Macam-Macam Metode Mengajar yang Terkandung dalam Juz 'Amma
Daftar Isi:
- Siti Jamilah. 2016. Macam-macam Metode Mengajar yang Terkandung dalam Juz ‘Amma. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing Drs. H. M. Alwi Kaderi, M.Pd.I. Skripsi ini bertolak dari dua rumusan masalah, pertama, metode mengajar apa saja yang terkandung dalam juz ‘amma?. Dan kedua, bagaimana metode tersebut diterapkan dalam praktek mengajar?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan/Library Research dengan pendekatan kualitatif. Data yang telah terkumpul akan diadakan penganalisaan dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mengetahui macam-macam metode mengajar yang terkandung dalam juz ‘amma serta penerapannya dalam praktek mengajar. Hasil skripsi ini adalah pertama, metode-metode yang terkandung dalam juz ‘amma –Q.S. Adh-Dhuhâ s.d. Q.S. An-Nâs- adalah metode targhîb dan tarhîb, simulasi, ganjaran dan hadiah, resitasi, ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, amtsâl atau perumpamaan, sosiodrama, mauidzah atau nasehat, latihan dan problem solving. Kedua, penerapan metode tersebut dalam praktek mengajar adalah metode targhîb dan tarhîb diterapkan secara seimbang. Metode simulasi untuk memberikan kesan pada diri peserta didik, terutama tentang sikap, akhlak dan keterampilan. Metode ganjaran atau hadiah diberikan terhadap peserta didik yang berprestasi dan memiliki sikap jujur. Metode resitasi diterapkan jika materi sudah selesai diberikan dengan tujuan pendalaman materi dan pengembangan wawasan peserta didik. Metode ceramah harus dikonsep terlebih dahulu, disertai dengan kesimpulan yang jelas. Metode tanya jawab/diskusi harus dengan pengawasan dan arahan dari pendidik -dalam menjawab pertanyaan yang belum terjawab peserta didik dan kesimpulan akhir-. Metode demonstrasi harus memperhatikan kelengkapan alat-alat demonstrasi dan penguasaan dari pendidik. Metode amtsâl menuntut wawasan yang luas dari pendidik sehingga tepat dan mudah dipahami oleh peserta didik. Metode sosiodrama menuntut alur cerita yang jelas dan lengkap, serta waktu yang tidak terlalu lama. Metode mauidzah menuntut cara penyampaian yang berisi nasehat yang baik. Metode latihan/evaluasi diterapkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik, diberikan untuk mengevaluasi pembelajaran; dan Metode problem solving bertujuan mendorong peserta didik mencari dan memecahkan suatu masalah dengan baik dan jelas.