Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti. Tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti berupa penampungan air yang tergenang yang berada di dalam rumah dan penampungan atau genangan air yang berada dekat dengan rumah. Cara masyarakat untuk mengatasi nyamuk Aedes aegypti biasanya dengan menggunakan bubuk temefos, tetapi temefos sudah digunakan lebih dari 30 tahun dan nyamuk kemungkinan telah resisten, maka perlu dicari alternatifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tawas dapat memengaruhi daya tetas telur nyamuk Aedes aegypti. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Post-test Only group control, dengan 7 perlakuan berbagai konsentrasi tawas pada air sumur dengan 4 kali pengulangan. Konsentrasi tawas yang digunakan adalah 1,20g/L, 0,90g/L, 0,60g/L, 0,45g/L, 30g/L, 0,15g/L dan air sumur tanpa tawas sebagai kontrol. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji Kruskall-Wallis, uji Korelasi Spearman, dan uji Regresi Linier. Hasil: Hasil penelitian selama 4 hari menunjukkan jumlah telur yang menetas menjadi larva berbeda pada tiap konsentrasi dan semakin tinggi konsentrasi semakin sedikit telur yang menetas. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan Kruskall-Wallis didapatkan terdapat perbedaan jumlah larva yang menetas pada tiap konsentrasi tawas (p = 0,001). Uji Korelasi Spearman didapatkan pH dan DO berhungungan signifikan dengan jumlah telur yang menetas (p = 0,001) dan dari uji Regresi linier didapatkan bahwa pH lebih berpengaruh terhadap jumlah telur yang menetas daripada DO. Kesimpulan: Tawas dapat memengaruhi daya tetas telur nyamuk.