Efektivitas Dosis Pupuk Kandang Sapi Dan Multi Isolat Rhizobium sp Terhadap Peningkatan Unsur Hara Makro Dan Serapan Nitrogen Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Di Tanah Masam
Main Author: | AurinaLirasari, Citra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/132057/1/Jurnal_Citra_Aurina_%28125040207111022%29.pdf http://repository.ub.ac.id/132057/2/SKRIPSI_Lengkap.pdf http://repository.ub.ac.id/132057/ |
Daftar Isi:
- Kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan tanaman pangan setelah padi dan jagung yang memiliki protein dan sumber nabati yang tinggi. Badan Pusat Statistik (2013), produksi kedelai lokal di Indonesia mencapai 29% dari total keseluruhan dan harus mengimpor 71% kebutuhan kedelai. Untuk memenuhi kebutuhan kedelai, pemerintah harus memanfaatkan lahan suboptimal, yaitu pada lahan masam di luar jawa (Suwarno, 2005). Beberapa kendala pada lahan masam yang dijadikan lahan pertanian, yaitu kemasaman tanah, fiksasi N oleh kacangkacangan terhambat, kekahatan unsur hara seperti P, K, Ca, Mg, dan Mo, serta mikroba tanah sedikit. Namun, pada fase vegetatif kedelai membutuhkan nitrogen dalam jumlah yang banyak. Nitrogen bersifat mudah tercuci dan menguap sebelum tanaman menyerap nitrogen. Oleh karena itu, untuk memperbaiki fiksasi N yang terhambat perlu adanya pemberian inokulasi bakteri Rhizobium sp dan pupuk organik sebagai penyuplai unsur hara di tanah masam. Penelitian ini bertujuan (1). Untuk menentukan dosis pupuk kandang sapi ternak dan multi isolat Rhizobium sp yang tepat terhadap peningkatan unsur hara nitrogen dan serapan nitrogen tanaman kedelai, (2). Untuk mengetahui interaksi antara dosis pupuk kandang sapi ternak dan Rhizobium sp terhadap tanaman kedelai. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca Balai Penelitian Aneka Tanaman Kacang dan Umbi, Kendalpayak, Malang pada November 2016 sampai Desember 2016 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) yang terdapat 8 perlakuan dan 3 ulangan. Parameter pengamatan yaitu (1) tanah terdiri dari N-Total, dan pH (2) tanaman terdiri dari serapan N, bobot basah, bobot kering, jumlah bintil akar, dan berat kering akar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA, apabila berbeda nyata maka diuji lanjut dengan uji Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan inokulasi multi isolat Rhizobium sp dengan pupuk kandang 3 ton ha-1 dapat meningkatakan unsur hara makro N sebesar 120,48% dan serapan N tanaman kedelai sebesar 122,6% dibandingkan dengan perlakuan tanpa inokulasi multi isolat Rhizobium sp dengan pupuk kandang 3 ton ha-1.