Penampilan Reproduksi Ternak Kelinci Potong Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Main Author: Fauzi, AchmadZulfikar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137473/1/SKRIPSI_ACHMAD_ZULFIKAR_FAUZI_115050101111115.pdf
http://repository.ub.ac.id/137473/
Daftar Isi:
  • Kelinci merupakan ternak yang berpotensi menghasilkan daging. Penampilan reproduksi ternak kelinci di tingkat peternak dapat memberikan gambaran potensi dan pengembangan kelinci di masa mendatang. Karakteristik reproduksi seperti umur pertama kawin kelinci, lama kebuntingan, litter size, umur sapih kelinci, jarak kawin kelinci dan frekuensi beranak merupakan aspek penting sebagai dasar pertimbangan pengembangan kelinci. Penelitian dilaksanakan di 5 peternakan kelinci rakyat yang ada di Kota Batu. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 April sampai 30 Mei 2015. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penampilan reproduksi kelinci potong yang ada di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian dilakukan di 5 peternakan kelinci rakyat yang berada di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Kriteria peternakan kelinci rakyat yang dikunjungi memiliki jumlah ternak kelinci ≥ 75 ekor. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci peranakan New Zealand White, peranakan Flemish Giant, dan Peranakan Rex. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan wawancara dengan pengumpulan data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer dan sekunder dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara secara langsung dengan peternak menggunakan daftar pertanyaan yang tersedia pada lembar kuisioner yang terlampir. Penentuan lokasi dan sampel penelitian secara purpose sampling yaitu pemilihan subyek didasarkan atas ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya serta mengacu pada pengambilan sampel dengan sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Data yang digunakan ditabulasi dan kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data antara literatur yang diambil dengan keadaan yang sebenarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelinci jantan dikawinkan pertama kalinya pada umur 9,2 bulan, sedangkan kelinci betina 7,9 bulan. Rata-rata siklus birahi pada kelinci adalah 11 hari. Lama kebuntingan pada kelinci rata-rata 29,83 hari. Seekor kelinci betina dapat menghasilkan anak sekitar 8,8 ekor per kelahiran. Umur sapih pada kelinci yaitu 37,83 hari dan tergantung permintaan pembeli atau pedagang perantara. Kelinci dapat dikawinkan lagi 24,9 hari setelah lepas sapih. Kelinci dapat beranak 6,69 kali dalam satu tahun. Berdasarkan data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penampilan reproduksi ternak kelinci potong di Kota Batu sudah baik, namun kelinci jenis potong tidak dikembangbiakkan sebagai kelinci pedaging melainkan sebagai pembibitan untuk dijual atau dikembangkan anakannya. Disarankan kepada peternak untuk melakukan catatan harian atau recording agar memudahkan tata laksana pemeliharaan ternak kelinci.