Pengembangan bahan ajar tentang potensi fitoestrogen umbi bengkuang (Pachyrhizus erosus) terhadap perkembangan folikel pada matakuliah fisiologi reproduksi / Anggun Wulandari

Main Author: Wulandari, Anggun
Other Authors: 1. Umie Lestari ; 2. Punaji Setyosari
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Biologi , 2014
Subjects:
Online Access: http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=65496
Daftar Isi:
  • Wulandari, Anggun. 2014. Pengembangan Bahan Ajar tentang Potensi Fitoestrogen Umbi Bengkuang (Pachyrhizus erosus) terhadap Perkembangan Folikel pada Matakuliah Fisiologi Reproduksi. Tesis, Program Studi Pendidikan Biologi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Umie Lestari, M.Si, (II) Prof. Dr. Punaji Setyosari, M.Pd, M.Ed.Kata kunci: pengembangan, bahan ajar, fitoestrogen, umbi bengkuang, daidzein, folikel, Fisiologi Reproduksi, model 4D    Fisiologi Reproduksi merupakan salah satu matakuliah keahlian berkarya (MKB) yang dapat ditempuh oleh mahasiswa jurusan Biologi khususnya bidang peminatan Zoologi di Universitas Negeri Malang. Matakuliah Fisiologi Reproduksi mempelajari tentang konsep dan prinsip-prinsip Fisiologi Reproduksi Hewan Vertebrata khususnya mamalia. Hasil analisis tentang kebutuhan bahan ajar yang peneliti lakukan pada mahasiswa yang telah menempuh matakuliah Fisiologi Reproduksi, didapatkan informasi bahwa 70% mahasiswa menyatakan bahwa bahan ajar yang selama ini digunakan masih abstrak dan konseptual, bahasanya sulit untuk dipahami sehingga diperlukan suatu bahan ajar yang dapat memberikan contoh konkret dan mudah dipahami sebagai suatu solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Usaha yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan mengembangkan bahan ajar yang berkualitas yang memuat perpaduan teoritis dengan penelitian terkini dan disertai metode penelitian secara runut dan jelas sehingga mahasiswa dapat memahami penerapan konseptual dalam suatu tindakan nyata.    Tujuan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar berbasis riset tentang potensi fitoestrogen umbi bengkuang (Pachyrhizus erosus) terhadap perkembangan folikel pada matakuliah Fisiologi Reproduksi, yang layak pakai untuk mahasiswa Biologi Universitas Negeri Malang. Penyusunan bahan ajar yang berdasarkan hasil penelitian, cukup penting untuk memberikan informasi nyata dan berguna sebagai bahan rujukan dalam proses pembelajaran matakuliah Fisiologi Reproduksi, terutama terkait indikator kompetensi yaitu kemampuan mahasiswa untuk dapat melakukan pengujian potensi bahan alam terhadap fertilitas sehingga dikembangkanlah penelitian tentang potensi fitoestrogen umbi bengkuang (Pachyrhizus erosus) terhadap perkembangan folikel.    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Objek yang digunakan adalah tikus betina Sprague dawley dengan bobot 150-210 gr umur 5 bulan sebanyak 24 ekor. Perlakuan pemberian senyawa terdiri dari 3 jenis meliputi kontrol, pemberian air perasan/ parutan umbi bengkuang dan larutan daidzein dengan induksi langsung ke dalam lambung menggunakan alat sonde (gavage tube) sebanyak satu kali dalam sehari selama 24 hari. Pada hari ke-25 tikus didislokasi kemudian dibedah dan diambil organ ovariumnya, selanjutnya dilakukan pembuatan preparat dan dilakukan penghitungan jumlah folikel ovarium (folikel primordial, folikel primer, folikel sekunder dan folikel de graaf). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis one way Anova dengan SPSS versi 16. Jika hasil analisis F hitung > F tabel 0,05, maka dilakukan uji lanjut dengan Post Hoc Analysis Least Significant Difference (LSD) dengan taraf signifikansi 5% untuk mengetahui perlakuan yang berpengaruh terhadap perkembangan folikel ovarium tikus betina Sprague dawley. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan folikel pada tikus betina Sprague dawley yang diberikan larutan umbi bengkuang menunjukkan perkembangan folikel yang paling cepat dibandingkan kelompok pemberian larutan daidzein maupun kontrol, hal ini dikarenakan pada umbi bengkuang terdapat banyaknya komponen aktif yang saling berinteraksi yang salah satunya adalah senyawa isoflavon yang merupakan fitoestrogen yang memiliki aktivitas seperti hormon estrogen yang mampu berikatan dengan reseptor estrogen.    Hasil penelitian dikembangkan menjadi bahan ajar penunjang matakuliah Fisiologi Reproduksi dengan model pengembangan 4D yang dikemukakan oleh Thiagarajan et al. (1974). Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate, namun dalam penelitian pengembangan ini hanya dibatasi sampai pada tahap develop yakni sampai pada tahap uji coba kelompok sedang. Pemilihan model 4D karena pada tahap pelaksanaannya dilakukan secara sistematis serta didalamnya sudah mencakup proses pengujian dan revisi, sehingga produk yang dikembangkan akan memenuhi kriteria produk yang baik dan teruji secara empiris.     Hasil pengembangan berupa bahan ajar penunjang matakuliah Fisiologi Reproduksi dilakukan validasi ahli materi dan ahli media dan desain pembelajaran, selanjutnya dilakukan uji coba perorangan dan uji coba kelompok sedang. Hasil penilaian maupun tanggapan dari validator maupun mahasiswa sebagai subyek coba digunakan sebagai masukan dalam proses penyempurnaan bahan ajar. Hasil validasi ahli materi berada dalam kategori sangat baik dengan data persentase sebesar 93,75%. Hasil validasi ahli media dan desain pembelajaran berada dalam kategori sangat baik dengan data persentase sebesar 95,83%. Hasil uji coba kelompok sedang, diperoleh data persentase sebesar 88,39%, sehingga pengembangan bahan ajar penunjang matakuliah Fisiologi Reproduksi tentang potensi fitoestrogen umbi bengkuang (Pachyrhizus erosus) terhadap perkembangan folikel ovarium tikus betina Sprague dawley telah layak untuk digunakan. Bahan ajar yang telah dikembangkan dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan betul tahapan atau tata cara dalam penelitian potensi fitoestrogen umbi bengkuang (Pachyrhizus erosus) terhadap perkembangan folikel. Saran pemanfaatan dan pengembangan lebih lanjut, maka bahan ajar perlu diimplementasikan dalam pembelajaran dikelas untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas bahan ajar yang dihasilkan serta dapat dilakukan penelitian lanjutan terkait pemanfaatan bahan alam lain yang mengandung fitoestrogen kekajian organ reproduksi selain ovarium serta perlu adanya uji dampak toksik dari pemanfaatan fitoestrogen.