Analisis Faktor Minat Kewirausahaan Agribisnis (Interest In Agribusiness Entrepreneurship) Milenial dimasa Panndemi Covid-19 (Pada Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya)

Main Authors: Monica, Dora, Dr. Rosihan Asmara,, SE., MP., Wiwit Widyawati,, SP., MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/189272/1/175040101111134%20-%20Dora%20Monica.pdf
http://repository.ub.ac.id/189272/
Daftar Isi:
  • Tahun 2020 Indonesia dilanda oleh wabah pandemi Covid-19 yang menyebabkan turunnya produktivitas masyarakat sampai dengan penurunan laju perekonomian negara akibat dari pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hal ini juga menyebabkan masalah penggangguran yang semakin meningkat karena banyaknya perusahaan yang mengalami pailit hingga gulung tikar. Sehingga untuk mengatasi permaslaahn ini diperlukan suatu alternative yaitu berwirausaha untuk dapat mengurangi pengangguran dan menambah peluang pekerjaan. Namun berdasarkan data Kementrian Koperasi dan UKM (2020) bahwa jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 3.5% dari jumlah penduduk dan rasio ini masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan Negara lain seperti Malaysia 5%, China 10%, Singapura 7%, Jepang 11% dan Amerika Serikat 12%. Maka dengan hal ini sangat perlu diupayakan dan diketahui faktor minat kewirausahaan dalam rangka meningkatkan jumlah wirausaha dengan menciptakan berbagai dorongan dan lingkungan yang dapat menumbuhkan minat berwirausaha. Menurut Mahesa (2012) Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses kombinasi sumberdaya dengan cara- cara baru dan berbeda. Sedangkan minat kewirausahaan merupakan kecenderungan hati dalam diri seseorang untuk menciptkaan usaha dan kemudian mengorganisir, mengatur, menganggung resiko dan megembangkan usaha yang diciptakan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) kelompok faktor yang terbentuk dari analisis faktor minat kewirausahaan Agribisnis Milenial di masa Pandemi Covid-19. (2) menganalisis faktor minat yang dipertimbangkan dan kurang dipertimbangkan milenial dalam menjalankan kewirausahaan agribisnis dimasa pandemi covid-19. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2021 hingga Juni 2021. Adapun objek penelitian yang ditetapkan adalah generasi Milenial, hal ini dikarenakan data Badan Pusat Statistik (2020) menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia hingga 2020 yang berada di usia produktif didominasi oleh generasi milenial yang berjumlah 69,90 juta jiwa atau 25,87% dari total populasi di Indonesia, yang artinya generasi milenial menjadi salah satu pelopor terbesar dalam memajukan perekonomian negara dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki, sehingga objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiwa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang pernah atau sedang menjalankan usaha agribisnis pada masa pandemi covid-19. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data kuantitatif dengan analisis faktor yaitu analisis multivariate dengan jenis tekniknya menggunakan principal component analysis (PCA) yang bertujuan untuk mereduksi sejumlah variabel ke dalam beberapa kelompok faktor. vi Hasil yang diperoleh dari perhitungan analisis faktor dengan PCA (principal component analysis) adalah sebagai berikut: faktor minat kewirausahaan milenial menghasilkan empat kelompok faktor baru yang diantaranya adalah kelompok faktor satu (memperhitungkan peluang) terdiri dari lima variabel bentukan yaitu lingkungan sosial, pendidikan, kondisi pasar, informasi dan teknologi. Kelompok faktor dua (daya juang) terdiri dari dua variabel bentukan yaitu kemandirian dan jiwa kepemimpinan. Kelompok faktor tiga (inisiatif) terdiri dari dua variabel bentukan yaitu modal dan dampak perubahan. Kelompok faktor empat (motivasi) terdiri dari 3 variabel bentukan yaitu ekspektasi pendapatan, lingkungan keluarga, dan rasa tidak puas diri. Adapun unsur-unsur yang paling dipertimbangkan oleh milenial untuk berwirausaha adalah variabel kondisi pasar, kemandirian, dan teknologi. Sedangkan variabel yang tidak terlalu dipertimbangkan oleh milenial untuk berwirausaha adalah variabel lingkungan sosial, dampak perubahan dan rasa tidak puas diri.