MASYARAKAT KASEPUHAN CISITU; STUDI EKSPLORASI

Main Author: Purnama, Yuzar
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Balai Pelestarian nilai budaya Daerah Istimewa Yogyakarta , 2016
Subjects:
Online Access: http://patrawidya.kemdikbud.go.id/index.php/patrawidya/article/view/64
http://patrawidya.kemdikbud.go.id/index.php/patrawidya/article/view/64/52
Daftar Isi:
  • Kasepuhan Cisitu termasuk kedalam wilayah administrasi Desa Kujangsari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Nama “cisitu” diambil dari situ (danau) yang merupakan icon daerah tersebut. Kasepuhan Cisitu termasuk kedalam kelompok Kasepuhan di Banten Selatan. Abah Ohri yang nama lengkapnya H. Muhammad Dohri adalah pemimpin adat di Kasepuhan Cisitu sejak tahun 1988. Kasepuhan Cisitu memiliki cabang di berbagai daerah yang disebut randayan. Randayan adalah masyarakat yang adat istiadatnya menginduk ke Kasepuhan Cisitu jumlahnya mencapai ratusan di antaranya di Bandung dan Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif adapun metode kajiannya adalah deskriptif analitik. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa masyarakat Kasepuhan Cisitu merupakan keturunan eyang Cucuk Guru yang masih mempertahankan adat istiadat leluhurnya secara turun temurun mulai dari kepatuhan kepada ketua adat, cara bertani, upacara pertanian, dan tabu.Kasepuhan Cisitu included into the administration area Kujangsari Village, Cibeber District, Lebak, Banten Province. The name “Cisitu” is taken from it (lake) which is an icon of the area. Kasepuhan Cisitu include both Kasepuhan in South Banten. Abah Ohri whose full name is H. Muhammad Dohri indigenous leaders in Kasepuhan Cisitu since 1988. Kasepuhan Cisitu have branches in various regions called Randayan. Randayan are a society to have its customs Kasepuhan Cisitu amounted to hundreds of them in Bandung and Bogor. The method used is qualitative method as for the method of study is descriptive and analytical. This study suggests that people are descendants grandparent Kasepuhan Cisitu Cucuk Teachers who still maintain their ancestral traditions for generations ranging from obedience to the head of customs, the way of farming, agricultural rites, and taboo.