Penggunaan Molase Pada Sistem Microbial Fuel Cell (MFC) Dengan Variasi Konsentrasi KMnO4 Dan Waktu Reaksi Menggunakan Bantuan Sachharomyces Cerevisiae
Main Authors: | Agustya, Ika, La Choviya Hawa, STP, MP, Ph.D, Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191755/1/0520100097-Ika%20Agustya.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191755/ |
Daftar Isi:
- Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan salah satu contoh teknologi alternatif yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai energi substituen karena fuel cell dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui reaksi katalitik menggunakan mikroorganisme (Novarina, 2018). Reaktor MFC yang digunakan pada penelitian ini adalah reaktor dual chamber dan dipisahkan oleh proton exchange membrane (PEM), pada ruang pertama berperan sebagai katoda dan ruang kedua berperan sebagai anoda. Penelitian ini menggunakan Saccharomyces Cerevisiae yang merupakan khamir memegang peranan penting dalam sebuah sistem MFC serta mengunakan substrat limbah cair gula atau molase yang bertujuan untuk dapat menghasilkan kuat arus listrik dan tegangan yang optimal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua parameter uji yaitu konsentrasi katoda dan waktu reaksi. Parameter yang akan dianalisis yaitu besar kuat x arus dan tegangan selama 12, 96, dan 180 (jam) pengamatan dengan variasi katoda 0.1, 0.5, dan 1 (M). Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan hasil tegangan maksimum yaitu 628 mV pada jam ke-84 dengan konsentrasi katoda 1 M, tegangan minimum yaitu 170 mV pada jam ke-4 dengan konsentrasi katoda 0.1 M. Kuat arus maksimum yang dihasilkan yaitu 38 μA pada jam ke-60 dengan variasi katoda 1 M, dan kuat arus minimum yang dihasilkan yaitu 2.3 μA pada jam ke-2 dengan variasi katoda 1 M. Semakin lama waktu dan semakin tinggi konsentrasi katoda yang digunakan, maka semakin tinggi tegangan dan kuat arus yang dihasilkan.