Pengembangan lembar kerja siswa bercirikan penemuan terbimbing pada materi matriks kelas X SMK / Kiki Fauziah

Main Author: Fauziah, Kiki
Other Authors: 1. I Nengah Parta; 2. Swasono Rahardjo
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Matematika , 2016
Subjects:
Online Access: http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=76080
Daftar Isi:
  • ABSTRAKFauziah, Kiki. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Bercirikan Penemuan Terbimbing Pada Materi Matriks Kelas X SMK. Tesis, Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. I Nengah Parta, M.Si (II) Dr. Swasono Rahardjo, M.SiKata Kunci: lembar kerja siswa, penemuan terbimbing, model 4-DPenelitian pengembangan lembar kerja siswa bercirikan penemuan terbimbing berbantuan Maple ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Latar belakang dilakukannya penelitian pengembangan lembar kerja siswa ini karena 1) pembelajaran hanya menggunakan buku teks yang diberikan sekolah, 2) kegiatan pembelajaran masih terpusat pada guru, 3) siswa yang aktif dalam pembelajaran didominasi oleh siswa yang pintar dan duduk di barisan depan, dan 4) tidak adanya penggunaan software matematika atau media lain untuk membantu pembelajaran terutama pada materi matriks. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan proses pengembangan LKS yang bercirikan metode penemuan terbimbing dan berbantuan Maple pada materi Matriks, dan 2) menghasilkan LKS berbantuan Maple pada materi Matriks yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian model pengembangan Thiagarajan yang terdiri empat tahap yang dikenal dengan model 4-D yaitu tahap mendefinisikan, tahap merancang, tahap mengembangkan, dan tahap penyebaran. Akan tetapi tahap penyebaran tidak dilakukan, karena adanya perbedaan karakteristik dan fasilitas yang tersedia di tiap sekolah. Tahap mendefinisikan, merupakan tahapan untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan pembelajaran. Tahap merancang, bertujuan menghasilkan rancangan awal LKS, rancangan penggunaan Maple, RPP, dan instrumen. Tahap mengembangkan, bertujuan untuk memodifikasi produk yang dikembangkan dengan melakukan evaluasi dan revisi sebelum menjadi produk yang efektif dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.Hasil validasi perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh tiga validator menunjukkan rata-rata nilai untuk: LKS sebesar 3,4; Panduan Penggunaan Maple sebesar 3,7; RPP sebesar 3,3: lembar observasi aktivitas guru sebesar 3,4; dan lembar observasi aktivitas siswa sebesar 3,5; lembar keterlaksanaan LKS sebesar 3,4; lembar TPBA sebesar 3,5; serta angket respon siswa sebesar 3,5. Karena hasil validasi menunjukkan skor lebih dari 3, maka perangkat pembelajaran memenuhi kategori valid. Hasil observasi keterlaksanaan LKS menunjukkan kriteria baik dan hasil observasi aktivitas guru yang menunjukkan kriteria aktif. Ini berarti bahwa perangkat yang dikembangkan telah memenuhi kategori praktis. Hasil ketuntasan penguasaan bahan ajar (TPBA dan aktivitas penemuan terbimbing) siswa menunjukkan bahwa 83,87% siswa tuntas, hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan kategori aktif, dan hasil respon siswa menunjukkan kriteria positif. Berdasarkan ketiga hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa LKS telah memenuhi kategori efektif. Berdasarkan dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa LKS yang dihasilkan telah memenuhi tiga kriteria, yaitu valid, praktis dan efektif.