Dinamika Kebijakan dan Penentuan Tarif Listrik Panas Bumi:Studi Kasus PLTP Sibayak

Main Author: Ginting, Ari Mulianta
Format: Article info Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI , 2014
Subjects:
Online Access: http://jurnal.dpr.go.id/index.php/ekp/article/view/86
http://jurnal.dpr.go.id/index.php/ekp/article/view/86/53
ctrlnum article-86
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Dinamika Kebijakan dan Penentuan Tarif Listrik Panas Bumi:Studi Kasus PLTP Sibayak</title><creator>Ginting, Ari Mulianta</creator><subject lang="en-US">Economic</subject><subject lang="en-US">panas bumi; tarif listrik panas bumi; kebijakan panas bumi</subject><description lang="en-US">Perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan peningkatan setiap tahun. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini berdampak kepada pertumbuhan kebutuhan energi. Selama ini kebutuhan energi dipenuhi oleh sebagian besar dari energi fosil. Padahal lndonesia memiliki potensi energi terbarukan, seperti panas bumi relatif besar dan melimpah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk mengetahui perkembangan tarif listrik, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui penentuan tarif listrik panas bumi dengan menggunakan sampel PLTP Sibayak, Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan tarif listrik panas bumi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu fase sebelum dan sesudah lahirnya Undang-Undang No. 27 Tahun 2003. Pada fase pertama, penetapan tarif listrik panas bumi belum sepenuhnya mempertimbangkan tarif keekonomian, di mana tarif masih sangat murah dan beragam antarWKP. Pada fase kedua, penetapan tarif listrik panas bumi sudah mulai menghitung keekonomian dari pengembangan panas bumi. Akan tetapi regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait tarif listrik panas bumi selama ini masih relatif rendah dan belum dapat mendorong percepatan pengembangan panas bumi. Hal ini didukung dengan analisis kuantatif penentuan tarif listrik PLTP Sibayak, di mana tarif jual keekonomiannya (BPP listrik) adalah sebesar Rp1.172,15/kWh, sedangkan PT. PLN membeli dengan tarif di bawah BPP. Sehingga dampak yang terjadi adalah pengembangan panas bumi di Indonesia mengalami stagnasi.</description><publisher lang="en-US">Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2014-12-01</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://jurnal.dpr.go.id/index.php/ekp/article/view/86</identifier><identifier>10.22212/jekp.v5i2.86</identifier><source lang="en-US">Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik; Vol 5, No 2 (2014); 211-224</source><source lang="id-ID">Jurnal Ekonomi &amp; Kebijakan Publik; Vol 5, No 2 (2014); 211-224</source><source>2086-6313</source><language>eng</language><relation>http://jurnal.dpr.go.id/index.php/ekp/article/view/86/53</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2016 Jurnal Ekonomi &amp; Kebijakan Publik (Trial)</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>article-86</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
Journal:Journal
author Ginting, Ari Mulianta
title Dinamika Kebijakan dan Penentuan Tarif Listrik Panas Bumi:Studi Kasus PLTP Sibayak
publisher Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI
publishDate 2014
topic Economic
panas bumi
tarif listrik panas bumi
kebijakan panas bumi
url http://jurnal.dpr.go.id/index.php/ekp/article/view/86
http://jurnal.dpr.go.id/index.php/ekp/article/view/86/53
contents Perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan peningkatan setiap tahun. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini berdampak kepada pertumbuhan kebutuhan energi. Selama ini kebutuhan energi dipenuhi oleh sebagian besar dari energi fosil. Padahal lndonesia memiliki potensi energi terbarukan, seperti panas bumi relatif besar dan melimpah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk mengetahui perkembangan tarif listrik, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui penentuan tarif listrik panas bumi dengan menggunakan sampel PLTP Sibayak, Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan tarif listrik panas bumi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu fase sebelum dan sesudah lahirnya Undang-Undang No. 27 Tahun 2003. Pada fase pertama, penetapan tarif listrik panas bumi belum sepenuhnya mempertimbangkan tarif keekonomian, di mana tarif masih sangat murah dan beragam antarWKP. Pada fase kedua, penetapan tarif listrik panas bumi sudah mulai menghitung keekonomian dari pengembangan panas bumi. Akan tetapi regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait tarif listrik panas bumi selama ini masih relatif rendah dan belum dapat mendorong percepatan pengembangan panas bumi. Hal ini didukung dengan analisis kuantatif penentuan tarif listrik PLTP Sibayak, di mana tarif jual keekonomiannya (BPP listrik) adalah sebesar Rp1.172,15/kWh, sedangkan PT. PLN membeli dengan tarif di bawah BPP. Sehingga dampak yang terjadi adalah pengembangan panas bumi di Indonesia mengalami stagnasi.
id IOS5368.article-86
institution Dewan Perwakilan Rakyat
institution_id 1127
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat
library_id 987
collection Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik
repository_id 5368
subject_area Econmics/Ilmu Ekonomi
Monetary Policy in Indonesia/Kebijakan Moneter di Indonesia
city JAKARTA PUSAT
province DKI JAKARTA
repoId IOS5368
first_indexed 2019-02-22T01:47:34Z
last_indexed 2019-02-22T01:47:34Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1686355734248292352
score 17.610363