STATUS PENCEMARAN DAN POTENSI BIOAVAILABILITAS LOGAM DI SEDIMEN PERAIRAN PANTAI KOTA MAKASSAR
Main Authors: | Werorilangi, Shinta, Tahir, Akbar, Noor, Ahmad, Farid Samawi, Muhammad |
---|---|
Format: | Article |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/5817 |
ctrlnum |
123456789-5817 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>STATUS PENCEMARAN DAN POTENSI BIOAVAILABILITAS LOGAM DI SEDIMEN PERAIRAN PANTAI KOTA MAKASSAR</title><creator>Werorilangi, Shinta</creator><creator>Tahir, Akbar</creator><creator>Noor, Ahmad</creator><creator>Farid Samawi, Muhammad</creator><subject>logam, sumber pencemaran, bioavailabilitas, sedimen pantai</subject><description>Dalam menganalisis potensi bahaya logam, sangat penting mengidentifikasi sumber logam yang masuk ke perairan, apakah bersumber dari kegiatan manusia atau alamiah. Informasi tersebut di atas serta potensi bioavailibitas logam di sedimen sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan monitoring dan evaluasi pencemaran logam dalam suatu lokasi. Tujuan penelitian ini untuk menentukan status pencemaran logam Pb, Cd, Cu, dan Zn berdasarkan konsentrasi total di sedimen serta mengidentifikasi potensi bioavailabilitasnya berdasarkan konsentrasi logam pada fraksi di sedimen perairan pantai Kota Makassar. 
Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2011 di wilayah perairan pantai Kota Makassar, mulai dari muara Sungai Jeneberang hingga muara Sungai Tallo. Pengukuran logam dilakukan pada sedimen berukuran < 63 ??m. Spesiasi logam pada fraksi sedimen ditentukan dengan metode Community Bureau of Reference (BCR) Three-steps Sequential method yang menghasilkan fraksi exchangeable dan acid soluble, reducible, serta oxidisable. Identifikasi sumber antropogenik dilakukan dengan menghitung Faktor Pengayaan (Enrichment Factors, EF). Status pencemaran berdasarkan fraksi exchangeable dilakukan dengan menggunakan indeks RAC (Risk Assessment Code).
Berdasarkan nilai Faktor Pengayaan (EF), pengaruh antropogenik yang tertinggi secara berurutan diidentifikasi di lokasi Paotere > Benteng > Losari > Tallo > Jeneberang > Tanjung Merdeka (TM). Lokasi Paotere dan Benteng merupakan lokasi yang rawan karena tingginya konsentrasi logam Cd, Zn, dan Pb pada fraksi most exchangeable dan acid reducible (most bioavailable). Sedangkan di Tanjung Merdeka walaupun merupakan lokasi yang paling rendah pengaruh input antropogenik, tetapi juga merupakan lokasi yang rawan akan pencemaran Pb karena proporsi fraksi most bioavailable yang tinggi.</description><date>2013-08-15T01:51:11Z</date><date>2013-08-15T01:51:11Z</date><date>2013-08-15</date><type>Journal:Article</type><identifier>http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/5817</identifier><recordID>123456789-5817</recordID></dc>
|
format |
Journal:Article Journal |
author |
Werorilangi, Shinta Tahir, Akbar Noor, Ahmad Farid Samawi, Muhammad |
title |
STATUS PENCEMARAN DAN POTENSI BIOAVAILABILITAS LOGAM DI SEDIMEN PERAIRAN PANTAI KOTA MAKASSAR |
publishDate |
2013 |
topic |
logam sumber pencemaran bioavailabilitas sedimen pantai |
url |
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/5817 |
contents |
Dalam menganalisis potensi bahaya logam, sangat penting mengidentifikasi sumber logam yang masuk ke perairan, apakah bersumber dari kegiatan manusia atau alamiah. Informasi tersebut di atas serta potensi bioavailibitas logam di sedimen sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan monitoring dan evaluasi pencemaran logam dalam suatu lokasi. Tujuan penelitian ini untuk menentukan status pencemaran logam Pb, Cd, Cu, dan Zn berdasarkan konsentrasi total di sedimen serta mengidentifikasi potensi bioavailabilitasnya berdasarkan konsentrasi logam pada fraksi di sedimen perairan pantai Kota Makassar.
Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2011 di wilayah perairan pantai Kota Makassar, mulai dari muara Sungai Jeneberang hingga muara Sungai Tallo. Pengukuran logam dilakukan pada sedimen berukuran < 63 ??m. Spesiasi logam pada fraksi sedimen ditentukan dengan metode Community Bureau of Reference (BCR) Three-steps Sequential method yang menghasilkan fraksi exchangeable dan acid soluble, reducible, serta oxidisable. Identifikasi sumber antropogenik dilakukan dengan menghitung Faktor Pengayaan (Enrichment Factors, EF). Status pencemaran berdasarkan fraksi exchangeable dilakukan dengan menggunakan indeks RAC (Risk Assessment Code).
Berdasarkan nilai Faktor Pengayaan (EF), pengaruh antropogenik yang tertinggi secara berurutan diidentifikasi di lokasi Paotere > Benteng > Losari > Tallo > Jeneberang > Tanjung Merdeka (TM). Lokasi Paotere dan Benteng merupakan lokasi yang rawan karena tingginya konsentrasi logam Cd, Zn, dan Pb pada fraksi most exchangeable dan acid reducible (most bioavailable). Sedangkan di Tanjung Merdeka walaupun merupakan lokasi yang paling rendah pengaruh input antropogenik, tetapi juga merupakan lokasi yang rawan akan pencemaran Pb karena proporsi fraksi most bioavailable yang tinggi. |
id |
IOS5831.123456789-5817 |
institution |
Universitas Hasanuddin |
institution_id |
29 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Hasanuddin |
library_id |
491 |
collection |
Repositori Universitas Hasanuddin |
repository_id |
5831 |
city |
KOTA MAKASSAR |
province |
SULAWESI SELATAN |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS5831 |
first_indexed |
2018-07-01T15:18:19Z |
last_indexed |
2018-07-01T15:18:19Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1674492691055902720 |
score |
17.60897 |