Pengaruh Pemberian Dua Jenis Pupuk yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Biomassa Genus Amphora
Main Authors: | Panjaitan, Ayu Alisa, Prof. Ir. Yenny Risjani,, DEA, Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188648/1/Ayu%20Alisa%20Panjaitan.pdf http://repository.ub.ac.id/188648/ |
ctrlnum |
188648 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/188648/</relation><title>Pengaruh Pemberian Dua Jenis Pupuk yang Berbeda
Terhadap Pertumbuhan dan Biomassa Genus Amphora</title><creator>Panjaitan, Ayu Alisa</creator><creator>Prof. Ir. Yenny Risjani,, DEA, Ph.D</creator><subject>333.956 Fishes</subject><description>Genus Amphora merupakan mikroalga kelompok diatom bersel tunggal
yang membentuk rangkaian berupa koloni dan memiliki dinding sel dengan
kandungan silikat (SiO2). Genus Amphora membutuhkan keberadaan nutrien yang
mengandung senyawa anorganik untuk mendukung pertumbuhannya. Pupuk NPK
merupakan golongan pupuk majemuk dengan kandungan unsur hara lebih dari
satu jenis dengan kandungan yang lengkap. Pupuk diatom merupakan pupuk
campuran yang sering digunakan pada kultur mikroalga jenis diatom skala
laboratorium. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
pemberian pupuk NPK dan pupuk diatom dengan dosis yang berbeda terhadap
pertumbuhan dan biomassa genus Amphora serta mengetahui pupuk yang dapat
memberikan pertumbuhan dan biomassa yang terbaik. Pengambilan sampel
dilakukan di Pantai Tanjung Batu Landangan kabupaten Situbondo dan penelitian
dilaksanakan di Balai Perikanan dan Budidaya Air Payau Situbondo pada bulan
April hingga Mei 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen pada skala laboratorium dengan menggunakan rancangan acak
lengkap sebanyak 7 dengan 3 perlakuan pupuk NPK, 3 perlakuan pupuk diatom
dan 1 perlakuan kontrol masing-masing dengan 3 kali ulangan. Dosis pupuk NPK
yang digunakan yaitu A (10 ppm), B (15 ppm), C (20 ppm) dan dosis pupuk diatom
yaitu D (0,5 mL/L), E (1 mL/L), F (1,5 mL/L) dengan kontrol tanpa pupuk K (0 mL/L).
Kultur dilakukan selama tujuh hari mengguakan 21 botol plastik ukuran 1 liter
dengan volume air kultur sebanyak 500 ml yang menggunakan bibit sebanyak 100
mL. Parameter utama yang diukur antara lain kepadatan, laju pertumbuhan
spesifik, doubling time, dan biomassa. Parameter pendukung yang diukur antara
lain intensitas cahaya, suhu, pH, salinitas, nitrat, dan fosfat. Pertumbuhan genus
Amphora diamati setiap hari menggunakan haemocytometer dengan bantuan
mikroskop Olmypus CX23 dan pengukuran biomassa dilakukan pada fase
eksponensial. Analisis data menggunakan analysis of variance (ANOVA) dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada tingkat kepercayaan 95 % (a=0,05) dan
dilanjutkan dengan uji BNT kemudian uji polynomial orthogonal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kultur genus Amphora dengan pupuk NPK diperoleh hasil
kepadatan teringgi pada dosis 10 ppm sebesar 64,5 x 104 sel/ml dengan laju
pertumbuhan spesifik sebesar 0.89 /hari dengan r2 = 0,811. Nilai biomassa
tertinggi diperoleh dari dosis 10 ppm dengan rata-rata 1,61 x 10-3 mg/ml dengan r2
= 0,867. Sedangkan kultur dengan pupuk diatom, diperoleh hasil kepadatan
teringgi pada dosis 1 mL/L sebesar 63,25 x 104 sel/ml dengan laju pertumbuhan
spesifik sebesar 1,015/ hari dengan r2 = 0,803. Nilai biomassa tertinggi diperoleh
dari dosis 10 ppm dengan rata-rata 1,94 x 10-3 mg/ml dengan r2 = 0,875.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pupuk NPK menghasilkan kepadatan yang
lebih tinggi daripada pupuk diatom namun laju pertumbuhan dan biomassa pupuk
diatom lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk NPK. Laju pertumbuhan pupuk
diatom lebih tinggi karena fase eksponensial genus Amphora terjadi lebih cepat
daripada perlakuan pupuk NPK. Biomassa pada pupuk diatom lebih tinggi karena
genus Amphora mampu menyerap nutrien dengan baik. Oleh karena itu, pupuk
terbaik untuk kultur genus Amphora pada skala laboratorium yaitu pupuk diatom</description><date>2021-09-16</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/188648/1/Ayu%20Alisa%20Panjaitan.pdf</identifier><identifier> Panjaitan, Ayu Alisa and Prof. Ir. Yenny Risjani,, DEA, Ph.D (2021) Pengaruh Pemberian Dua Jenis Pupuk yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Biomassa Genus Amphora. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>0521080113</relation><recordID>188648</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Panjaitan, Ayu Alisa Prof. Ir. Yenny Risjani,, DEA, Ph.D |
title |
Pengaruh Pemberian Dua Jenis Pupuk yang Berbeda
Terhadap Pertumbuhan dan Biomassa Genus Amphora |
publishDate |
2021 |
topic |
333.956 Fishes |
url |
http://repository.ub.ac.id/188648/1/Ayu%20Alisa%20Panjaitan.pdf http://repository.ub.ac.id/188648/ |
contents |
Genus Amphora merupakan mikroalga kelompok diatom bersel tunggal
yang membentuk rangkaian berupa koloni dan memiliki dinding sel dengan
kandungan silikat (SiO2). Genus Amphora membutuhkan keberadaan nutrien yang
mengandung senyawa anorganik untuk mendukung pertumbuhannya. Pupuk NPK
merupakan golongan pupuk majemuk dengan kandungan unsur hara lebih dari
satu jenis dengan kandungan yang lengkap. Pupuk diatom merupakan pupuk
campuran yang sering digunakan pada kultur mikroalga jenis diatom skala
laboratorium. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
pemberian pupuk NPK dan pupuk diatom dengan dosis yang berbeda terhadap
pertumbuhan dan biomassa genus Amphora serta mengetahui pupuk yang dapat
memberikan pertumbuhan dan biomassa yang terbaik. Pengambilan sampel
dilakukan di Pantai Tanjung Batu Landangan kabupaten Situbondo dan penelitian
dilaksanakan di Balai Perikanan dan Budidaya Air Payau Situbondo pada bulan
April hingga Mei 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen pada skala laboratorium dengan menggunakan rancangan acak
lengkap sebanyak 7 dengan 3 perlakuan pupuk NPK, 3 perlakuan pupuk diatom
dan 1 perlakuan kontrol masing-masing dengan 3 kali ulangan. Dosis pupuk NPK
yang digunakan yaitu A (10 ppm), B (15 ppm), C (20 ppm) dan dosis pupuk diatom
yaitu D (0,5 mL/L), E (1 mL/L), F (1,5 mL/L) dengan kontrol tanpa pupuk K (0 mL/L).
Kultur dilakukan selama tujuh hari mengguakan 21 botol plastik ukuran 1 liter
dengan volume air kultur sebanyak 500 ml yang menggunakan bibit sebanyak 100
mL. Parameter utama yang diukur antara lain kepadatan, laju pertumbuhan
spesifik, doubling time, dan biomassa. Parameter pendukung yang diukur antara
lain intensitas cahaya, suhu, pH, salinitas, nitrat, dan fosfat. Pertumbuhan genus
Amphora diamati setiap hari menggunakan haemocytometer dengan bantuan
mikroskop Olmypus CX23 dan pengukuran biomassa dilakukan pada fase
eksponensial. Analisis data menggunakan analysis of variance (ANOVA) dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada tingkat kepercayaan 95 % (a=0,05) dan
dilanjutkan dengan uji BNT kemudian uji polynomial orthogonal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kultur genus Amphora dengan pupuk NPK diperoleh hasil
kepadatan teringgi pada dosis 10 ppm sebesar 64,5 x 104 sel/ml dengan laju
pertumbuhan spesifik sebesar 0.89 /hari dengan r2 = 0,811. Nilai biomassa
tertinggi diperoleh dari dosis 10 ppm dengan rata-rata 1,61 x 10-3 mg/ml dengan r2
= 0,867. Sedangkan kultur dengan pupuk diatom, diperoleh hasil kepadatan
teringgi pada dosis 1 mL/L sebesar 63,25 x 104 sel/ml dengan laju pertumbuhan
spesifik sebesar 1,015/ hari dengan r2 = 0,803. Nilai biomassa tertinggi diperoleh
dari dosis 10 ppm dengan rata-rata 1,94 x 10-3 mg/ml dengan r2 = 0,875.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pupuk NPK menghasilkan kepadatan yang
lebih tinggi daripada pupuk diatom namun laju pertumbuhan dan biomassa pupuk
diatom lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk NPK. Laju pertumbuhan pupuk
diatom lebih tinggi karena fase eksponensial genus Amphora terjadi lebih cepat
daripada perlakuan pupuk NPK. Biomassa pada pupuk diatom lebih tinggi karena
genus Amphora mampu menyerap nutrien dengan baik. Oleh karena itu, pupuk
terbaik untuk kultur genus Amphora pada skala laboratorium yaitu pupuk diatom |
id |
IOS4666.188648 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2022-02-07T03:28:15Z |
last_indexed |
2022-02-07T03:28:15Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751456328040054784 |
score |
17.607244 |