Kebijakan Luar Negeri Mesir Dalam Mendukung Palestina Dalam Konflik Israel-Palestina Di Bawah Kepemimpinan Presiden Mursi (Tahun 2012-2013)

Main Author: Handayani, Wiwik
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5660/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh gejolak politik Mesir yang terjadi pada awal tahun 2011 yang merupakan rangkaian dari Arab Spring. Fenomena politik tersebut menjadi momentum penting dalam penelitian penulis yang memiliki keterkaitan dengan fenomena-fenomena lainnya yang lebih mengerucut dalam tulisan ini. Mursi sebagai Presiden baru di Mesir setelah Mubarak turun dari jabatan dengan paksa akibat gejolak politik Mesir 25 Januari 2011, dinilai memiliki karakteristik dan pandangan politik yang sangat berbeda dari Mubarak. Hal tersebut dibuktikan dengan perubahan orientasi kebijakan luar negeri Mesir dalam konflik Israel-Palestina. Di era Mubarak, Mesir lebih memilih kebijakan-kebijakan yang dianggap aman dan sesuai koridor perjanjian damai dengan Israel dan Amerika, Camp David. Perubahan orientasi kebijakan luar negeri Mesir tersebut menjadi sebuah kasus yang menarik setelah kurun waktu 30 tahun dibawah kpemimpinan Mubarak posisi Mesir dalam konflik Israel-Palestina adalah status quo. Keputusan Mursi untuk berpihak kepada Palestina tidak lepas dari faktor kedekatan ideologi yang melatarbelakanginya. Berdasarkan adaptive foreign policy yang digagas oleh Rosenau, perubahan orientasi kebijakan luar negeri Mesir dalam konflik Israel-Palestina tersebut merupakan bentuk dari adaptasi atas perubahahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya baik secara internal maupun eksternal. Lebih lanjut penulis memetakan tiga faktor yang mendasari perubahan arah kebijakan luar negeri Mesir tersebut, yaitu eksternal, internal, dan kepemimpinan/ individu.