Daftar Isi:
  • Analisa morfologi merupakan salah satu hal penting dalam pembelajaran banyak kata. Sebagian besar kata-kata baru muncul dengan menguasai kata-kata asli yang dikombinasikan dengan kata lain yang disebut affix. Ketika mahasiswa mampu memahami affix, mereka akan mampu menguasai sejumlah kata dan menggunakannya dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menggunakan affix baik derivational prefix, derivational suffix, inflectional suffix maupun infix. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sumber data didapatkan 40 orang angkatan ketiga tahun ajaran 2015/ 2016 menggunakan random sampling. Peneliti menggunakan tes vocabulary affix berbentuk pilihan berganda dalam 50 menit terdiri dari 12 soal derivational prefix dengan prefix dis-, im-, un-, bi-, en-, ill-, mis- dan irr- , 17 soal derivational suffix dengan suffix –able, -ish, -nce, -ance, -ic, -ness, -ly, -al, -ful, -less, -ion, -y, -ante, -ous, -age dan -en kemudian 16 soal inflectional suffix dengan suffix – ing, -es, -s, -ed, -e, -t, -er, -est dan lima soal infix dengan infix –m-, -s-. Hasil analisis data penelitian menunjukkan persentase kemampuan skor mahasiswa dengan klasifikasi kemampuan baik berjumlah 37.5%, kemampuan cukup berjumlah 55% dan kemampuan kurang berjumlah 7.5%. Persentase kemampuan mahasiswa yang sudah mampu menggunakan derivational prefix berjumlah 41.7%, derivational suffix berjumlah 23.5%, dan inflectional suffix berjumlah 81.5% sedangkan untuk infix berjumlah 0%. Jadi kemampuan mahasiswa menggunakan inflectional suffix tergolong sangat baik, kemampuan menggunakan derivational prefix tergolong cukup baik, kemampuan menggunakan derivational suffix tergolong kurang baik dan kemampuan menggunakan infix masih sangat kurang baik.