POSISI STRATIGRAFI DAN TEKNOLOGI ALAT SERPIH SANGIRAN
Main Author: | Widianto, Harry |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Balai Arkeologi Yogyakarta
, 1986
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/447 https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/447/426 |
ctrlnum |
article-447 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">POSISI STRATIGRAFI DAN TEKNOLOGI ALAT SERPIH SANGIRAN</title><creator>Widianto, Harry</creator><subject lang="en-US">lithics</subject><subject lang="en-US">flakes</subject><subject lang="en-US">Homo erectus</subject><subject lang="en-US">pleistocene</subject><subject lang="en-US">geology</subject><subject lang="en-US">sangiran</subject><subject lang="en-US">artifact</subject><subject lang="en-US">lithics</subject><subject lang="en-US">flakes</subject><description lang="en-US">Persoalan alat paleolitik dan manusia purba, masih merupakan persoalan menarik dalam hakekat sejarah perkembangan manusia. Keduanya tidak dapat dipisahkan kaitannya selama Kala Plestosen, yaitu suatu periode kehidupan antara dua juta hingga 10.000 tahun silam. Oleh sifatnya yang tahan terhadap kekuatan destruktif alam, alat-alat batu yang sederhana tersebut telah dianggap bukti tentang eksistensi manusia saat itu. Bukti-bukti kehidupan tersebut ditemukan kembali dalam endapan Plestosen yang terbentuk, antara lain endapan-endapan teras sungai purba. Asal-usul manusia menjadi begitu kontroversiil selama berabad-abad, dan meliputi masa yang sangat gelap. Penemuan sisa-sisa Pithecanthropus erectus oleh Eugene Dubois di Desa Trinil pada tahun 1890 dan 1891, merupakan penemuan yang sempat menggemparkan dunia pengetahuan, dan hingga pertengahan abad 20 telah menjadi suatu legenda.</description><publisher lang="en-US">Balai Arkeologi Yogyakarta</publisher><date>1986-03-28</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/447</identifier><identifier>10.30883/jba.v7i1.447</identifier><source lang="en-US">Berkala Arkeologi; Vol. 7 No. 1 (1986); 1-14</source><source>2548-7132</source><source>0216-1419</source><language>eng</language><relation>https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/447/426</relation><coverage lang="en-US">Indonesia; Java</coverage><rights lang="en-US">Copyright (c) 1986 Berkala Arkeologi</rights><rights lang="en-US">https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>article-447</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Widianto, Harry |
title |
POSISI STRATIGRAFI DAN TEKNOLOGI ALAT SERPIH SANGIRAN |
publisher |
Balai Arkeologi Yogyakarta |
publishDate |
1986 |
topic |
lithics flakes Homo erectus pleistocene geology sangiran artifact |
url |
https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/447 https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/447/426 |
contents |
Persoalan alat paleolitik dan manusia purba, masih merupakan persoalan menarik dalam hakekat sejarah perkembangan manusia. Keduanya tidak dapat dipisahkan kaitannya selama Kala Plestosen, yaitu suatu periode kehidupan antara dua juta hingga 10.000 tahun silam. Oleh sifatnya yang tahan terhadap kekuatan destruktif alam, alat-alat batu yang sederhana tersebut telah dianggap bukti tentang eksistensi manusia saat itu. Bukti-bukti kehidupan tersebut ditemukan kembali dalam endapan Plestosen yang terbentuk, antara lain endapan-endapan teras sungai purba. Asal-usul manusia menjadi begitu kontroversiil selama berabad-abad, dan meliputi masa yang sangat gelap. Penemuan sisa-sisa Pithecanthropus erectus oleh Eugene Dubois di Desa Trinil pada tahun 1890 dan 1891, merupakan penemuan yang sempat menggemparkan dunia pengetahuan, dan hingga pertengahan abad 20 telah menjadi suatu legenda. |
id |
IOS7066.article-447 |
institution |
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan |
institution_id |
304 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Kemendikbud |
library_id |
195 |
collection |
Berkala Arkeologi |
repository_id |
7066 |
subject_area |
Archaeology/Arkeologi |
city |
JAKARTA SELATAN |
province |
DKI JAKARTA |
repoId |
IOS7066 |
first_indexed |
2019-07-12T06:28:01Z |
last_indexed |
2020-03-28T04:51:13Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1686496146230345728 |
score |
17.610611 |