SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DALAM RANGKA PENINGKATAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU (Studi Deskriptif Kualitatif di SMKN 3 Seluma

Main Authors: Maidi, Maidi, Rambat, Nur Sasongko, Osa, Juarsa
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/17416/1/TESIS%20MAIDI%20OK.pdf
http://repository.unib.ac.id/17416/
Daftar Isi:
  • Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan supervisi klinis kepala sekolah dalam rangka mengembangkan kompetensi mengajar guru di SMK Negeri 3 Seluma. Berdasarkan masalah umum tersebut maka dapat dirumuskan masalah khusus dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana perencanaan pertemuan awal supervisi klinis dalam mengembangkan kompetensi mengajar guru. 2) Bagaimana pelaksanaan observasi mengajar supervisi klinis dalam mengembangkan kompetensi mengajar guru. 3) Bagaimana evaluasi/penilaian pertemuan balikan pelaksanaan supervisi klinis dalam mengembangkan kompetensi mengajar guru. 4) Bagaimana dampak faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan supervisi klinis dalam mengembangkan kompetensi mengajar di SMK Negeri 3 Seluma. Tujuan umum pada penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan penerapan supervisi klinis kepala sekolah dalam rangka mengembangkan kompetensi mengajar guru di SMK Negeri 3 Seluma, sedangkan tujuan khusus pada penelitian ini adalah mendeskripsikan: 1) perencanaan pertemuan awal pelaksanaan supervisi klinis dalam mengembangkan kompetensi mengajar guru, 2) pelaksanaan observasi mengajar pelaksanaan supervisi klinis dalam mengembangkan kompetensi mengajar guru, 3) evaluasi/penilaian pertemuan balikan pelaksanaan supervisi klinis dalam mengembangkan kompetensi mengajar guru, serta 4) dampak faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan supervisi klinis dalam mengembangkan kompetensi mengajar guru di SMK Negeri 3 Seluma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian yaitu SMKN 3 Seluma dengan responden Tim Manajemen Sekolah yang terdiri dari Kepala Sekolah selaku Pemimpin (leader) dan 4 orang guru mata pelajaran umum. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi atau studi literature. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarik kesimpulan. Hasil penelitian yang dilakukan di SMKN 3 Seluma sebagai berikut: Pertama, Tahap awal perencanaan pertemuan awal supervisi klinis di SMKN 3 Seluma yaitu: kepala sekolah mempersiapkan pelaksanaan kegiatan supervisi meliputi: kegiatan penyusunan program, perumusan tujuan dan sasaran program, persiapan Instrumen bagi pendidik dan mekanisme pengumpulan serta pengolahan data, dan perencanaan jadwal kunjungan kelas . Kegiatan perencanaan yang disusun kemudian diimplentasikan untuk peningkatan kompetensi mengajar guru. Langkah kongkrit implementasi supervisi klinis dilakukan dengan cara: kunjungan kelas, observasi pembelajaran, dan administrasi guru, selanjutnya dikomunikasikan dengan guru yang bersangkutan. Bila diperlukan kepala sekolah turut memberikan solusi demi keberhasilan pembelajaran. Secara berkala diadakan rapat mengevaluasi pelaksanaan supervisi klinis. Kedua, Tahap Observasi Mengajar dilakukan kepala sekolah untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola kelas serta interaksi antara siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Pada pertemuan ini, setelah supervisor menjelaskan secara umum kegiatan supervisi klinis yang akan dilakukan, selanjutnya sebelum guru memulai pembelajaran, guru diberi kesempatan mengemukakan rencananya secara singkat. Selanjutnya supervisor masuk ke kelas untuk mengamati jalannya pembelajaran. Observasi terutama ditujukan pada interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan peserta didik dalam kelompok, interaksi peserta didik antara kelompok dalam diskusi kelas, interaksi antara guru dan peserta didik selama proses pembelajaran, aktivitas peserta didik dalam belajar, kapan peserta didik mulai belajar, kapan peserta didik mulai terlihat bosan belajar dan kapan peserta didik selesai belajar. Ketiga, Tahap evaluasi dalam pelaksanaan supervisi klinis di SMKN 3 Seluma adalah mengkomunikasikan hasil supervisi kepada guru. Setelah disupervisi guru dipanggil di ruang kepala sekolah diajak berdiskusi mengenai hasil pelaksanaan supervisi, dimotivasi. Pembicaraan di ruang kepala sekolah pada saat supervisi diajak diskusi mengenai apa saja kekurangan ketika guru mengajar. Kepala sekolah kemudian memberikan balikan berupa masukan berdasarkan temuan temuan atas kekurangan ketika guru mengajar. Kepala sekolah memberikan balikan dalam bentuk informasi untuk mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran di SMKN 3 Seluma, dengan harapan ke depannya akan ada perubahan lebih baik. Keempat, dalam pelaksanaan Supervisi Klinis di SMKN 3 Seluma terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat terlaksananya kegiatan supervisi klinis ini sebagai pengupayaan peningkatan kinerja guru. Dalam pelaksanaan Supervisi Klinis di SMKN 3 Seluma terdapat beberapa faktor pendukung terlaksananya kegiatan supervisi klinis ini sebagai pengupayaan peningkatan kinerja guru yaitu: Beberapa faktor pendukung adalah para guru selalu siap untuk disupervisi oleh kepala sekolah karena menyadari kegiatan supervisi klinis yang dilakukan untuk memberikan masukkan yang berharga bagi kebaikan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah. Melalui kegiatan supervisi klinis para guru senantiasa dapat mengajar lebih baik setelah adanya proses supervisi klinis karena dapat merefleksikan kekurangan dan kelebihannya selama proses pembelajaran berlangsung. Adanya dukungan yang tinggi dari pihak pengelola sekolah, apresiasi yang tinggi diberikan dari Kepala Sekolah terhadap pelaksanaan supervisi klinis sebagai salah satu upaya peningkatan kinerja guru sekaligus peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Sikap antusias dari guru-guru SMKN 3 Seluma yang tinggi untuk mengikuti dan melaksanakan supervisi klinis. Beberapa faktor penghambat pada pelaksanaan supervisi klinis ini adalah adanya beberapa kesulitan jika kepala sekolah mensupervisi guru yang bukan bidang studi yang menjadi background pendidikan kepala sekolah. Kesibukan pekerjaan kepala sekolah karena terkadang ada beberapa pekerjaan yang sifatnya mendadak harus dikerjakan sehingga kegiatan supervisi klinis dilakukan tidak sesuai dengan program yang telah disusun sebelumnya. Kendala yang lainnya guru yang akan di supervisi merasa tegang sehingga harus ada persiapan yang bagus agar nantinya mendapatkan hasil yang bagus pula. Simpulan dalam penelitian ini yaitu: menunjukkan bahwa penerapan supervisi klinis oleh kepala sekolah di SMKN 3 Seluma telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku disekolah. Kepala sekolah telah berupaya secara berkelanjutan untuk melakukan perbaikan mutu supervisi klinis untuk membantu guru mengembangkan kompetensi mengajar guru. Dari hasil temuan penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam pelaksanaan supervisi klinis dalam upaya meningkatkan kompetensi mengajar guru sebagai berikut: 1) Pada tahap perencanaan, kepala sekolah hendaknya selalu dikomunikasikan dengan guru dalam membuat program perencanaan supervisi klinis. 2) Secara berkala diadakan rapat mengevaluasi pelaksanaan supervisi klinis. Hendaknya pelaksanaan supervisi klinis di sekolah, kepala sekolah memberikan penilaian terhadap setiap guru melalui kegiatan supervisi klinis berupa pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan kelas dan observasi. 3) Hendaknya kepala sekolah dapat meningkatkan pemberdayaan SDM yang ada yaitu melakukan pembinaan kompetensi mengajar guru. 4) Supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal, setiap guru harus lebih kreatif dan inovatif terutama guru dalam menggunakan metode dan media pembelajaran sehingga menciptakan pembelajaran aktif dan menyenangkan baik bagi guru maupun siswa. Kata Kunci: Supervisi Klinis, Kompetensi Mengajar, Guru