Daftar Isi:
  • Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, maka permintaan dalam negeri terhadap produk pangan yang merupakan hasil olahan dari kacang kedelai khususnya tempe mengalami pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi kondisi usaha produksi tempe apabila dilihat dari aspek non finansial meliputi aspek komersial, aspek teknis, dan aspek organisasi manajerial, (2) menganalisis kelayakan usaha produksi tempe apabila dilihat dari aspek finansial, Analisis kualitatif meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan SDM, aspek hukum, aspek sosial, dan aspek dampak lingkungan, sedangkan kuantitatif dilakukan untuk menganalisis pada aspek finansial seperti, NPV, IRR, Payback Period (PP), Net B/C Ratio, BEP, ROI. Sumber dana yang digunakan untuk mendirikan usaha ini seluruhnya adalah berasal dari modal sendiri. Hasil Analisis kelayakan finansial dengan modal sendiri dinyatakan layak dengan nilai Net Present Value (NPV) Rp 430.799.561, nilai Internal Rate of Return (IRR) 96 %, nilai Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) 1,35866, nilai Payback Period 376 hari. Sedangkan dari perhitungan Break Event Point(BEP) dari faktor harga dan kemasan didapat berturut turut yaitu 3.397 rupiah dari 5100 rupiah dan 4.396 bungkus per bulan dari 6.600 bungkus per bulan. Selain itu jika dilihat dari perhitungan Return On Invesment (ROI) untuk jangka waktu selama 10 tahun yaitu untuk tahun 1,2,3,4,6,7,8,9 menghasilkan nilai ROI sebesar 97,15% sedangkan untuk tahun 5 dan 10 menghasilkan nilai ROI sebesar 59,76%.