Penerapan Teknologi Pasteurisasi Pada Produk Susu Jelly di Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) “Soo Milk”

Main Authors: Suhaimi, -, Dr.Ir. Bambang Dwi Argo,, DEA, Angky Wahyu Putranto,, STP, MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/189269/1/165100600111014%20-%20Suhaimi.pdf
http://repository.ub.ac.id/189269/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Malang menjadi daerah penghasil susu terbesar di Jawa Timur (Jatim). Jumlah sapi perah di Kabupaten Malang mencapai 136 juta ekor dan 918 ribu ekor kambing perah dengan hasil susu segar sebanyak 137 ton liter per harinya. Namun Sayangnya, kesejahteraan petani sapi perah tidak seperti yang dibayangkan. Bahkan, tak sedikit peternak yang banyak merugi. Hal itu dikarenakan harga jual susu segar masih dipatok sangat rendah. Disisi lain tingginya kebutuhan masyarakat terhadap olahan susu sapi yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Maka Soo Milk hadir atas dasar permasalahan tersebut, Soo Milk Hadir untuk memberikan alternatif harga jual susu yang lebih tinggi bagi para petani sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani susu khususnya di desa Ngabab, Pujon, Kabupaten Malang. Soo Milk merupakan minuman susu pasteurisasi yang ditambahkan dengan ekstrak jahe, dan jelly yang memiliki varian rasa seperti coklat, greentea, strawberry dan taro. Proses pengolahannya menggunakan teknik pengolahan pasteurisasi sebagai upaya untuk menjaga kandungan nutrisi pada susu seperti seperti kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin B dan riboflavin yang tinggi. Manfaat jelly yang mampu memperlancar pencernaan, kandungan antioksidan serta cita rasa dari jahe membuat Soo Milk menjadi minuman sehat yang ramah untuk masyarakat. Soo Milk dapat menjadi alternatif Susus pasteurisasi dengan harga yang lebih murah, dengan ukuran yang lebih besar, dan varian rasa yang dapat bersaing di pasaran. Produk ini dapat memberikan keuntungan sebesar 25,06 % per unit dengan nilai Break even Point (BEP) 5.882 unit atau sekitar Rp. 41.169.193,- berdasarkan analisa Payback Period (PBP) Soo Milk membutuhkan waktu 1,21 tahun atau 14,5 bulan .berdasarkan analisa Net Present Value (NPV) Soo Milk memiliki nilai 7.787.925, sesuai dengan teori apabila NPV bernilai positif maka UMKM Soo Milk dapat dikatakan layak untuk dikembangkan. Tidak hanya itu, berdasarkan analisis IRR (Internal Rate of Return), Nilai IRR Soo Milk adalah 17%, sedangkan IRR untuk produk susu adalah 12,8%. Artinya secara analisis IRR, Soo Milk dapat dikatakan layak.Soo Milk juga menunjukan peningkatan omset penjualan yang signifikan setelah dilakukan penambahan varian rasa, yang bermula hasil penjualan sebesar Rp.588.000 pada bulan Februari 2020 dengan dua jenis varian rasa, meningkat naik dengan rata rata penjualan sebesar Rp. 4.776.142 pada bulan September hingga Desember 2020 dengan varian rasa coklat, strawberry, taro, green tea, dan vanilla latte serta Coklat-jahe.