Hubungan Faktor-Faktor Dalam Teori Health Belief Model Dengan Maya Index Di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang
Main Author: | Wati, Jessi Erizka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167729/1/Jessi%20Erizka%20Wati.pdf http://repository.ub.ac.id/167729/ |
Daftar Isi:
- Pada lingkungan permukiman, jentik Aedes aegypti adalah jenis yang paling banyak ditemukan. Semakin padat penduduk maka semakin mudah bagi nyamuk Aedes aegypti menularkan virus Dengue. Di Kota Malang, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas di seluruh wilayah termasuk di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun. Identifikasi risiko suatu wilayah sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti salah satunya dapat dilakukan dengan mengamati tingkat kebersihan yang dapat diukur dengan Maya Index. Status kebersihan lingkungan dan ketersediaan tempat perkembangbiakan nyamuk dipengaruhi oleh persepsi individu dalam memilih dan melakukan perilaku terkait kesehatan. Salah satu teori yang dapat menjelaskan tentang perilaku manusia terkait kesehatan adalah Health Belief Model. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor-faktor dalam Teori Health Belief Model dengan Maya Index. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional pada 105 sampel. Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lembar observasi kemudian dianalisis dengan uji statistic Chi square Linear by Linear Association (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak satupun faktor-faktor dalam Teori Health Belief Model berhubungan dengan Maya Index (p > 0,05). Namun secara keseluruhan berdasarkan analisis masing-masing variabel diketahui bahwa kategori baik pada semua faktor-faktor Health Belief Model dan kategori rendah untuk Maya Index adalah di atas 50%. Disarankan untuk penelitian selanjutnya dalam mengkaji hubungan faktor-faktor dalam Teori Health Belief Model dengan Maya Index atau angka kepadatan vektor lainnya dilakukan pada sampel yang lebih besar dengan modifikasi intrumen penelitian.