Struktur derak dan makna ragam gerak Tari Nata Mudra Karana dalam rangkaian upacara adat Melasti di Pantai Balekambang Kabupaten Malang / Ira Wahyu Widyastutik
Main Author: | Widyastutik, Ira Wahyu |
---|---|
Other Authors: | 1. E.W. Suprihatin Dyah P. ; 2. Tutut Pristiati |
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=68960 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKWahyu Widyastutik, Ira. 2015. Struktur Gerak Dan Makna Ragam Gerak Tari Nata Mudra Karana Dalam Rangkaian Upacara Adat Melasti Di Pantai Balekambang Kabupaten Malang. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (I) Dra. Hj. Endang Wara Suprihatin D.P, M.Pd, (II) Tutut Pristiati, S.Sn.Kata kunci : Struktur gerak dan makna ragam gerak Tari Nata Mudra Karana.Tari terdiri atas struktur gerak yang tersusun dan memiliki sebuah makna didalamnya. Tari Nata Mudra Karana merupakan salah satu jenis kesenian tradisional yang digunakan sebagai persembahan dalam ritual agama Hindu, yang di dalamnya menyiratkan simbol. Sebuah tari persembahan ritual agama Hindu yang ditampilkan dalam versi gerak Jawa khas Malangan serta kurangnya pemahaman para penari terhadap makna ragam gerak yang terkandung di dalamnya menjadikan objek ini menarik untuk ditelitiTujuan dari penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan struktur gerak Tari Nata Mudra Karana yang terdiri dari unsur gerak, motif gerak, dan ragam gerak, 2) makna ragam gerak Tari Nata Mudra Karana dalam rangkaian upacara adat Melasti di Pantai Balekambang Kabupaten Malang.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif karena penelitian ini cara memperoleh datanya dilakukan dengan cara alami dimana hasil dari penelitian tersebut dideskripsikan dalam bentuk kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data dimulai dari tahap reduksi, tahap tampilan data, serta tahap kesimpulan yang digambarkan dan diverivikasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber, dan triangulasi metode. Penelitian ini menunjukkan hasil tentang struktur gerak dan makna ragam gerak Tari Nata Mudra Karana. Struktur ragam gerak terdiri dari: 1) unsur gerak: kepala, badan, tangan, kaki, 2) motif gerak: statis terdiri dari sembilan belas motif dan motif gerak dinamis terdiri dari tujuh belas motif, 3) ragam gerak statis terdiri dari delapan ragam gerak dan ragam gerak dinamis terdiri dari enam ragam gerak. Dari rangkaian ragam gerak tari, tentu di dalamnya juga memiliki makna simbol dalam setiap geraknya yang terdiri dari makna simbolis ragam gerak mudra merupakan simbolis penyucian tangan, mangenjali merupakan simbolis permohonan izin, napas merupakan simbolis konsentrasi dan pemusatan pikiran, mudra I merupakan simbolis penyucian tangan, mudra II merupakan simbolis penyucian buana agung, mudra III merupakan simbolis penyucian buana amerta, dan persembahan merupakan simbolis permohonan anugerah dari Sang Hyang Widhi Wasa.Penelitian ini diharapkan berguna bagi pelestarian seni tradisional. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis juga menyarankan kepada seluruh pihak terutama para guru dan generasi muda untuk mengajar tari dan belajar menari disertai pemaknaan yang terkandung di dalamnya seperti yang terdapat pada Tari Nata Mudra Karana, karena dengan belajar makna tarian selain mendapat pengalaman menari juga dapat menanamkan nilai pendidikan moral dan pendidikan karakter yang bisa diterapkan untuk diri sendiri maupun orang lain.