaya yang tepat. Untuk dapat
mengoptimalkan penggunaan lahan maka diperlukan pengaturan jarak tanam yang
sesuai. Dengan jarak tanam yang tepat maka diharapkan dapat memaksimalkan
penggunaan lahan serta dapat menciptakan ikim mikro yang sesuai bagi
pertumbuhan tanaman bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang sapi
dan jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang
merah. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat interaksi/hubungan pengaruh antara
dosis pupuk kandang sapi dan jarak tanam dan pada dosis pupuk kandang sapi
yang tinggi diperlukan jarak tanam yang lebar.
Percobaan ini dilaksanakan di desa Dadaprejo, kecamatan Dau, kota Batu
dengan ketinggian tempat ± 650 mdpl, suhu berkisar 25-30oC. Penelitian
dilakukan pada bulan Februari-April 2018. Alat yang digunakan adalah cangkul,
tugal, meteran, timbangan analitik, alat tulis, kamera, tali rafia, cutter, dan papan
nama, Leaf area meter, oven, jangka sorong dan lux meter. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah bawang merah varietas Batu Ijo, pupuk kandang sapi, fungisida
dan pestisida. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial
(RAKF) diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang
i
sapi terdiri dari 3 taraf yaitu P0 : tanpa pupuk kandang, P1 : 15 ton ha-1, P2 : 30
ton ha-1. Faktor kedua adalah jarak tanam yang terdiri dari 4 taraf yaitu J1 : 10 x
10 cm, J2 : 10 x 15 cm, J3 : 10 x 20 cm, J4 : 10 x 25 cm. Parameter pengamatan
pertumbuhan meliputi berat kering total (g) dan luas daun (cm2), parameter
kompetisi yaitu efisiensi intersepsi radiasi matahari (%). Sedangkan parameter
komponen hasil meliputi jumlah umbi (buah), diameter umbi (cm), dan bobot
segar umbi per hektar (Ton ha-1). Data dianalisis dengan menggunakan analisis
ragam (uji F) dengan taraf 5%. Apabila hasil berbeda nyata maka dilakukan uji
lanjut dengan beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara perlakuan dosis
pupuk kandang dan jarak tanam terhadap laju pertumbuhan tanaman, efisiensi
intersepsi radasi matahari dan jumlah umbi. Pemberian pupuk kandang 30 t ha-1
dengan jarak tanam 10 cm x 20 cm mampu meningkatkan laju pertumbuhan
tanaman dan jumlah umbi tanaman bawang merah. Pupuk kandang 15 t ha-1
mampu meningkatkan indeks luas daun, diameter umbi, dan bobot segar umbi per
tanaman serta per hektar. Pupuk kandang 15 t ha-1 dan 30 t ha-1 tidak berbeda
nyata dalam menghasilkan bobot segar umbi per tanaman dan per hektar. Jarak
tanam 10 cm x 25 cm mampu meningkatkan diameter umbi bawang merah dan
bobot umbi segar per tanaman. |
id |
IOS4666.13198 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2018-11-22T01:37:02Z |
last_indexed |
2021-10-28T06:49:06Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751453687749804032 |
score |
17.609869 |