Pengaruh pemberian reward dan punishment untuk mengurangi perilaku attenrion deficit hyperactivity disorder / Siti Hartinah

Main Author: Hartinah, Siti
Other Authors: 1. ENDANG PRASTUTI ; 2. ANIES SYAFITRI
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Negeri Malang. Program Studi Psikologi , 2010
Subjects:
Online Access: http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=39680
ctrlnum slims-39680
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Pengaruh pemberian reward dan punishment untuk mengurangi perilaku attenrion deficit hyperactivity disorder / Siti Hartinah</title><creator>Hartinah, Siti</creator><subject>1. ANAK - HIPERAKTIF, PERILAKU</subject><publisher>Universitas Negeri Malang. Program Studi Psikologi</publisher><date>2010-03-03</date><language>ind</language><type>PeerReview:PeerReviewed</type><contributor>1. ENDANG PRASTUTI ; 2. ANIES SYAFITRI</contributor><identifier>http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&amp;s_field=0&amp;mod=b&amp;cat=3&amp;id=39680</identifier><identifier>02452/KI/09</identifier><description>ABSTRAKHartinah, Siti. 2009. Pengaruh Pemberian Reward Dan Punishment Untuk Mengurangi Perilaku Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Skripsi, Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Endang Prastuti, M.Si., (II) Anies Syafitri, S.Psi, M.Psi, Psikolog.Kata kunci: modifikasi perilaku, ADHDAnak yang memiliki keadaan khusus sehingga membutuhkan penanganan yang khusus pula disebut Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Salah satu jenis anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan suatu gangguan yang terdapat pada anak-anak dimana anak memperlihatkan impulsivitas, tidak adanya perhatian dan hiperaktivitas (hyperactivity) yang dianggap tidak sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Anak-anak yang menderita ADHD sering kali menunjukkan gejala tidak adanya konsentrasi, hiperaktif, dan impulsif. ADHD adalah gangguan perkembangan yang mempunyai onset gejala sebelum usia 7 tahun. Reward merupakan hadiah yang diberikan kepada anak ADHD apabila anak tersebut telah melakukan perilaku yang diharapkan dan dapat berupa konsekuensi yang menyenangkan. Sedangkan punishment adalah hukuman yang diberikan ketika anak tidak memunculkan perilaku yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental. Desain penelitian yang digunakan adalah ekaperimental Single-Subject Design atau bisa juga disebut Single Case Experimental Design. Sampel yang digunakan sejumlah dua orang (N=2). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji t. Uji t memperlihatkan bahwa ada perbedaan frekuensi pada tahap Baseline I (A1) dan Baseline II (A2) maupun pada tahap Baseline II (A2) dan treatment II (B2) pada tingkat signifikansi 0.05 pada masing-masing subyek. Pada subyek 1, perbandingan Baseline I (A1) dan Baseline II (A2) menggunakan uji t sebesar 5,835 dan hasil perbandingan Baseline II (A2) dan treatment II (B2) sebesar 4,754. Pada subyek 2, perbandingan Baseline I (A1) dan Baseline II (A2) sebesar 6,013 dan hasil perbandingan Baseline II (A2) dan treatment II (B2) sebesar 7,425.Hasil perhitungan mean (rata-rata) memperlihatkan bahwa semua subyek mengalami penurunan pemunculan target perilaku pada masing-masing tahap. Berdasarkan perhitungan Mean, subyek 1 rata-rata kemunculan perilaku tahap Baseline I sebesar 8,208, tahap Treatment I sebesar 7,521. Tahap selanjutnya yaitu tahap Baseline II, sebesar 6,830. Tahap Treatment II, sebesar 6,250. Hal serupa juga terjadi kepada Subyek 2 yang mengalami penurunan kemunculan perilaku pada setiap tahap penelitiannya. Tahap Baseline I, rata-rata kemunculan target perilaku sebesar 9,542, tahap Treatment I sebesar 9,291. Tahap Baseline II, sebesar 9,00. Tahap Treatment II, sebesar 8,092. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diberikan saran kepada beberapa pihak diantaranya: (1) para peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian yang akan dilakukan selanjutnya lebih dipersiapkan baik dalam jumlah sampel, program modifikasi perilaku, maupun kontrol lingkungan serta memiliki kepekaan yang tinggi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat. (2) orang tua ABK, diharapkan dapat menerapkan metode modifikasi perilaku dalam pola pengasuhan di rumah. Serta, (3) lembaga terapi, diharapkan dengan pemberian reward dan punishment sebagai salah satu sarana terapi bagi anak ADHD.</description><geographic>Perpustakaan UM Lantai 2 Ruang Referensi</geographic><recordID>slims-39680</recordID></dc>
language ind
format PeerReview:PeerReviewed
PeerReview
author Hartinah, Siti
author2 1. ENDANG PRASTUTI ; 2. ANIES SYAFITRI
title Pengaruh pemberian reward dan punishment untuk mengurangi perilaku attenrion deficit hyperactivity disorder / Siti Hartinah
publisher Universitas Negeri Malang. Program Studi Psikologi
publishDate 2010
topic 1. ANAK - HIPERAKTIF
PERILAKU
url http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=39680
contents ABSTRAKHartinah, Siti. 2009. Pengaruh Pemberian Reward Dan Punishment Untuk Mengurangi Perilaku Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Skripsi, Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Endang Prastuti, M.Si., (II) Anies Syafitri, S.Psi, M.Psi, Psikolog.Kata kunci: modifikasi perilaku, ADHDAnak yang memiliki keadaan khusus sehingga membutuhkan penanganan yang khusus pula disebut Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Salah satu jenis anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan suatu gangguan yang terdapat pada anak-anak dimana anak memperlihatkan impulsivitas, tidak adanya perhatian dan hiperaktivitas (hyperactivity) yang dianggap tidak sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Anak-anak yang menderita ADHD sering kali menunjukkan gejala tidak adanya konsentrasi, hiperaktif, dan impulsif. ADHD adalah gangguan perkembangan yang mempunyai onset gejala sebelum usia 7 tahun. Reward merupakan hadiah yang diberikan kepada anak ADHD apabila anak tersebut telah melakukan perilaku yang diharapkan dan dapat berupa konsekuensi yang menyenangkan. Sedangkan punishment adalah hukuman yang diberikan ketika anak tidak memunculkan perilaku yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental. Desain penelitian yang digunakan adalah ekaperimental Single-Subject Design atau bisa juga disebut Single Case Experimental Design. Sampel yang digunakan sejumlah dua orang (N=2). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji t. Uji t memperlihatkan bahwa ada perbedaan frekuensi pada tahap Baseline I (A1) dan Baseline II (A2) maupun pada tahap Baseline II (A2) dan treatment II (B2) pada tingkat signifikansi 0.05 pada masing-masing subyek. Pada subyek 1, perbandingan Baseline I (A1) dan Baseline II (A2) menggunakan uji t sebesar 5,835 dan hasil perbandingan Baseline II (A2) dan treatment II (B2) sebesar 4,754. Pada subyek 2, perbandingan Baseline I (A1) dan Baseline II (A2) sebesar 6,013 dan hasil perbandingan Baseline II (A2) dan treatment II (B2) sebesar 7,425.Hasil perhitungan mean (rata-rata) memperlihatkan bahwa semua subyek mengalami penurunan pemunculan target perilaku pada masing-masing tahap. Berdasarkan perhitungan Mean, subyek 1 rata-rata kemunculan perilaku tahap Baseline I sebesar 8,208, tahap Treatment I sebesar 7,521. Tahap selanjutnya yaitu tahap Baseline II, sebesar 6,830. Tahap Treatment II, sebesar 6,250. Hal serupa juga terjadi kepada Subyek 2 yang mengalami penurunan kemunculan perilaku pada setiap tahap penelitiannya. Tahap Baseline I, rata-rata kemunculan target perilaku sebesar 9,542, tahap Treatment I sebesar 9,291. Tahap Baseline II, sebesar 9,00. Tahap Treatment II, sebesar 8,092. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diberikan saran kepada beberapa pihak diantaranya: (1) para peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian yang akan dilakukan selanjutnya lebih dipersiapkan baik dalam jumlah sampel, program modifikasi perilaku, maupun kontrol lingkungan serta memiliki kepekaan yang tinggi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat. (2) orang tua ABK, diharapkan dapat menerapkan metode modifikasi perilaku dalam pola pengasuhan di rumah. Serta, (3) lembaga terapi, diharapkan dengan pemberian reward dan punishment sebagai salah satu sarana terapi bagi anak ADHD.
id IOS5407.slims-39680
institution Universitas Negeri Malang
affiliation onesearch.perpusnas.go.id
mill.onesearch.id
institution_id 59
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Negeri Malang
library_id 309
collection Mulok Perpustakaan UM
repository_id 5407
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS5407
first_indexed 2018-03-22T02:41:01Z
last_indexed 2018-07-26T04:37:12Z
recordtype dc
_version_ 1741950587236253696
score 17.206049