PENGARUH PENGGUNAAN STEEL SLAG SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN DAN LENTUR PADA BETON BERTULANG DIBANDINGKAN DENGAN BETON NORMAL
Main Author: | Pandiangan, Jannes |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Teknik Sipil USU
, 2017
|
Online Access: |
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jts/article/view/18785 https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jts/article/view/18785/7955 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Perkembangan pengetahuan dan teknologi di bidang konstruksi yang semakin pesat, selalu diikutidengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan fasilitas infrastruktur, seperti bangunan gedung, jembatan danpembangunan konstruksi lainnya. Salah satu unsur utama dalam pembangunan itu adalah beton. Betonmerupakan campuran dari semen, air, agregat halus, dan agregat kasar sedangkan untuk beton yang memilikitulangan disebut beton bertulang. Karena semakin pesatnya perkembangan pengetahuan dan teknologi dibidangkonstruksi dibutuhkan suatu bahan bangunan yang memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan bahanbangunan yang sudah ada. Untuk memperoleh bahan bangunan yang lebih baik, salah satu alternatifnya adalahpenggunaan limbah sebagai agregat dalam campuran beton. Dalam penelitian ini penulis menggunakan limbahbaja (steel slag) sebagai pengganti agregat kasar. Steel slag yang digunakan adalah limbah baja dari PT. GrowthSumatra Industry. Adapun variasi substitusi kerikil yang digunakan adalah 0%, 15%, dan 25% dan pengujianyang dilakukan berupa slump test, kuat tekan, dan kuat lentur beton. Dari hasil pengujian diperoleh kuat tekanoptimum terjadi pada variasi substitusi 25% kerikil dengan steel slag sebesar 40,481 MPa, sedangkan untukkapasitas lentur optimum yang diperoleh terdapat pada variasi substitusi 25% kerikil dengan steel slag sebesar19,592 N/mm2. Dan untuk nilai slump optimum diperoleh pada variasi beton normal. Hal ini menunjukkanworkability pada beton normal lebih tinggi dibandingkan dengan variasi yang lainnya. Kata kunci: beton normal, steel slag, kuat tekan, kuat lentur.