MUSIK PADA KOMUNITAS STREET PUNK KOTA MEDAN
Main Author: | Sirait, Markus B. T. |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
IAIIG Cilacap
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/warna/article/view/89 http://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/warna/article/view/89/93 |
ctrlnum |
article-89 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">MUSIK PADA KOMUNITAS STREET PUNK KOTA MEDAN</title><creator>Sirait, Markus B. T.</creator><subject lang="en-US">Punk, Punkers, Street Punk, Musik, Ideologi Punk, Sub Kultur.</subject><description lang="en-US">Pemberontakan kaum proletar (kaum pekerja) terhadap kaum borjuis (kaum bangsawan) di Inggris menyebabkan lahirnya budaya baru di kalangan pemuda pemudi Inggris bernama street punk (punk jalanan). Street Punk menyebar ke berbagai penjuru dunia. Punk mulai memasuki Indonesia pada awal tahun 1990-an melalui media massa. Gerakan street punk di Indonesia berawal dari jalanan dengan etos kerja D.I.Y. (Do It Yourself) yang berarti bahwa semuanya dapat kita kerjakan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. Musik Punk memiliki keunikan dengan distorsi gitar yang tajam, beat drum dengan tempo cepat, pemakaian akord yang sederhana biasanya tiga buah akord, aksi panggung yang brutal dengan melakukan moshing (membentuk lingkaran di tengah hiruk pikuk konser musik). Penggunaan kombo band (gitar elektrik, bass elektrik dan drum) hanya digunakan pada saat melakukan event. Sementara itu, musik yang dipergunakan para punkers dalam kesehariannya dengan menggunakan barang-barang bekas (recycle) dan alat musik yang dapat didapatkan dengan mudah diantaranya adalah ukulele, gitar, ketipung (terbuat dari pipa paralon / PVC dan ban dalam bekas) dan shacker (dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan). Aktivitas yang dilakukan street punk Medan ini adalah mengamen, menyebarkan ideologi punk dan berkumpul bersama pecinta punk. Stigma masyarakat terhadap para punkers ini sering dikonotasikan negatif sebagai sampah masyarakat karena musik dan gaya hidup serta ideologi yang dianut para punkers tersebut tidak sesuai dengan norma-norma sosial dalam masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui musik dari komunitas street punk tersebut dan kaitan musik dengan tingkah laku para punkers. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu Etnografi.</description><publisher lang="en-US">IAIIG Cilacap</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2019-01-08</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/warna/article/view/89</identifier><source lang="en-US">Jurnal Warna; Vol 2, No 2 (2018); 43-55</source><source>2550-0058</source><language>eng</language><relation>http://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/warna/article/view/89/93</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2019 Jurnal Warna</rights><rights lang="en-US">https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>article-89</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Sirait, Markus B. T. |
title |
MUSIK PADA KOMUNITAS STREET PUNK KOTA MEDAN |
publisher |
IAIIG Cilacap |
publishDate |
2019 |
topic |
Punk Punkers Street Punk Musik Ideologi Punk Sub Kultur |
url |
http://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/warna/article/view/89 http://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/warna/article/view/89/93 |
contents |
Pemberontakan kaum proletar (kaum pekerja) terhadap kaum borjuis (kaum bangsawan) di Inggris menyebabkan lahirnya budaya baru di kalangan pemuda pemudi Inggris bernama street punk (punk jalanan). Street Punk menyebar ke berbagai penjuru dunia. Punk mulai memasuki Indonesia pada awal tahun 1990-an melalui media massa. Gerakan street punk di Indonesia berawal dari jalanan dengan etos kerja D.I.Y. (Do It Yourself) yang berarti bahwa semuanya dapat kita kerjakan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. Musik Punk memiliki keunikan dengan distorsi gitar yang tajam, beat drum dengan tempo cepat, pemakaian akord yang sederhana biasanya tiga buah akord, aksi panggung yang brutal dengan melakukan moshing (membentuk lingkaran di tengah hiruk pikuk konser musik). Penggunaan kombo band (gitar elektrik, bass elektrik dan drum) hanya digunakan pada saat melakukan event. Sementara itu, musik yang dipergunakan para punkers dalam kesehariannya dengan menggunakan barang-barang bekas (recycle) dan alat musik yang dapat didapatkan dengan mudah diantaranya adalah ukulele, gitar, ketipung (terbuat dari pipa paralon / PVC dan ban dalam bekas) dan shacker (dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan). Aktivitas yang dilakukan street punk Medan ini adalah mengamen, menyebarkan ideologi punk dan berkumpul bersama pecinta punk. Stigma masyarakat terhadap para punkers ini sering dikonotasikan negatif sebagai sampah masyarakat karena musik dan gaya hidup serta ideologi yang dianut para punkers tersebut tidak sesuai dengan norma-norma sosial dalam masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui musik dari komunitas street punk tersebut dan kaitan musik dengan tingkah laku para punkers. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu Etnografi. |
id |
IOS6197.article-89 |
institution |
Institut Agama Islam Imam Ghozali |
institution_id |
1095 |
institution_type |
library:university library |
library |
Repository IAIIG |
library_id |
1183 |
collection |
Jurnal Warna |
repository_id |
6197 |
subject_area |
Jurnal Warna Pendidikan Islam Anak Usia Dini PIAUD IAIIG |
city |
Cilacap |
province |
JAWA TENGAH |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS6197 |
first_indexed |
2019-05-09T05:58:59Z |
last_indexed |
2019-05-09T05:58:59Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1685981411092201472 |
score |
17.610468 |