MENGKONSTRUKSI MAKNA LAYANAN PUBLIK DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

Main Author: Laksmi Laksmi; Universitas Indonesia<br />
Format: Peer-reviewed Paper application/pdf Proceeding
Bahasa: ind
Terbitan: Lokarkarya Nasional Dokumentasi dan Informasi , 2017
Subjects:
Online Access: http://pdii.lipi.go.id/loknas/index.php/conference/loknas2017/paper/view/93
ctrlnum paper-93
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="0">MENGKONSTRUKSI MAKNA LAYANAN PUBLIK DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA</title><creator>Laksmi Laksmi; Universitas Indonesia&lt;br /&gt;</creator><subject lang="en-US">Layanan publik; Perpustakaan umum</subject><subject lang="en-US"/><description lang="en-US">Makalah ini membahas bagaimana individu-individu dalam suatu organisasi mengkonstruksi makna layanan publik di dalam konteks tertentu. Para pekerja di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta (BPAD), lembaga pemerintah di bidang layanan perpustakaan umum, melaksanakan layanan kepada masyarakat dengan cara yang berbeda dari peraturan. Mereka melayani pemustaka dengan membedakan atribut sosial. Ketika melayani anak-anak, karyawan bicara dengan kasar. tetapi ketika melayani orang dewasa mereka bersikap penuh perhatian dan melayani dengan ramah ketika menghadapi pemustaka yang berwajah "indo". Berdasarkan realitas tersebut, pertanyaannya adalah bagaimana para pekerja mengkonstruksi makna layanan publik di perpustakaan umum? Pertanyaan diuraikan menjadi: 1) bagaimana pimpinan dan para karyawan mendefinisikan situasi di atas panggung dan 2) bagaimana mereka sebagai tim mengelola kesan di "panggung" untuk mengonstruksi makna layanan publik di perpustakaan umum? Penelitian dilakukan sejak bulan Januari 2007 hingga Desember 2009 menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, pengamatan terlibat, dan analisis dokumen. Para informan adalah pimpinan dan karyawan yang tercatat sebagai pegawai dan semuanya diberi nama samaran. Temuan yang diperoleh adalah 1) hubungan kekuasaan membentuk unit layanan di BPAD sebagai unit yang memiliki kinerja paling rendah dan kurang berkontribusi untuk perkembangan organisasi sehingga layanan kepada pemustaka dipahami sebagai pekerjaan yang tidak berarti; 2) situasi yang didefinisikan dan diinterpretasikan secara berulang-ulang tersebut, yang diwarnai kerikuhan, iri hati, tarik-menarik kepentingan, dan ketidakpastian dalam mencapai tujuan organisasi. menunjukkan lemahnya solidaritas dan kesetiakawanan dalam tim kerja. Layanan publik bukan sekedar prosedur dan tata cara melayani pemustaka, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses budaya yang dikonstruksi oleb sekelompok individu yang terdiri atas para bawahan, pimpinan, dan lembaga induk. Interaksi yang dilandasi oleh relasi kekuasaan dan lemahnya solidaritas dan kesetiakawanan dalam tim kerja menyebabkan karyawan mengekspresikan makna layanan berdasarkan kepentingan pribadi yang membawa keuntungan.</description><publisher lang="en-US">Lokarkarya Nasional Dokumentasi dan Informasi</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2017-10-20 08:47:10</date><type>Other:Peer-reviewed Paper</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://pdii.lipi.go.id/loknas/index.php/conference/loknas2017/paper/view/93</identifier><source lang="0">Lokarkarya Nasional Dokumentasi dan Informasi; LOKAKARYA NASIONAL DOKUMENTASI DAN INFORMASI</source><language>ind</language><rights>&lt;p&gt;Hak cipta ini berlaku bagi pengguna atau pihak lain yang mengakses dan memanfaatkan setiap konten informasi &lt;em&gt;full text &lt;/em&gt;di website lokakarya.&lt;/p&gt;&lt;ul&gt;&lt;li&gt;Hak publikasi makalah/prosiding menjadi milik penyelenggara (dengan sepengetahuan penulis) dan hak moral publikasi menjadi milik penulis. &lt;/li&gt;&lt;li&gt;Aspek legal formal terhadap aksesibilitas informasi lengkap di website ini di bawah lisensi Creative Commons Atribusi-NonCommercial-Share Alike (&lt;a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" target="_blank"&gt;CC BY-NC-SA&lt;/a&gt;), yang berarti bahwa publikasi dapat dimanfaatkan dengan tujuan non-komersial dan dibagikan dalam bentuk serupa dalam media dan format apapun.&lt;/li&gt;&lt;li&gt;Setiap informasi full text di website ini bersifat &lt;a href="/loknas/index.php/conference/loknas2017/about/editorialPolicies#archiveAccessPolicy"&gt;open access &lt;/a&gt;untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Di luar tujuan tersebut, penyelenggara lokakarya tidak bertanggung jawab atas pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh pihak tertentu.&lt;/li&gt;&lt;/ul&gt;</rights><recordID>paper-93</recordID></dc>
language ind
format Other:Peer-reviewed Paper
Other
Other:
File:application/pdf
File
Journal:Proceeding
Journal
author Laksmi Laksmi; Universitas Indonesia<br />
title MENGKONSTRUKSI MAKNA LAYANAN PUBLIK DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA
publisher Lokarkarya Nasional Dokumentasi dan Informasi
publishDate 2017
topic Layanan publik
Perpustakaan umum
url http://pdii.lipi.go.id/loknas/index.php/conference/loknas2017/paper/view/93
contents Makalah ini membahas bagaimana individu-individu dalam suatu organisasi mengkonstruksi makna layanan publik di dalam konteks tertentu. Para pekerja di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta (BPAD), lembaga pemerintah di bidang layanan perpustakaan umum, melaksanakan layanan kepada masyarakat dengan cara yang berbeda dari peraturan. Mereka melayani pemustaka dengan membedakan atribut sosial. Ketika melayani anak-anak, karyawan bicara dengan kasar. tetapi ketika melayani orang dewasa mereka bersikap penuh perhatian dan melayani dengan ramah ketika menghadapi pemustaka yang berwajah "indo". Berdasarkan realitas tersebut, pertanyaannya adalah bagaimana para pekerja mengkonstruksi makna layanan publik di perpustakaan umum? Pertanyaan diuraikan menjadi: 1) bagaimana pimpinan dan para karyawan mendefinisikan situasi di atas panggung dan 2) bagaimana mereka sebagai tim mengelola kesan di "panggung" untuk mengonstruksi makna layanan publik di perpustakaan umum? Penelitian dilakukan sejak bulan Januari 2007 hingga Desember 2009 menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, pengamatan terlibat, dan analisis dokumen. Para informan adalah pimpinan dan karyawan yang tercatat sebagai pegawai dan semuanya diberi nama samaran. Temuan yang diperoleh adalah 1) hubungan kekuasaan membentuk unit layanan di BPAD sebagai unit yang memiliki kinerja paling rendah dan kurang berkontribusi untuk perkembangan organisasi sehingga layanan kepada pemustaka dipahami sebagai pekerjaan yang tidak berarti; 2) situasi yang didefinisikan dan diinterpretasikan secara berulang-ulang tersebut, yang diwarnai kerikuhan, iri hati, tarik-menarik kepentingan, dan ketidakpastian dalam mencapai tujuan organisasi. menunjukkan lemahnya solidaritas dan kesetiakawanan dalam tim kerja. Layanan publik bukan sekedar prosedur dan tata cara melayani pemustaka, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses budaya yang dikonstruksi oleb sekelompok individu yang terdiri atas para bawahan, pimpinan, dan lembaga induk. Interaksi yang dilandasi oleh relasi kekuasaan dan lemahnya solidaritas dan kesetiakawanan dalam tim kerja menyebabkan karyawan mengekspresikan makna layanan berdasarkan kepentingan pribadi yang membawa keuntungan.
id IOS4824.paper-93
institution Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - LIPI
institution_id 1032
institution_type library:special
library
library Perpustakaan PDII LIPI
library_id 921
collection LOKAKARYA NASIONAL DOKUMENTASI DAN INFORMASI
repository_id 4824
subject_area Library and Information Sciences/Perpustakaan dan Ilmu Informasi
Data Processing, Computer Science/Pemrosesan Data, Ilmu Komputer, Teknik Informatika
city JAKARTA SELATAN
province DKI JAKARTA
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4824
first_indexed 2017-11-07T01:08:16Z
last_indexed 2017-11-07T01:08:16Z
recordtype dc
_version_ 1686268611095691264
score 17.607244