Isolasi dan karakterisasi zat warna dari kulit buah tamarillo (Chyphomandra betacea) dan uji potensinya sebagai pewarna tekstil / Najat Qarina Agustin
Main Author: | Najat Qarina Agustin |
---|---|
Other Authors: | 1. I WAYAN DASNA ; 2. PARLAN |
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Skripsi (Sarjana)--Universitas Negeri Malanng. Program Studi Kimia
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=34973 |
Daftar Isi:
- Berkembangnya industri pengolahan tekstil menyebabkan pemakaian pewarna juga semakin meningkat. Untuk itu diperlukan alternatif dalam bahan pewarna yaitu zat pewarna alami. Salah satu diantaranya adalah tamarillo dimana kulitnya berwarna merah yang diduga terdapat pigmen antosianin yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan serbuk pewarna dari kulit buah Tamarillo dan uji potensinya pewarna kain.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap ekstraksi, karakterisasi, dan aplikasi. Pada tahap ekstraksi zat warna antosianin dilakukan dengan metode soxhletasi dalam pelarut etanol 96%, aseton, dan n-heksana. Tahap karakterisasi meliputi identifikasi gugus fungsi dengan spektroskopi IR, uji kelarutan dalam beberapa pelarut (etanol 96%, aseton, dan air), dan pengujian ketahanan zat warna antosianin terhadap perubahan pH dan suhu. Tahap ketiga merupakan tahap aplikasi, yaitu penggunaan sebagai zat warna terhadap kain katun dengan variasi konsentrasi tawas (0%, 1%, 5%), dengan waktu perendaman kain dalam tawas (0 jam, 1 jam, 2 jam), suhu pencelupan kain (suhu kamar, 50oC, mendidih).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pigmen hasil ekstraksi dengan pelarut etanol 96%, menghasilkan rendemen paling besar (17,5%) dengan aseton (12,2%), sedangkan dengan n-heksana tidak diperoleh serbuk. Pigmen yang diperoleh berupa serbuk berwarna merah. Dari hasil karakterisasi dengan Spektrum IR diduga bahwa komponen serbuk hasil ekstraksi mengandung antosianin. Pada uji kelarutan, antosianin larut paling besar dalam pelarut etanol 96% sebesar 0,003 g/mL, sedangkan pada pelarut n-heksana antosianin tidak dapat larut. Antosianin larut sempurna dalam pH rendah (asam) menghasilkan larutan berwarna merah tua (gelap). Dari hasil aplikasi sebagai pewarna pada kain katun diketahui bahwa pigmen kulit buah tamarillo mempunyai ketahanan warna yang baik pada kombinasi konsentrasi tawas 5%, lama perendaman 2 jam, suhu pencelupan 50oC, dan pelarut etanol 96%.