HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN POLA MAKAN TERHADAP KOMPONEN SINDROM METABOLIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MAKASSAR
Main Authors: | Isma Liliany, Eka, Jafar, Nurhaedar, Najamuddin, Ulfah |
---|---|
Format: | Article |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/10512 |
ctrlnum |
123456789-10512 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN POLA MAKAN TERHADAP KOMPONEN SINDROM METABOLIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MAKASSAR</title><creator>Isma Liliany, Eka</creator><creator>Jafar, Nurhaedar</creator><creator>Najamuddin, Ulfah</creator><subject>Sindrom metabolik</subject><subject>pola makan</subject><subject>aktivitas fisik</subject><subject>diet quality score</subject><description>Indonesia telah mengikuti kecenderungan negara di dunia dalam hal meningkatnya beban penyakit tidak menular dan angka kematian penyakit tidak menular yang merupakan karakteristik dari sindrom metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktifitas fisik dan pola makan terhadap komponen sindrom metabolik pada pasien rawat jalan DM tipe 2 di Puskesmas Kota Makassar. Jenis penelitian yaitu penelitian analitik dengan desain cross-sectional, menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 42 orang. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan memiliki hubungan bermakna dengan kadar trigliserida (p=0,007), pola makan tidak memiliki hubungan bermakna dengan IMT (p=0,384), lingkar pinggang (p=1,000), tekanan darah (p=0,680), kadar HDL (p=0,384), dan kejadian sindrom metabolik (p=0,175). Aktivitas fisik tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan IMT (p=0,955), lingkar perut (p=1,000), tekanan darah (p=1,000), kadar trigliserida (p=1,000), kadar HDL (0,395), dan kejadian sindrom metabolik (p=1,000). Disimpulkan bahwa prevalensi sindrom metabolik pada pasien rawat jalan DM tipe 2 di wilayah kerja puskesmas kota Makassar yaitu 71%. Terdapat hubungan signifikan antara skor kualitas makanan (DQS) dengan kadar trigliserida. Tidak ada hubungan signifikan antara skor kualitas makanan (DQS) dengan kejadian sindrom metabolik. Tidak ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian sindrom metabolik dan komponennya</description><date>2014-08-13T05:06:27Z</date><date>2014-08-13T05:06:27Z</date><date>2014-08-13</date><type>Journal:Article</type><identifier>http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/10512</identifier><recordID>123456789-10512</recordID></dc>
|
format |
Journal:Article Journal |
author |
Isma Liliany, Eka Jafar, Nurhaedar Najamuddin, Ulfah |
title |
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN POLA MAKAN TERHADAP KOMPONEN SINDROM METABOLIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MAKASSAR |
publishDate |
2014 |
topic |
Sindrom metabolik pola makan aktivitas fisik diet quality score |
url |
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/10512 |
contents |
Indonesia telah mengikuti kecenderungan negara di dunia dalam hal meningkatnya beban penyakit tidak menular dan angka kematian penyakit tidak menular yang merupakan karakteristik dari sindrom metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktifitas fisik dan pola makan terhadap komponen sindrom metabolik pada pasien rawat jalan DM tipe 2 di Puskesmas Kota Makassar. Jenis penelitian yaitu penelitian analitik dengan desain cross-sectional, menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 42 orang. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan memiliki hubungan bermakna dengan kadar trigliserida (p=0,007), pola makan tidak memiliki hubungan bermakna dengan IMT (p=0,384), lingkar pinggang (p=1,000), tekanan darah (p=0,680), kadar HDL (p=0,384), dan kejadian sindrom metabolik (p=0,175). Aktivitas fisik tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan IMT (p=0,955), lingkar perut (p=1,000), tekanan darah (p=1,000), kadar trigliserida (p=1,000), kadar HDL (0,395), dan kejadian sindrom metabolik (p=1,000). Disimpulkan bahwa prevalensi sindrom metabolik pada pasien rawat jalan DM tipe 2 di wilayah kerja puskesmas kota Makassar yaitu 71%. Terdapat hubungan signifikan antara skor kualitas makanan (DQS) dengan kadar trigliserida. Tidak ada hubungan signifikan antara skor kualitas makanan (DQS) dengan kejadian sindrom metabolik. Tidak ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian sindrom metabolik dan komponennya |
id |
IOS5831.123456789-10512 |
institution |
Universitas Hasanuddin |
institution_id |
29 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Hasanuddin |
library_id |
491 |
collection |
Repositori Universitas Hasanuddin |
repository_id |
5831 |
city |
KOTA MAKASSAR |
province |
SULAWESI SELATAN |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS5831 |
first_indexed |
2018-07-01T15:19:07Z |
last_indexed |
2018-07-01T15:19:07Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1674492769714831360 |
score |
17.607244 |