Pengaruh Salinitas Terhadap Waktu Awal Moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata) Yang Dipotong Capit Dan Kaki Jalannya
Main Author: | Luthfiyah, Sa`idah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/132922/1/051102015.pdf http://repository.ub.ac.id/132922/ |
ctrlnum |
132922 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/132922/</relation><title>Pengaruh Salinitas Terhadap Waktu Awal Moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata) Yang Dipotong Capit Dan Kaki Jalannya</title><creator>Luthfiyah, Sa`idah</creator><subject>639.8 Aquaculture</subject><description>Kepiting merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis penting di Indonesia karena kandungan gizi yang tinggi, sehingga permintaan pasar meningkat, terutama permintaan kepiting soka. Namun, produksi soka masih sangat tergantung pada kepiting yang mengalami proses ganti kulit ( moulting ) yang dipengaruhi oleh faktor internal (hormon) dan eksternal (lingkungan). Salah satu faktor eksternal yang penting adalah salinitas.. 
Penelitian dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Budidaya Air Payau Bangil (UPT.PBAP-Bangil), Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 14 Mei – 19 Juli 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap waktu awal moulting kepiting bakau ( Scylla serrata ) dengan metode pemotongan capit dan kaki jalan. 
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan salinitas yang diujikan yaitu salinitas 5 ppt (A), 15 ppt (B), 25 ppt (C), 35 ppt (D) dan kontrol yaitu salinitas 15 ppt tanpa pemotongan capit dan kaki jalan (K). Jumlah kepiting yang digunakan dalam setiap wadah sebanyak 4 ekor dengan berat rata-rata 100 gram. 
Pemberian pakan sebesar 5% BB/hari yang diberikan 2 kali yaitu pagi dan sore hari. Analisa data menggunakan analisa keragaman dan uji BNT. Parameter utama yang diamati adalah waktu awal moulting kepiting bakau, sedangkan parameter penunjang yang diukur adalah laju pertumbuhan, kelulushidupan dan kualitas air (suhu, pH, DO dan NH 3 ) yang dianalisa secara deskriptif. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan salinitas memberikan pengaruh yang nyata terhadap waktu awal moulting kepiting bakau dan berpengaruh sangat nyata pada laju pertumbuhan, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan kepiting bakau. Semakin tinggi salinitas pemeliharaan maka semakin lama waktu terjadinya moulting , tetapi semakin rendah nilai laju pertumbuhannya. Hal ini terlihat dari grafik regresi yang berbentuk linier positif untuk waktu awal moulting dan linier negatif untuk laju pertumbuhan. Dengan persamaan y = 0,432x +18,62 dan R 2 = 0,75 dengan waktu awal moulting tersingkat terjadi pada salinitas 5 ppt sebesar 20,78 hari, sedangkan terlama pada salinitas 35 ppt yakni selama 33,74 hari. Persamaan regresi untuk laju pertumbuhan y = - 0,025x + 1,223 dan R 2 = 0,9 dengan nilai laju pertumbuhan tertinggi yakni 1,095 gram/hari pada salinitas 5 ppt. Kisaran data kualitas air selama penelitian menunjukkan bahwa nilainya terletak pada kisaran yang mendukung untuk pemeliharaan kepiting yaitu suhu berkisar antara 27-32 0 C, pH antara 7,5-8, DO antara 3,8-5,8 mg/l dan ammonia &lt; 1 ppm. 
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk mempercepat moulting kepiting bakau ( Scylla serrata ) dengan menggunakan metode pemotongan capit dan kaki jalan sebaiknya dipelihara pada salinitas 5 ppt.</description><date>2011-04-06</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/132922/1/051102015.pdf</identifier><identifier> Luthfiyah, Sa`idah (2011) Pengaruh Salinitas Terhadap Waktu Awal Moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata) Yang Dipotong Capit Dan Kaki Jalannya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPR/2011/9/051102015</relation><recordID>132922</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Luthfiyah, Sa`idah |
title |
Pengaruh Salinitas Terhadap Waktu Awal Moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata) Yang Dipotong Capit Dan Kaki Jalannya |
publishDate |
2011 |
topic |
639.8 Aquaculture |
url |
http://repository.ub.ac.id/132922/1/051102015.pdf http://repository.ub.ac.id/132922/ |
contents |
Kepiting merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis penting di Indonesia karena kandungan gizi yang tinggi, sehingga permintaan pasar meningkat, terutama permintaan kepiting soka. Namun, produksi soka masih sangat tergantung pada kepiting yang mengalami proses ganti kulit ( moulting ) yang dipengaruhi oleh faktor internal (hormon) dan eksternal (lingkungan). Salah satu faktor eksternal yang penting adalah salinitas..
Penelitian dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Budidaya Air Payau Bangil (UPT.PBAP-Bangil), Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 14 Mei – 19 Juli 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap waktu awal moulting kepiting bakau ( Scylla serrata ) dengan metode pemotongan capit dan kaki jalan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan salinitas yang diujikan yaitu salinitas 5 ppt (A), 15 ppt (B), 25 ppt (C), 35 ppt (D) dan kontrol yaitu salinitas 15 ppt tanpa pemotongan capit dan kaki jalan (K). Jumlah kepiting yang digunakan dalam setiap wadah sebanyak 4 ekor dengan berat rata-rata 100 gram.
Pemberian pakan sebesar 5% BB/hari yang diberikan 2 kali yaitu pagi dan sore hari. Analisa data menggunakan analisa keragaman dan uji BNT. Parameter utama yang diamati adalah waktu awal moulting kepiting bakau, sedangkan parameter penunjang yang diukur adalah laju pertumbuhan, kelulushidupan dan kualitas air (suhu, pH, DO dan NH 3 ) yang dianalisa secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan salinitas memberikan pengaruh yang nyata terhadap waktu awal moulting kepiting bakau dan berpengaruh sangat nyata pada laju pertumbuhan, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan kepiting bakau. Semakin tinggi salinitas pemeliharaan maka semakin lama waktu terjadinya moulting , tetapi semakin rendah nilai laju pertumbuhannya. Hal ini terlihat dari grafik regresi yang berbentuk linier positif untuk waktu awal moulting dan linier negatif untuk laju pertumbuhan. Dengan persamaan y = 0,432x +18,62 dan R 2 = 0,75 dengan waktu awal moulting tersingkat terjadi pada salinitas 5 ppt sebesar 20,78 hari, sedangkan terlama pada salinitas 35 ppt yakni selama 33,74 hari. Persamaan regresi untuk laju pertumbuhan y = - 0,025x + 1,223 dan R 2 = 0,9 dengan nilai laju pertumbuhan tertinggi yakni 1,095 gram/hari pada salinitas 5 ppt. Kisaran data kualitas air selama penelitian menunjukkan bahwa nilainya terletak pada kisaran yang mendukung untuk pemeliharaan kepiting yaitu suhu berkisar antara 27-32 0 C, pH antara 7,5-8, DO antara 3,8-5,8 mg/l dan ammonia < 1 ppm.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk mempercepat moulting kepiting bakau ( Scylla serrata ) dengan menggunakan metode pemotongan capit dan kaki jalan sebaiknya dipelihara pada salinitas 5 ppt. |
id |
IOS4666.132922 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-25T02:07:18Z |
last_indexed |
2021-10-28T07:22:01Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751454919915732992 |
score |
17.610468 |