Analisis Kandungan Logam Berat Fe dan Zn pada Perna viridis dan Anadara sp. terhadap Tingkat Keamanan Konsumsi Masyarakat di Desa Banyuurip, Ujung Pangkah, Gresik
Main Author: | Rayyan, Muhammad Fathur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161569/ |
Daftar Isi:
- Desa Banyuurip, Ujung Pangkah, Gresik merupakan daerah penghasil kerang hijau dan kerang darah ke berbagai wilayah di Pulau Jawa. Kerang hijau dibudidayakan dengan menggunakan rumpon bambu, sementara kerang darah diambil langsung dari dasar perairan laut. Kedua kerang ini dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran logam berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi logam berat esensial Fe dan Zn yang terkandung dalam kerang hijau dan kerang darah di perairan Banyuurip. Kemudian, data konsentrasi logam berat akan digunakan untuk menganalisis tingkat keamanan pangan bagi kerang yang dikonsumsi oleh manusia tersebut. Sampel Perna viridis berukuran ± 5 cm diambil secara langsung menggunakan tangan pada titik 1, 2, dan 3, sedangkan sampel Anadara sp. berukuran 1 – 3 cm diambil menggunakan garit pada titik 4 hingga 9 di sekitar perairan Banyuurip. Sedimen dasar laut dari sembilan titik tersebut juga diambil dengan alat Ekman Grab. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 13 – 15 Maret 2018. Sampel kemudian dianalisis dengan menggunakan Atomic Absorption Spectophotometry (AAS). Hasil yang diperoleh ialah konsentrasi Fe pada sedimen lebih tinggi daripada Zn, yaitu masing-masing berkisar antara 74,41 – 91,66 mg/kg dan 1,62 – 2,04 mg/kg. Nilai konsentrasi Fe dalam kerang hijau berada pada kisaran lebih rendah antara 3,10 – 5,25 mg/kg dibandingkan dengan kerang darah yang konsentrasinya berkisar 3,39 – 8,95 mg/kg. Sedangkan konsentrasi Zn dalam kerang hijau berkisar antara 3,91 – 4,67 mg/kg dan pada kerang darah kisaran 1,54 – 5,48 mg/kg. Hasil dari kedua logam Fe dan Zn tidak memiliki dampak non-karsinogenik terhadap kesehatan karena nilai THQ kurang dari 1 (THQ < 1). Hasil Estimated Daily Intakes (EDI) yang diperoleh nilainya berada di atas Provisional Tolerable Daily Intake (PTDI), sehingga apabila konsumsi kerang secara berlebihan dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan.