Korelasi Ekspresi Latent Membrane Protein-1 dengan Kirsten Rat Sarcoma dan Interleukin-8 pada Mekanisme Angiogenesis Penderita Karsinoma Nasofaring WHO Tipe III

Main Authors: Marini, -, Dr. dr. Soehartono, Sp.T.H.T.K.L(K),, dr. Hendradi Surjotomo, Sp.T.H.T.K.L(K),
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191636/1/MARINI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191636/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Karsinoma nasofaring (KNF) adalah karsinoma sel skuamosa yang berasal dari epitel mukosa nasofaring yang cenderung kuat untuk metastase ke kelenjar getah bening regional maupun organ yang jauh. Perkembangannya melibatkan hubungan yang kompleks dan sekitar 95% disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (VEB) yang ditandai dengan terdeteksinya protein produk gen virus, salah satunya yaitu Latent membrane protein-1 (LMP-1). Pertumbuhan dan metastasis tumor tergantung pada mekanisme angiogenesis sehingga penghambatan angiogenesis dapat menjadi strategi terapi. Interleukin-8 (IL-8) adalah faktor angiogenik yang kuat yang terlibat dalam mekanisme angiogenesis. KRAS merupakan salah satu proto-onkogen yang mengalami peningkatan ekspresi lebih dari 60% pada KNF. Aktivasi KRAS memainkan peran dalam modulasi ekspresi IL-8 dengan memicu beberapa jalur sinyal penting dan hal ini dapat memicu neovaskularisasi pada proses angiogenesis. Tujuan: Mengetahui korelasi antara ekspresi LMP-1 dengan ekspresi KRAS dan IL-8 dalam mekanisme angiogenesis pada penderita KNF WHO tipe III. Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 30 sampel biopsi jaringan nasofaring dari penderita KNF WHO Tipe III. Pemeriksaan ekspresi LMP-1, KRAS, dan IL-8 menggunakan pewarnaan imunohistokimia yang dinilai oleh ahli Patologi Anatomi. Hasil: Analisis statistik ekspresi LMP-1 dan KRAS menunjukkan korelasi positif yang tidak signifikan (p=0.546) dengan koefisien korelasi ρ = 0.115, ekspresi LMP-1 dan IL-8 menunjukkan korelasi positif yang signifikan (p=0.042) dengan koefisien korelasi ρ = 0.321, ekspresi KRAS dan IL-8 berkorelasi positif yang tidak signifikan (p=0.851) dengan koefisien korelasi ρ = 0.036. Kesimpulan: Semakin tinggi ekspresi LMP-1 diikuti meningkatnya ekspresi KRAS pada jaringan nasofaring penderita KNF WHO tipe III. Semakin tinggi ekspresi LMP-1 diikuti meningkatnya ekspresi IL-8 dan semakin tinggi ekspresi KRAS juga diikuti meningkatnya ekspresi IL-8. Namun peningkatan ekspresi KRAS tidak bermakna secara statistik.