Pengaruh Dan Lama Fermentasi Campuran Bungkil Inti Sawit Dan Onggok Dengan Aspergillus Niger Terhadap Kandungan Nutrien Hasil Fermentasi

Main Author: Wibisono, Abi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/138075/1/a5fix.pdf
http://repository.ub.ac.id/138075/2/sampul.pdf
http://repository.ub.ac.id/138075/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang pada bulan Mei 2015. Analisis proksimat pakan dan fementasi campuran BIS dan onggok dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas hasil fermentasi BIS dan onggok yang terdapat pada bahan pakan serta mengetahui hasil dari fermentasi campuran bahan pakan tersebut. Materi penelitian ini adalah bahan pakan yaitu BIS dan onggok yang difermentasi menggunakan Aspergillus niger diinkubasi sesuai perlakuan. Faktor pertama adalah rasio campuran BIS dan onggok, faktor kedua adalah lama fermentasi. Faktor pertama terdiri dari lima perlakuan, yaitu: Po = 100% BIS : 0% onggok; P1 = 87,1% BIS: 12,5% onggok; P2 = 75% BIS : 25% onggok; P3 = 62,5% BIS : 37,5% onggok. Faktor kedua adalah lama fermentasi yang terdiri dari lima perlakuan yaitu L0 = 0 jam, L1 = 24 jam, L2 = 48 jam, L3 = 72 jam, L4 = 96 jam. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data hasil penelitian ditabulasi dan dianalisis ragam berdasarkan Rancangan Acak Lengkap pola viii faktorial 4 x 5 dengan menggunakan program Excel. Apabila terdapat pengaruh sangat nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan’s Multiple Range Test. Variabel yang diamati pH, morpHology, dan kandungan nutrien Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH awal pada campuran BIS dan Onggok yang menggunakan Aspergillus niger pada perlakuan P0 dengan lama inkubasi 0 jam miliki rata – rata 5,32. Perlakuan P3L2 menunjukkan rataan tertinggi berdasarkan sampel yaitu 18,55 %. kandungan PK menujukan terdapat tidak berbeda nyata (P>0.05). Peningkatan PK tertinggi terjadi pada Perlakuan P1L3 dan P1L4 yaitu 28,47 % dan 28,48 %. Kandungan LK menujukan penurunan LK yang signifikan terjadi pada setiap perlakuan yaitu perlakuan P1, P0,P2, dan P3. Kandungan SK menunjukkan terdapat tidak berbeda nyata (P<0.05). Peningkatan terjadi pada perlakuan P0L2 yaitu 30,64 %. Hasil penelitian ini menunjukkan Campuran BIS dan onggok setelah difermentasi memperbaiki kandungan nutrien (Abu, PK, LK dan SK). Saat fermentasi perlakuan menunjuakan pH memiliki rataan yang sesuai sehingga pertumbuahan jamur lebih cepat dan menghasilkan hasil fermentasi yang diharapkan. Dari segi morfhologi kandungan perubahan dari segi warna yaitu coklat tua hitam, tekstur yaitu Remah, agak lembab dan terdapat serpihan tepung inti sawit dan aroma yaitu khas BIS setelah inkubasi 24 jam. fermentasi campuran bungkil inti sawit dan onggok dapat dijadikan alternatif untuk pakan ayam pedaging.