Proses Komunikasi Internasional Melalui Kegiatan Student Exchange (Studi Kajian Komunikasi Internasional Pada Exchange Participant AIESEC LC University of Brawijaya)

Main Author: Maulina, Nur Laily
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4907/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membhas mengenai pengalaman perseorangan (exchange participant) dalam mengikuti program internasional (student exchange) yang dinaungi oleh salah satu NGOs internasional yaitu, AIESEC. Salah satu kegiatan AIESEC yang dipilih adalah program global citizen. Program tersebut memberikan kesempatan bagi pelajar yang ingin menjadi volunteer melalui proyek sosial di luar negeri untuk mengembangkan potensi kepemimpinan dan rasa tanggung jawab. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana pengalaman para EP dalam menjalankan kegiatan kesehariannya di negara tujuan exchange yang telah dipilih sehingga terjadi interaksi antar budaya sebagai proses komunikasi internasional peneliti menggunakan tahapan pengolahan data fenomenlogi klasik. Melalui fenomenologi klasik tersebut peneliti dapat menjabarkan makna dari pengalaman yang telah didapatkan EP. Temuan dalam penelitian ini adalah kegiatan student exchange merupakan bagian dari proses komunikasi internasional. Tiga pengalaman pokok yang menjadi bagian dalam proses komunikasi internasional tersebut adalah proses adaptasi, interaksi antar budaya, dan keterlibatan EP dalam social project yang diikutinya. Selain itu, kegiatan student exchange dapat menjadi sarana bagi individu yang menginkan pengalaman internasional dan dapat berinteraksi langsung dengan individu-individu lainnya yang berbeda budaya. Selain itu EP merupakan representasi negaranya, yang bertugas untuk mengenalkan negaranya kepada EP dari negara lain. Hal tersebut dapat dilakukan melalui interaksi sehari-hari bersama para peserta lainnya yang terlibat dalam kegiatan exchange. Dampak yang ditimbulkan setelah kembali dari kegiatan exchange menjadi sangat beragam. EP dapat menjadi lebih open minded, lebih dapat bertoleransi, dapat lebih mandiri karena diharuskan untuk survive di Negara yang berbeda. Diharapkan EP dapat memberikan impact yang baik setelah kembali ke negara asalnya dan turut berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan sosial lainnya.