Implementasi kebijakan alih fungsi sekolah: perubahan pengelolaan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK Negeri 11 Malang / Riris Setyowati
Main Author: | Setyowati, Riris |
---|---|
Other Authors: | 1. Wasiti ; 2. Heny Kusdiyanti |
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=66004 |
Daftar Isi:
- Setyowati, Riris. 2014. Implementasi Kebijakan Alih Fungsi Sekolah: Perubahan Pengelolaan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK Negeri 11 Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dra. Wasiti, S.Sos, M.Si, (II) Dr. Heny Kusdiyanti, S.Pd. MM.Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Perubahan Pengelolaan Sekolah   Implementasi kebijakan adalah suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh pelaksana kebijakan dengan harapan akan memperoleh suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran dari suatu kebijakan itu sendiri. Standart pengelolaan sekolah berkaitan dengan fungsi manajemen sekolah yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.     Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan pengelolaan sekolah pasca alih fungsi dari SMA ke SMK, kendala-kendala yang dihadapi dan dampak dari pengalih fungsian SMA ke SMK di SMK Negeri 11 Malang. Pendekatan penelitian adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara dilengkapi dengan instrumen penelitian yaitu panduan wawancara, lembar observasi, catatan lapangan, voice recorder dan kamera.    Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1). Pelaksanaan perubahan pengelolaan sekolah di SMK Negeri 11 Malang dilakukan secara bertahap, yaitu (a) Tahap perencanaan dilakukan sosialisasi, studi banding, workshop dan analisis manajemen SMK. (b) Tahap pelaksanaan dilakukan penentuan jurusan, pemenuhan kebutuhan siswa, pemenuhan kebutuhan guru produktif dan pemenuhan sarana dan prasarana. (c) Tahap Pengawasan dilakukan oleh Dinas Pendidikan kota Malang, Dinas provinsi, dan Tim auditor sekolah. (d) Tahap Evaluasi dilakukan pada sasaran mutu oleh kelompok audit. 2). Kendala -kendala dari hasil pengalih fungsian SMA ke SMK yaitu (a) Di tahun pertama sekolah mengalami kekurangan murid, (b) Kekurangan guru produktif, (c) Peralatan yang dimiliki masih belum mencukupi. 3). Dampak dari pengalih fungsian SMA ke SMK bagi SMK Negeri 11 Malang, (a) Dampak yang diharapkan yaitu animo masyarakat yang besar untuk memasuki SMK; mempunyai pengalaman dalam dunia industri, siswa bisa langsung memasuki dunia industri. (b) Dampak yang tidak diharapkan yaitu untuk guru tidak tetap yang pada saat SMA dibutuhkan dan kemudian dialihfungsikan menjadi SMK mereka tidak mempunyai keterampilan di bidang produktif maka mereka terpaksa diberhentikan; dengan usia sekolah yang relatif sangat muda, pihak industri berskala nasional belum bersedia merekrut siswa SMK Negeri 11 Malang; Sarana dan prasarana yang dimiliki belum mampu untuk memenuhi seluruh siswa yang ada dan belum sesuai dengan Permendiknas No. 40 Tahun 2008 tentang standar tersedianya ruang belajar.