PERBANDINGAN EFEKTIVITAS AIR PERASAN KULIT JERUK MANIS DAN TEMEPHOS TERHADAP MORTALITAS LARVA Aedes aegypti
Main Authors: | Ekasari, Ranti, Ishak, Hasanuddin, Manyullei, Syamsuar |
---|---|
Format: | Article |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/13050 |
Daftar Isi:
- Penggunaan larvasida merupakan salah satu cara untuk mengurangi jumlah larva Aedes aegypti yang dapat berkembang menjadi vektor penular penyakit DBD. Larvasida kimia yang paling sering digunakan adalah temephos, selain itu adapula larvasida alami yang dapat digunakan yaitu air perasan kulit jeruk manis. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas larvasida kimia yaitu temephos dan larvasida alami yaitu air perasan kulit jeruk manis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian post-test only with control group design. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 1450 larva Aedes aegypti instar III-IV. Replikasi dilakukan sebanyak 10 kali menggunakan analisis probit diawali dengan uji pendahuluan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air perasan kulit jeruk manis dengan konsentrasi 2,81% (LC95) dapat membunuh 84,4% larva dengan LT95 sebesar1568,54 menit. Sedangkan temephos dapat membunuh larva sebesar 91,6% dengan dosis 0,69 mg/L (LD95) serta nilai LT95 dari temephos adalah 1379,23 menit. Ada hubungan yang signifikan (p=0,000) antara pemberian kedua jenis larvasida dalam mematikan larva Aedes aegypti. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara air perasan kulit jeruk manis dan temephos untuk mematikan larva Aedes aegypti baik dari segi rata-rata mortalitas (p=0,075) maupun dari segi rata-rata lama waktu kematian larva (p=0,161).