Kewajiban Mendasar Kepala Keluarga (Studi Tafsir Surat At-Tahrim: 6)
Main Author: | Herianto, Herianto |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIS Hidayatullah
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.stishid.ac.id/index.php/uls/article/view/33 http://e-journal.stishid.ac.id/index.php/uls/article/view/33/28 |
ctrlnum |
article-33 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Kewajiban Mendasar Kepala Keluarga (Studi Tafsir Surat At-Tahrim: 6)</title><creator>Herianto, Herianto</creator><subject lang="en-US">Kewajiban</subject><subject lang="en-US">Kepala Keluarga</subject><subject lang="en-US">Tanggung Jawab</subject><subject lang="en-US">at-Tahrim:6</subject><description lang="en-US">Konsekuensi dari pernikahan adalah adanya kewajiban antara pasangan suami istri. Seorang suami adalah pemimpin dalam keluarga, dialah yang paling bertanggung jawab terhadap keluarga tersebut. Tanggung jawab yang paling utama dalam memimpin keluarga adalah memberikan keselamatan terhadap keluarga. Dalam surat at Tahrim: 6, Allah menjelaskan arah tanggung jawab terhadap keluarga. Secara umum objek Surat at-Tahrim: 6 adalah setiap mukmin. Tetapi perintah juga mengarah kepada orang yang paling bertanggung jawab terhadap keluarga. Perintah menjaga menunjukan bahwa kebijakan seorang kepala keluarga adalah tindakan preventif. Kepala keluarga berkewajiban untuk memastikan diri dan keluarganya tercegah dari neraka. Neraka adalah bagian dari dimensi kehidupan akhirat, hal ini menunjukan bahwa orientasi penjagaan tersebut bukan hanya penjagaan yang bersifat duniawi, tapi juga bersifat ukhrawi. Oleh karena itu bentuk tanggung jawab penjagaan keluarga berdasarkan penafsiran para ahli tafsir meliputi;&nbsp; pendidikan keluarga; kontroling keluarga; sebagai penentu dan pembuat kebijakan; dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan lahiriah keluarga.</description><publisher lang="en-US">Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIS Hidayatullah</publisher><date>2018-12-21</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://e-journal.stishid.ac.id/index.php/uls/article/view/33</identifier><source lang="en-US">Ulumul Syar'i; Vol 7 No 2 (2018): Ulumul Syar'i; 65-80</source><source>2622-4674</source><source>2086-0498</source><language>eng</language><relation>http://e-journal.stishid.ac.id/index.php/uls/article/view/33/28</relation><recordID>article-33</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Herianto, Herianto |
title |
Kewajiban Mendasar Kepala Keluarga (Studi Tafsir Surat At-Tahrim: 6) |
publisher |
Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIS Hidayatullah |
publishDate |
2018 |
topic |
Kewajiban Kepala Keluarga Tanggung Jawab at-Tahrim:6 |
url |
http://e-journal.stishid.ac.id/index.php/uls/article/view/33 http://e-journal.stishid.ac.id/index.php/uls/article/view/33/28 |
contents |
Konsekuensi dari pernikahan adalah adanya kewajiban antara pasangan suami istri. Seorang suami adalah pemimpin dalam keluarga, dialah yang paling bertanggung jawab terhadap keluarga tersebut. Tanggung jawab yang paling utama dalam memimpin keluarga adalah memberikan keselamatan terhadap keluarga. Dalam surat at Tahrim: 6, Allah menjelaskan arah tanggung jawab terhadap keluarga. Secara umum objek Surat at-Tahrim: 6 adalah setiap mukmin. Tetapi perintah juga mengarah kepada orang yang paling bertanggung jawab terhadap keluarga. Perintah menjaga menunjukan bahwa kebijakan seorang kepala keluarga adalah tindakan preventif. Kepala keluarga berkewajiban untuk memastikan diri dan keluarganya tercegah dari neraka. Neraka adalah bagian dari dimensi kehidupan akhirat, hal ini menunjukan bahwa orientasi penjagaan tersebut bukan hanya penjagaan yang bersifat duniawi, tapi juga bersifat ukhrawi. Oleh karena itu bentuk tanggung jawab penjagaan keluarga berdasarkan penafsiran para ahli tafsir meliputi; pendidikan keluarga; kontroling keluarga; sebagai penentu dan pembuat kebijakan; dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan lahiriah keluarga. |
id |
IOS6834.article-33 |
institution |
STIS Hidayatullah Balikpapan |
institution_id |
2718 |
institution_type |
library:university library |
library |
Ulumul Syar'i |
library_id |
2100 |
collection |
Jurnal Ulumul Syar'i |
repository_id |
6834 |
subject_area |
Jurnal Ulumul Syar'i Ilmu Hukum & Syariah |
city |
KOTA BALIKPAPAN |
province |
KALIMANTAN TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS6834 |
first_indexed |
2019-05-09T18:12:03Z |
last_indexed |
2019-07-12T01:42:39Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1686514908674392064 |
score |
17.205004 |