Logika Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Terkait Uji Konstitusional Undang-Undang Jabatan Notaris

Main Author: Muda, Iskandar
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia , 2020
Subjects:
Online Access: https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1725
https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1725/pdf
ctrlnum article-1551
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Logika Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Terkait Uji Konstitusional Undang-Undang Jabatan Notaris</title><creator>Muda, Iskandar</creator><subject lang="en-US">Logika; Pengujian; Jabatan Notaris</subject><description lang="en-US">Penyelesaian persoalan pengujian undang-undang di Mahkamah Konstitusi (uji konstitusional; constitutional review) diperlukan pula untuk mengetahui logika hukum beserta macam hubungannya. Apabila dua pernyataan ditampilkan simultan akan menimbulkan apa yang oleh logika disebut &#x201C;hubungan logika.&#x201D; Dalam penyelesaian lima perkara uji konstitusional undang-undang tentang Jabatan Notaris (UU No. 30 Tahun 2004) beserta Perubahannya (UU No. 2 Tahun 2014) terungkap adanya penggunaan berbagai macam logika hukum dalam pertimbangan hukum (ratio decidendi) Mahkamah. Penelitian ini merupakan penelitian hukum dengan menggunakan pendekatan normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (i) Putusan Mahkamah Konstitusi No. 009-014/PUU-III/2005&#xA0; menggunakan logika hukum &#x201C;hubungan ekuivalen (persamaan),&#x201D; (ii) Putusan Mahkamah Konstitusi&#xA0; No. 52/PUU-VIII/2010 menggunakan logika hukum &#x201C;hubungan independen (tak bertautan),&#x201D; (iii) Putusan Mahkamah Konstitusi No. 49/PUU-X/2012 menggunakan logika hukum &#x201C;hubungan kontradiktori (pertentangan),&#x201D; (iv) Putusan Mahkamah Konstitusi No. 43/PUU-XV/2017 menggunakan logika hukum &#x201C;hubungan independen (tak bertautan),&#x201D; dan (v) dalam Putusan Mahkamah Konstitusi No. 22/PUU-XVII/2019 menggunakan logika hukum &#x201C;hubungan kontradiktori (pertentangan).&#x201D;</description><publisher lang="en-US">Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2020-08-19</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1725</identifier><identifier>10.31078/jk1725</identifier><source lang="en-US">Jurnal Konstitusi; Vol 17, No 2 (2020); 330-354</source><source>2548-1657</source><source>1829-7706</source><language>eng</language><relation>https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1725/pdf</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2020 Jurnal Konstitusi</rights><recordID>article-1551</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Muda, Iskandar
title Logika Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Terkait Uji Konstitusional Undang-Undang Jabatan Notaris
publisher Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
publishDate 2020
topic Logika
Pengujian
Jabatan Notaris
url https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1725
https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1725/pdf
contents Penyelesaian persoalan pengujian undang-undang di Mahkamah Konstitusi (uji konstitusional; constitutional review) diperlukan pula untuk mengetahui logika hukum beserta macam hubungannya. Apabila dua pernyataan ditampilkan simultan akan menimbulkan apa yang oleh logika disebut “hubungan logika.” Dalam penyelesaian lima perkara uji konstitusional undang-undang tentang Jabatan Notaris (UU No. 30 Tahun 2004) beserta Perubahannya (UU No. 2 Tahun 2014) terungkap adanya penggunaan berbagai macam logika hukum dalam pertimbangan hukum (ratio decidendi) Mahkamah. Penelitian ini merupakan penelitian hukum dengan menggunakan pendekatan normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (i) Putusan Mahkamah Konstitusi No. 009-014/PUU-III/2005 menggunakan logika hukum “hubungan ekuivalen (persamaan),” (ii) Putusan Mahkamah Konstitusi No. 52/PUU-VIII/2010 menggunakan logika hukum “hubungan independen (tak bertautan),” (iii) Putusan Mahkamah Konstitusi No. 49/PUU-X/2012 menggunakan logika hukum “hubungan kontradiktori (pertentangan),” (iv) Putusan Mahkamah Konstitusi No. 43/PUU-XV/2017 menggunakan logika hukum “hubungan independen (tak bertautan),” dan (v) dalam Putusan Mahkamah Konstitusi No. 22/PUU-XVII/2019 menggunakan logika hukum “hubungan kontradiktori (pertentangan).”
id IOS6968.article-1551
institution Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
institution_id 1747
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
library_id 1454
collection Jurnal Konstitusi
repository_id 6968
subject_area Constitutional Law of Indonesia/Hukum Konstitusi di Indonesia, Hukum Tata Negara Indonesia
city JAKARTA PUSAT
province DKI JAKARTA
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS6968
first_indexed 2020-09-27T09:34:48Z
last_indexed 2020-09-27T09:34:48Z
recordtype dc
_version_ 1686477614595702784
score 17.610468