Rancang bangun alat pendeteksi kadar gas karbon monoksida (CO) pada asap rokok berbasis arduino dan android
Main Author: | Argi Syaputra, (NIM. 1021411008) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/2653/1/Halaman%20Depan.pdf http://repository.ubb.ac.id/2653/2/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/2653/3/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/2653/4/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/2653/6/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/2653/5/BAB%20V.pdf http://repository.ubb.ac.id/2653/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ubb.ac.id/2653/ |
Daftar Isi:
- Merokok merupakan suatu kegiatan yang sering dilakukan oleh para penikmat rokok yang ada di sekitar kita. kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan keikmatan bagi perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok itu sendiri maupun orang- orang di sekitarnya. Asap rokok mengandung tiga komponen racun utama, yaitu karbon monoksida, nikotin, dan tar yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, keracunan sistem saraf pusat dan jantung, oleh karena itu dibuatlah suatu alat pendeteksi kadar gas karbon monoksida (CO) menggunakan sensor MQ-7 dan mikrokontroler Arduino Mega. Dengan adanya alat ini dapat memberitahukan kadar gas karbon monoksida pada suatu ruangan serta menampilkan status kondisi ruangan melalui LCD dan Android. Pada perancangan alat ini juga dilengkapi dengan kipas penghisap atau blower yang berfungsi untuk mengurai kadar gas dalam ruangan sehingga kadar gas karbon monoksida menjadi kecil, alat ini juga dapat mendeteksi kadar gas yang melebihi 50 ppm, alat ini dapat bekerja secara otomatis mengurangi kadar gas yang ada di ruangan, setelah kadar gas melebihi 50 ppm pengujian juga di lakukan dengan membandingkan hasil pengukuran yang menggunakan alat ukur karbon monoksida meter dengan alat ukur yang dibuat. Hasilnya adalah alat ukur karbon monoksida meter dengan alat ukur yang dibuat memiliki selisih atau tingkat eror sebesar 9%, sedangkan pada ruangan khusus merokok perbandingan kedua alat tersebut memiliki selisih atau tingkat eror sebesar 23%.