Pengaruh Pemberian Antibiotik Gentamisin terhadap Kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic Transminase (SGPT) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus)

Main Author: Arianto, Dendi Aris
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168001/
ctrlnum 168001
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/168001/</relation><title>Pengaruh Pemberian Antibiotik Gentamisin terhadap Kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic Transminase (SGPT) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus)</title><creator>Arianto, Dendi Aris</creator><subject>636.089 532 9 Antibiotics in veterinary medicine</subject><description>Gentamisin merupakan antibiotik yang termasuk dalam golongan aminoglikosida yang mampu mencegah dan mengobati infeksi bakteri gram negatif. Pemberian obat ini memiliki efek toksik yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel hepatosit pada hepar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian obat antibiotik gentamisin terhadap kadar aktivitas Serum Pyruvic Transminase (SGOT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGPT) dalam darah. Hewan coba dalam penelitian ini menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dengan berat badan 200g dan berumur 2 bulan yang dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing berjumlah 5 ekor. Hewan coba dibagi menjadi 4 kelompok, kelompok 1 yaitu sebagai kontrol negatif yang diberi aqua pro injeksi, perlakuan 1 gentamisin dengan dosis 30mg/kgBB, perlakuan 2 gentamisin dengan dosis 40mg/kgBB, perlakuan 3 gentamisin dengan dosis 50mg/kgBB. Pemberian gentamisin dilakukan secara injeksi intra muskular (IM) selama 10 hari secara berturut-turut. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemberian gentamisin melalui injeksi intra muskular dengan dosis 30 mg/kgBB, 40 mg/kgBB dan 50 mg/kgBB tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kadar SGOT dan SGPT dalam darah tikus. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian antibiotik gentamisin selama 10 hari dengan dosis yang berbeda tidak mempengaruhi kadar SGOT dan SGPT tikus (Rattus norvegicus) secara signifikan.</description><date>2018-12-14</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Arianto, Dendi Aris (2018) Pengaruh Pemberian Antibiotik Gentamisin terhadap Kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic Transminase (SGPT) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FKH/2018/186/051900366</relation><recordID>168001</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Arianto, Dendi Aris
title Pengaruh Pemberian Antibiotik Gentamisin terhadap Kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic Transminase (SGPT) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
publishDate 2018
topic 636.089 532 9 Antibiotics in veterinary medicine
url http://repository.ub.ac.id/168001/
contents Gentamisin merupakan antibiotik yang termasuk dalam golongan aminoglikosida yang mampu mencegah dan mengobati infeksi bakteri gram negatif. Pemberian obat ini memiliki efek toksik yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel hepatosit pada hepar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian obat antibiotik gentamisin terhadap kadar aktivitas Serum Pyruvic Transminase (SGOT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGPT) dalam darah. Hewan coba dalam penelitian ini menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dengan berat badan 200g dan berumur 2 bulan yang dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing berjumlah 5 ekor. Hewan coba dibagi menjadi 4 kelompok, kelompok 1 yaitu sebagai kontrol negatif yang diberi aqua pro injeksi, perlakuan 1 gentamisin dengan dosis 30mg/kgBB, perlakuan 2 gentamisin dengan dosis 40mg/kgBB, perlakuan 3 gentamisin dengan dosis 50mg/kgBB. Pemberian gentamisin dilakukan secara injeksi intra muskular (IM) selama 10 hari secara berturut-turut. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemberian gentamisin melalui injeksi intra muskular dengan dosis 30 mg/kgBB, 40 mg/kgBB dan 50 mg/kgBB tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kadar SGOT dan SGPT dalam darah tikus. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian antibiotik gentamisin selama 10 hari dengan dosis yang berbeda tidak mempengaruhi kadar SGOT dan SGPT tikus (Rattus norvegicus) secara signifikan.
id IOS4666.168001
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-28T06:52:27Z
last_indexed 2021-10-28T07:52:09Z
recordtype dc
_version_ 1751454146918088704
score 17.611513