Recurrent Glioblastoma Multiforme
Main Authors: | Bestari, Reno, Indra, Syarif |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas
, 2020
|
Online Access: |
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1176 http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1176/1062 |
Daftar Isi:
- Glioblastoma multiforme (GBM) merupakan jenis tumor ganas terbanyak pada otak dengan tingkat rekurensi tinggi mencapai 90%. Penyebab pasti belum diketahui, namun insiden meningkat dengan adanya riwayat glioma dalam keluarga. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologi sel tumor yang ditandai dengan adanya aktivitas mitosis yang tinggi, proliferasi mikrovaskular dan nekrosis. Penatalaksanaan Glioblastoma multiforme melibatkan multidisiplin ilmu, yaitu neuroonkologi, neuropatologi, bedah saraf dan radiasi-onkologi. Penatalaksanaan pasien recurrent GBM yang unresectable adalah dengan kemoterapi sistemik (Temozolomid), radioterapi ulang atau bisa hanya dengan terapi paliatif. Dari beberapa penelitian didapatkan apabila pasien mendapat terapi yang agresif, maka diperkirakan dapat bertahan 14-24 bulan, namun apabila pasien tidak mendapat terapi, maka kemungkinan hanya bertahan selama 4 bulan karena memang prognosis tumor glioma ini sangat buruk.