Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik wilayah rawan longsor, tingkat kerawanan longsor di setiap Kecamatan dan kerugian longsor di Kabupaten Agam. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode penelitian ini scoring untuk kondisi fisik wilayah rawan longsor dan tingkat kerawanan di setiap Kecamatan dengan Teknik penelitian menggunakan aplikasi ArcGis 10.4 dan foto citra berupa JPG sedangkan untuk kerugian menggunakan data dari BPBD Kabupaten Agam. Berdasaarkan hasil penelitian Kondisi Fisik Kabupaten Agam terdiri dari Geologi luas terbesar Qvt 69.484 ha (33.09%), Lereng luas terbesar Datar 83.506 ha (37.48%),Tanah luas terbesar Kambisol 125.650 ha (56.51%), Penggunaan Lahan luas terbesar Hutan 64.151 ha (30.50%), Bentuk Lahan luas terbesar V9 69.384 ha (33.48%) dan Curah Hujan 216.692 ha luas terbesar Rendah 73.636 ha (33,98%). Tingkat kerawanan yang paling luas yaitu Rawan dengan total luas daerah Rawan perkecamatan adalah 146,268 ha(70.26%) yang termasuk daerahnya yaitu Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Matur, Kecamatan IV Koto, Kecamatan Malalak, Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Candung, Kecamatan Baso,Kecamatan Kamang Magek, Kecamatan Palembayan dan Kecamatan palupuh. Total luas daerah Sangat Rawan untuk kecamatan Ampek Angkek dan Tilatang Kamang 5.178 ha (2.49%). Kecamatan yang tidak pernah mengalami Kerugian selama 2013-2017 adalah Kecamatan Candung dan Kamang Magek dengan sebaliknya Kecamatan yang mengalami kerugian berturut-turut dari 2013-2017 yaitu Palupuh dengan total kerugian Rp1.789.300.000.00