Analisis perbedaan prediksi kebangkrutan model Zavgren (logit), Altman (Z-score) dan Zmijewski (X-score) pada perusahaan jasa transportasi yang listing di Bursa Efek Jakarta periode 2001-2005 / Maria Ulfa

Main Author: Maria Ulfa
Other Authors: 1. BAMBANG BANU SISWOYO ; 2. SUBAGYO
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Skripsi (Sarjana)--Universitas Negeri Malang. Jurusan Manajemen Konsentrasi Manajemen Keuangan , 2009
Subjects:
Online Access: http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=34108
Daftar Isi:
  • Semenjak krisis ekonomi mulai melanda hampir seluruh belahan dunia dan mulai masuk Indonesia sejak tahun 1997, berbagai elemen pembangunan di negara-negara kita harus melaksanakan penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi yang tidak stabil ini. Sebagian sektor jasa yang berhubungan dengan faktor ekonomis sektor jasa transportasi yang mengalami suatu hambatan dalam proses berproduksi dan jasa aktualisasi hasil produksi mereka. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kondisi ini seperti: kompetitifnya tingkat persaingan, turunnya permintaan, dampak kurs valuta asing, dan meningkatnya biaya produksi. Suatu penilaian atas kondisi keuangan perusahaan merupakan hal yang penting bagi berbagai pihak, seperti manajemen perusahaan, para kreditur, dan juga pihak investor terkait dengan kebijakan pengambilan keputusan. Model penilaian atas kondisi perusahaan telah banyak dikembangkan oleh berbagai praktisi keuangan yang kesemuanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dalam penentuan modelnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan dari ketiga metode dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan jasa transportasi, yaitu metode Zavgren (logit), Altman (Z-score), and Zmijewski (X-score). Ketiga metode ini dikembangkan dan dibentuk oleh perbandingan rasio-rasio keuangan dalam mengidentifikasi hasil akhir dari prediksi kebangkrutan.Dalam penelitian ini digunakan analisis logit, Z-score, dan X-score, serta untuk mengetahui perbedaan dari ketiga metode, yaitu antara metode Zavgren dengan Altman, Zavgren dengan Zmijewski, dan Altman dengan Zmijewski digunakan analisis Independent Sample t-test. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sama, yaitu perusahaan jasa transportasi yang listing di BEJ selama lima tahun yang terdiri dari 9 perusahaan. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah metode non tes yang berupa dokumentasi yang didapat dari Pusat Data Bisnis (PDB) dan Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM).Hasil aplikasi ketiga model ini menunjukkan bahwa secara umum prediksi kebangkrutan pada perusahaan jasa transportasi adalah dalam keadaan yang menurun. Hal ini terkait dengan tingkat profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan tingkat aktivitas perusahaan yang rendah. Selain itu, dari ketiga metode ini disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara metode Zavgren dengan Altman dan metode Zavgren dengan Zmijewski. Berbeda dengan metode Altman yang dibedakan dengan metode Zmijewski, dimana tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan di antara keduanya.Dari hasil penelitian di atas, disarankan sebaiknya pada penelitian selanjutnya memperluas sampel perusahaan untuk mencapai hasil yang lebih akurat karena dalam mengklasifikasikan kondisi keuangan perusahaan digunakan rentang interval sebagai angka pembanding terhadap nilai yang diperoleh tiap perusahaan yang diteliti. Selain itu, disarankan pula untuk menggunakan alternatif metode yang lain untuk uji beda secara statistik.