Studi Daya Hantar Listrik Terhadap Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr) dengan Perlakuan Invigorasi Matriconditioning dan Osmoconditioning
Main Authors: | Pamungkas, Puguh Bintang, Kusberyunadi, Muhammad |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://agroteknika.id/index.php/agtk/article/view/56 https://agroteknika.id/index.php/agtk/article/view/56/22 |
ctrlnum |
article-56 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Studi Daya Hantar Listrik Terhadap Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr) dengan Perlakuan Invigorasi Matriconditioning dan Osmoconditioning</title><title lang="id-ID">Studi Daya Hantar Listrik Terhadap Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr) dengan Perlakuan Invigorasi Matriconditioning dan Osmoconditioning</title><creator>Pamungkas, Puguh Bintang</creator><creator>Kusberyunadi, Muhammad</creator><subject lang="en-US">daya hantar listrik</subject><subject lang="en-US">elektrolit</subject><subject lang="en-US">invigorasi</subject><subject lang="en-US">kedelai</subject><subject lang="en-US">vigor</subject><subject lang="id-ID">daya hantar listrik</subject><subject lang="id-ID">elektrolit</subject><subject lang="id-ID">invigorasi</subject><subject lang="id-ID">kedelai</subject><subject lang="id-ID">vigor</subject><description lang="en-US">Deteriorasi menghambat usaha dalam pemenuhan kebutuhan kedelai nasional. Imbas proses tersebut menyebabkan kualitas benih kedelai berkurang. Invigorasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas benih. Tujuan dari penelitian ini agar dapat mengetahui korelasi antara daya hantar listrik dengan variabel fisiologis benih kedelai. Percobaan berlangsung di laboratorium Agroteknologi Universitas PGRI Yogyakarta dan laboratorium Kimia Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap 5 faktor dengan 3 ulangan. Pengamatan terdiri dari kadar air, daya berkecambah, indeks vigor dan daya hantar listrik. Berdasar percobaan yang dilakukan, terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan pada variabel daya berkecambah dan indeks vigor, sedangkan pada variabel kadar air tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Regresi yang dilakukan memperlihatkan adanya korelasi positif antar variabel daya hantar listrik-kadar air, sedang korelasi negatif terdapat antara variabel daya hantar listrik-daya berkecambah dan daya hantar listrik-indeks vigor. Kualitas benih dapat dilihat melalui kebocoran membran sel, kebocoran elektrolit tinggi pada benih (P4) dianggap kualitasnya rendah, sedangkan kebocoran elektrolit rendah pada benih (P0) dianggap kualitasnya tinggi.</description><description lang="id-ID">Deteriorasi menghambat usaha dalam pemenuhan kebutuhan kedelai nasional. Imbas proses tersebut menyebabkan kualitas benih kedelai berkurang. Invigorasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas benih. Tujuan dari penelitian ini agar dapat mengetahui korelasi antara daya hantar listrik dengan variabel fisiologis benih kedelai. Percobaan berlangsung di laboratorium Agroteknologi Universitas PGRI Yogyakarta dan laboratorium Kimia Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap 5 faktor dengan 3 ulangan. Pengamatan terdiri dari kadar air, daya berkecambah, indeks vigor dan daya hantar listrik. Berdasar percobaan yang dilakukan, terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan pada variabel daya berkecambah dan indeks vigor, sedangkan pada variabel kadar air tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Regresi yang dilakukan memperlihatkan adanya korelasi positif antar variabel daya hantar listrik-kadar air, sedang korelasi negatif terdapat antara variabel daya hantar listrik-daya berkecambah dan daya hantar listrik-indeks vigor. Kualitas benih dapat dilihat melalui kebocoran membran sel, kebocoran elektrolit tinggi pada benih (P4) dianggap kualitasnya rendah, sedangkan kebocoran elektrolit rendah pada benih (P0) dianggap kualitasnya tinggi.</description><publisher lang="en-US">Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh</publisher><date>2020-06-29</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://agroteknika.id/index.php/agtk/article/view/56</identifier><identifier>10.32530/agroteknika.v3i1.56</identifier><source lang="en-US">Agroteknika; Vol 3 No 1 (2020): Juni 2020; 16-25</source><source>2685-3450</source><source>2685-3353</source><language>ind</language><relation>https://agroteknika.id/index.php/agtk/article/view/56/22</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2020 Puguh Bintang Pamungkas, Muhammad Kusberyunadi</rights><rights lang="en-US">https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0</rights><recordID>article-56</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:Journal |
author |
Pamungkas, Puguh Bintang Kusberyunadi, Muhammad |
title |
Studi Daya Hantar Listrik Terhadap Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr) dengan Perlakuan Invigorasi Matriconditioning dan Osmoconditioning |
publisher |
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh |
publishDate |
2020 |
topic |
daya hantar listrik elektrolit invigorasi kedelai vigor |
url |
https://agroteknika.id/index.php/agtk/article/view/56 https://agroteknika.id/index.php/agtk/article/view/56/22 |
contents |
Deteriorasi menghambat usaha dalam pemenuhan kebutuhan kedelai nasional. Imbas proses tersebut menyebabkan kualitas benih kedelai berkurang. Invigorasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas benih. Tujuan dari penelitian ini agar dapat mengetahui korelasi antara daya hantar listrik dengan variabel fisiologis benih kedelai. Percobaan berlangsung di laboratorium Agroteknologi Universitas PGRI Yogyakarta dan laboratorium Kimia Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap 5 faktor dengan 3 ulangan. Pengamatan terdiri dari kadar air, daya berkecambah, indeks vigor dan daya hantar listrik. Berdasar percobaan yang dilakukan, terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan pada variabel daya berkecambah dan indeks vigor, sedangkan pada variabel kadar air tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Regresi yang dilakukan memperlihatkan adanya korelasi positif antar variabel daya hantar listrik-kadar air, sedang korelasi negatif terdapat antara variabel daya hantar listrik-daya berkecambah dan daya hantar listrik-indeks vigor. Kualitas benih dapat dilihat melalui kebocoran membran sel, kebocoran elektrolit tinggi pada benih (P4) dianggap kualitasnya rendah, sedangkan kebocoran elektrolit rendah pada benih (P0) dianggap kualitasnya tinggi. |
id |
IOS7714.article-56 |
institution |
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh |
institution_id |
2479 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh |
library_id |
1934 |
collection |
Agroteknika |
repository_id |
7714 |
city |
Payakumbuh |
province |
SUMATERA BARAT |
repoId |
IOS7714 |
first_indexed |
2020-07-09T10:56:59Z |
last_indexed |
2020-07-09T10:56:59Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1686563058107809792 |
score |
17.610487 |